part 21😊

201 12 0
                                    

Ara tersadar namun masih belum 100% pulih , ara melihat wajah alvaro yang begitu bahagia melihat ara tersadar

"Ara akhirnya kam...."belum sempat alvaro berbicara

Ara mendorong tubuh alvaro ke samping dan 1 pukulan keras mengenai punggung ara yang melindungi alvaro

"ARAA"teriak alvaro dan langsung menghampiri ara

Kedua laki laki itu berlari ke luar area namun terlambat karena polisi sudah berada di sana , memang alvaro yang telah menelpon polisi polisi itu , akhirnya polisi itu membawa kedua nya ke kantor polisi

Ara tang tergeletak tak berdaya di atas pangkuan alvaro , air mata alvaro jatuh tak terbendung lagi

"Ini semua gara gara gue , ra gue mohon lo harus kuat"ucap alvaro menepuk pelan pipi ara

Mata ara terbuka sedikit

"Al , mak...kasih"sepatah kata keluar dari mulut ara dan di susul  darah yang keluar dari mulut nya membuat alvaro sangat khawatir dan segera membopong tubuh ara dan bergegas ke rumah sakit , kebetulan hari ini alvaro membawa mobil jadi gk perlu menelpon  supir nya menyuruh mengantar kan mobil

"Ra lo harus kuat"ucap alvaro sendu menjalan kan mobil nya cepat

Akhirnya alvaro sampai di rumah sakit , setelah ara masuk ke dalam ICU alvaro menghubungi tante ria

Ara akan kehilangan banyak darah , arhhh...ini semua salah gue

Batin alvaro sendu , air mata nya sungguh sungguh tidak bisa di tahan , hingga akhirnya tante ria datang dengan sangat cemas menanyakan keadaan anak nya pada alvaro , alvaro menjelaskan kejadian nya pada tante ria

Alvaro mencoba menenangkan tante ria hingga akhir nya dokter keluar dari riang ICU

"Bagaimana keadaan anak saya dok?"tanya tante ria dengan masih tetap menangis

"Kondisi anak ibu sekarang kritis ada luka dalam akibat hantaman di kepala , dan anak ibu kehilangan banyak darah , kami akan segera melakukan tranfusi darah" ucap dokter itu kepada tante ria

"Dok stok darah o di rumah sakit kurang untuk melakukan tranfusi"ucap salah satu suster di rumah sakit itu

"Kamu segera hubungi rumah sakit lain untuk pengambilan stok dari rumah sakit kita"

"Baik dok"

Tante ria terkulai lemas dan terduduk di kursi tunggu bersama alvaro

Tidak lama kemudian suster tadi kembali menghampiri dokter dengan cepat

"Dok , rumah sakit terdekat pun belum menyediakan stok darah golongan o"

"Maaf dok , golongan darah teman saya akan sama dengan salah satu orang tua nya"usul alvaro yang di setujui  ilmu kedokteran

Tante ria pun segera mengecek darah nya , saat itu darah tante ria adalah gol o namun tidak dapat di tranfusi kan di karenakan faktor kesehatan

Skip sore

Alvaro berpamitan pulang kepada tante ria namun sebelum pulang dia masuk ke dalam ruang tempat orang mendonorkan darah nya

"Sus periksa gol darah saya"ucap alvaro

Setelah beberapa lama di periksa

"Gol darah o dan memenuhi syarat syarat pendonoran darah"

"Ambil darah saya untuk di donorkan ke pasien bernama ara , tapi jangan beritau tentang saya kepada siapapun"ucap alvaro

"Baik , identitas anda akan di rahasiakan" ucap suster

Selesai mendonorkan darah nya alvaro pergi dan kemudian pulang

Malam itu tante ria mengabari alvaro kalau ara telah membaik dari sebelum nya meski sampai saat ini belum sadar kan diri , siang nya alvaro berniat pergi menjenguk

Adzan subuh berkumandang , alvaro melaksanakan solat , dan berdo'a kepada tuhan

Ya allah sembuhkan lah dia dari sakit nya , hamba mohon pada mu jangan buat dia merasa kesakitan...bila perlu maka hamba siap menggantikan nya yang berbaring lemah tak berdaya

Setelah pukul 06.00 alvaro pergi kerumah sakit sebelum berangkat sekolah ,  kondisi nya membaik setelah melakukan tranfusi darah , hanya saja dia masih belum sadarkan diri , di kamar nomor 102 alvaro tengah terduduk memandang kondisi ara di kursi samping ranjang ara , karna saat itu tante ria menyuruh alvaro menunggu di sana karena tante ria ada keperluan di luar , tante ria segera menemui mas aldi untuk memberitahukan kondisi yang terjadi pada ara

Alvaro memandang lekat wajah ara yang lusu dan pucat alvaro memegang tangan ara yang tidak tetdapat jarum infus ,

"Maaf ra , karna gue lo harus menderita"kata kata sendu alvaro membuat diri nya teringat kedua penjahan dan seseirang di balik penculikan yang terjadi pada ara

Alvaro berniat ingin pergi ke kantor polisi dan mencari tau siapa dalang dari dragedi ini semua namun langkah nya terhenti ketika tangan nya  ada yang memegang , alvaro melihat ara yang terbaring sekarang sedikit demi sedikit telah tersadar , alvaro kembali duduk di samping nya , rasa senang menyelimuti hati alvaro saat ini

"Ara , syukurlah, gue panggil dulu dokter"ucap alvaro beranjak dari duduk ny

"Al , tunggu" ucap ara pelan namun masih bisa di dengar alvaro di balik selang oksigen nya

Alvaro membalikan badan nya dan menghampiri lagi ara

"Ibu?"tanya ara pelan

"Tante ria pulang dulu kata nya ada urusan"jelas alvaro

"Ra"ucap alvaro

"Emm"

"Kenapa lo lakuin ini , seandainya gue yang di pukul mungkin lo gk akan kaya gini , gue merasa bersalah , ini semua karna gue ra ja-"

"Suttt "ara memotong pembicaraan alvaro yang terus menyalahkan dirinya sendiri

"Gk baik bicara kaya gitu , udah lah semua ini atas kehendak tuhan"ucap ara dengan mengatur nafasnya

Alvaro tersenyum mendengarnya

"Ra gue pengen ngomong sesuatu sama kamu"ucap alvaro yang di angguki ara

Alvaro menundukan wajah nya

"Sebenarnya dari awal gue liat lo , ada rasa yang muncul tapi entah rasa apa , tapi sekarang gue tau rasa itu adalah rasa sayang gue sama lo ra , dan tentang agata gue hanya mencoba melupan lo kalau saat itu gue tau lo pacaran sama raka , tapi sekarang gue tau dari lo sendiri , kalau raka ternyata bukan siapa siapa lo "ucap alvaro terhenti kemudian melanjutkan nya

"Ra jangan marah ya , sebenarnya gue suka sama lo..."alvaro yang tidak dapat jawaban apa pun merasa kecewa dia merasa ara menolak nya

Alvaro mengangkat wajah nya untuk melihat ara yang sedari tadi tidak mengatakan apapun

"Ra lo-"alvaro terhenti ketika melihat ara tertidur pulas

Alvaro tersenyum tipis meski hati nya protes masih belum bisa ungkapkan perasaan nya pada ara

"Ra , lo tidur ya , jadi dari tadi....ahh sudah lah tidur yang nyenyak lupakan segala penderitaan lo"ucap nya pelan dengan tersenyum tipis

Alvaro mengelus pipi ara pelan menyeka rambut yang menghalangi mata indah yang tertutup itu sebelum akhirnya dia pergi dan berangkat ke sekolah , dia telah menitipkan ara pada suster untuk menjaga nya selagi tante ria belum kembali

Takdir Cinta❤[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang