🌸part 10🌸

285 13 0
                                    

Ara membaringkan tubuhnya di atas kasur menatap langit langit kamarnya dan membuka kacamata
Ara menatap kacamatanya dan memikirkan semua masalah yang tengah terjadi

Sebenarnya ara adalah anak gaul di sekolah asal nya, begitupun tante ria yang memiliki butik yang cukup terkenal di surabaya, kehidupan ara saat di surabaya sangat berbanding jauh saat di jakarta, tante ria memilih tinggal dijakarta tanpa sebab yang pasti, hanya dengan memilih sekolah yang jauh lebih bagus dengan sekolah lama nya

Padahal sejauh ini sekolah lamanya tidak bisa di tanding kan dengan yang baru ini sangat sangat jauh.....bahkan bisa di katakan sekolah lama ara sangat elit siswa siswi nya pun berasal dari keluarga yang berada

Ara mulai mengerti satu per satu bahwa tante ria menyembunyikan fakta yang besar, tante ria memilih pergi kejakarta karna pak aldi dulu itu sempat melihat mereka di surabaya dan tante ria takut pak aldi mengambil ara dari nya

Seluruh harta di surabaya mereka tinggal kan, namun tidak di jual bahkan rumah megah mereka hanya di jaga pembantu-pembantunya, butik sudah ada sekretaris tante ria yang akan mengurusnya

Ara di jakarta menggunakan motor sedangkan di surabaya dia menggunakan mobil, cara berpakaiannya sekarang pun jauh bahkan mungkin tidak dapat di kenali oleh orang terdekatnya sekalipun

Ara kini terduduk di hadapan cermin membuka ikat rambut satunya, memoleskan sedikit lipgosh di bibirnya menggunakan bedak yang tipis, ara bercermin menatap dirinya

"Ini gue, bukan ara yang culun itu,  ini kehidupan gue bukan seperti ara yang penuh dengan rahasia itu, dan ini gue yang selalu egois bukan dia yang selalu mau di salahkan!!"

Ucap ara pelan lalu menghapus segera lipstik dan mengikat rambutnya kembali

"Sekarang kehidupan membawa gue pada artian yang sesungguhnya, dimana sudut pandang orang lain akan selalu berbeda, dimana sudut pandang orang munafik hanya tergantung ketenaran dan harta saja" ara menatap jam dinding sudah waktunya tante ria pulang dan dia menyesali apa yang dia perbuat akan menyusahkan orang lain

Ara berlari mencari angkutan umum karna motor nya masih berada di toko, dia tau tante ria tidak bisa menggunakan motor tetapi mobil tapi saat ini dia menjalani kehidupan yang sangat berbeda

Ara akhir nya menemukan angkutan umum dan sesegera mungkin menemui tante ria, dia lihat saat ini pak aldi tidak ada lagi di toko

Novel...ibu menyimpan nya

Dalam hati ara ketika melihat novel itu di meja toko

"Ra...."ucap tante ria memanggil ara

"Ra...mama bisa jelaskan tapi kamunya jangan seperti ini" lanjut tante ria memegang tangan ara

"Iya ma...ara ngerti tapi setidak nya mama tau bagaimana rasa nya mama jika di posisi ara, ara hidup dalam kebohongan yang sangat besar" ucap ara sendu

"Maafkan mama nak...mama sangat bersalah pada mu, mama tidak pantas kau maafkan" ucap tante ria dengan mata yang berkaca kaca, ara memeluk tante ria dengan menangis

"Sudah...ma ara sudah maafin mama, hanya saja ara belum bisa menerima keadaan, tolong jangan ungkap lagi soal dia yang pergi meninggalkan kita"

"Dia ayah mu nak"

"Dia bukan ayah ku...dia penghianat ma" ucap ara rintih

Setelah mereka membereskan toko dan menutupnya akhirnya mereka bergegas pulang

"Ra...hari ini toko sepi banget" ucap tante ria memecah keheningan saat menutup toko

"Ya udah kita pulang ke surabaya ma" ujar ara pada mama nya

Tante ria berpikir alasan mereka pindah kejakarta karna ingin identitas mereka bisa tidak diketahui pak aldi, namun sekarang kondisi nya pun sama pak aldi mengetahui keberadaan ara dan tante ria, hingga tante ria kini mempertimbangkan kepulangan nya

"Iya...nanti mama pikir pikir lagi yh"
Ara mengangguk ringan

----------***------------
Setelah perjalanan pulang akhir nya mereka berdua sampai didepan pintu

Ara bergegas mengambil handuk dan pergi mandi, tante ria pergi ke warung terdekat untuk membeli bahan-bahan untuk di masak

Setelah ara selesai mandi dan makanan pun telah masak di atas meja makan

"Kamu makan dulu gih...ntar sakit seharian gk makan" ucap tante ria

"Iya" jawab ara dengan menghampiri meja makan yang di susul tante ria

"Eh...ma kenapa sih aku di suruh culun kayak gini" tanya nya yang membuat tante ria terkekeh geli melihat anak nya

"Kamu memang pantes nya kayak gitu ra" ucap nya yang membuat ara cemberut

"Its...mama apaan sih"

"Ma aku udah besar jadi bebas dong berpenampilan gimana juga asal gk kaya cewe murahan lagian juga baju aku kan mama yang desain...bener gak" ucap ara yang membuat tante ria tersenyum

"Kalau kamu udah besar dengerin mama, mama akan jujur sama kamu" ujar nys pada ara yang langsung diangguki ara , mereka saat ini bukan nya segera makan malah mengobrol

"Maaf...sebelum nya ini tentang ayah kamu"

"Its....aku udah bilang kan jangan cerita lagi tentang itu , aku pusing ma....udah lah" ucap ara membantah kesal

"Kata nya udah besar? Tapi kelakuan kamu kayak anak kecil , masih belum mengerti" ucap tante ria menatap ara

"Mana ada sih ma orang yang seneng di bohongin...kan gk ada mama juga gitu...semua orang di dunia ini gk suka di bohongin ma....apalagi aku yang tau tentang ayah ketika sudah sebesar ini, kemana cerita ayah waktu aku kecil gk ada kan, mama hanya bilang ayah itu udah meninggal .!"tegas ara yang langsung beranjak dari duduk ny dan pergi ke kamar yang langsung di susul tante ria

"Ara jangan seperti ini , ayo buka pintu nya makan dulu" ujar tante ria di depan pintu kamar ara yang terkunci

"Belum laper" ucap ara singkat

"Nak...suatu saat kamu akan mengerti"
Ibu ara beranjak ke dapur untuk membereskan makanan yang sama sekali belum mereka makan

Di dalam kamar ara menangis pelan mencoba menghilangkan semua masalah yang ada dengan membaca novel yang baru saja dia beli namun sirna ayah nya selalu ada di pikiran nya mengganggu konsentrasi nya

Ara hanya bisa menangis dalam diam

Keesokan harinya yaitu hari minggu 

Hari minggu ara hanya diam di kamar sesekali dia keluar hanya untuk mandi dan makan selepas dari itu dia kerjakan di kamar dia membaca novel, buku, dan sampai akhir nya masalah muncul di pikiran nya, ya masalah yang membuat hati ara hancur sangat hancur

Assalamu'alaikum guys

Mana ada sih yang suka di bohongin😢😭😭! Eaaa😂lebayy

Gimana rasanya coba selama ini dia tau ayahnya telah tiada namun fakta yang di sembunyikan ibunya itu berbanding terbalik, apa ara harus bahagia atau seneng ya??

Oke guys, budayakan vote setelah membaca yaa😄
Vote kalian ibarat berlian💎
Meski satu tapi sangat berhargaaaaa😘
Ya iya lah wong author merasa di hargai😊 dengan selalu update part part yang harus memerlukan ide dan konsentrasi

Semoga kalian selalu dalam lindungan sang ilahi amiiiin

Love you😘
Next part➡➡➡➡➡➡

Takdir Cinta❤[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang