part 26

185 6 0
                                    

"lo bisa keluar gk?"tanya ara dengan wajah yang tertunduk menahan isakannya

Reyhan tanpa menjawab langsung keluar dari ruangan itu dan mendapati tante ria dan tante laila yang berpelukan dan terlihat air mata tante ria tak henti henti nya menetes

Rey menghampiri keduanya

"Rey gimana pricila di dalam?"tanya tante laila

"Dia udah sadar "ucap reyhan dan tante ara segera bergegas dan masuk ke dalam

"Tante ria kenapa ma?"tanya reyhan pada tante laila

"Pricila mengidap anemia itu membuat tante ria sangat terpukul"ucap tanye laila sendu membuat rey kaget dan tak percaya

"Ra"ucap tante ria memanggil nama ara seperti apa yang di inginkan ara untuk menyebutnya ara bukan pricila

Ara melihat ke arah tante ria

"Iya ma" ucap ara

Senyum terukir dari bibir tante ria begitupun air mata yang ikut serta di dalam nya

"Loh kok mama nangis sih?"tanya ara dalam keadaan duduk

"Gk papa kok nak"ucap tante ria

"Mama sayang kamu nak , kamu cepet sembuh ya"ucap tante ria memeluk ara dan ara menggangguk ringan

Setelah hampir 2 hari ara di rawat karna harus ada tranfusi darah, jadi ara meliburkan diri dari sekolah selama dirinya masih di rumah sakit

Hari senin
Hari ini ara berniat kesekolah karna kondisi nya sudah mulai membaik namun ada satu kabar buruk yaitu ara yang harus bulak balik ke rumah sakit 1 minggu 2 kali

Hari ini ara berangkat sekolah dengan rey karna tente laila menyuruh nya karena tau kondisi ara sedang drop takut ada apa apa dengan anak sahabat nya , tante laila menganggap ara seperti anak nya sendiri terlebih ketika rey bersekolah di riau tante laila sering kesepian , namun ada ara yang selalu mengganggap nya seperti ibu sendiri

Ara pun berpamitan dan menaiki motor ninja  bersama rey

"Lo tau gk?"ucap rey memulai pembicaran

"Tau apa?"

"Gk jadi"ucap rey membuat ara sebal , tadi nya rey ingin menanyakan tentang kondisi nya namun seperti nya tante ria belum memberitau kepada ara kebenaran nya

Sesampainya di sekolah berpuluh puluh mata menatapi mereka , tiak sedikit juga yang bercemooh dan mengkritik tajam

Ara merasa kepala nya pusing atas pertanyaan pertanyaan dan sindiran yang bodoh itu , namun saat dia memegang kalung liontin pemberian alvaro rasanya semua emosi nya reda , hanya satu sosok selain ibunya yang bisa membuatnya tenang yaitu alvaro

Tidak dengan alvaro yang saat ini hanya termenung memikirkan ara , setelah kepergian ara alvaro jadi sering melamun dan terkadang memandang wajah ara di handpon nya ingin rasanya meledak tak karuan dengan air mata yang terus terjatuh , dan bukan hanya itu kondisi kesehatan nya pun kadang kadang turun drastis , pola makan nya pun sudah tidak teratur , alvaro sangat menyesali handponnya yang mendadak hilang saat dia mengantar ibunya ke rumah teman nya , nomor maupun kenangan nya dengan ara musnah , 1 harapan nya pun bisa mendapatkan nomor dari teman teman yang lain luntur ketika tidak ada satupun yang menyimpan karrna berbagai alasan...

Ra lo baik baik di sana , maaf , lo mungkin berpikiran banyak tentang gue di sini , namun satu hal yang harus lo ketahui , hati gue hanya milik mu

"Pengumuman....seminggu ini kita akan melaksanakan ujian nasional dimana ini penentuan untuk masa depan kalian , jadi bapak harap kalian belajar dengan sungguh sungguh"ucap pembina menjelaskan di saat upacara

Takdir Cinta❤[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang