part 17

189 9 0
                                    

Ara sekarang terduduk di taman meski tidak bersama alvaro

Ara membaca novel nya yang berjudul hijrah, dia sangat teliti dan meresapi setiap bait motivasi dalam buku nya

"Lo di sini"ucap seseorang di belakang ara yang ternyata alvaro

Ara hanya terdiam melihat alvaro duduk di sebelah nya

"Katanya gk mau ke sini " sindir ara yang membuat alvaro menatap ny

Alvaro kembali memalingkan wajah nya tanpa menjawab pertanyaan ara

Gue tau dia pasti terima raka , mana ada sih cewe yang nolak dia selagi ya raka itu selalu di incar para cewe dan mana mungkin dia nolak
Batin alvaro

"selamat ya semoga langgeng sama raka" ucap alvaro dengan nada suara ketus

"Maksud kamu?"

"Pura pura lupa , lo kan di tembak raka manamungkin lo nolak"

"Aku gk kaya gitu " ucap ara

Alvaro menghela napas kasar

"Kamu lupa ya al , janji itu harus di tepati kan , waktu itu kamu tanya gimana jabawan aku kalau seandainya raka nembak , itu baru seandai nya dan hari ini jadi kenyataan"

Alvaro mendengarkan ara yang tengah berbicara

"Lagian kata siapa aku nerima dia"

"Udah mendung , gk balik?" Tanya alvaro pada ara

Ara menggeleng kan kepala nya , hujan pun turun dengan alvaro yang masih ada di sisi nya , mereka sama sama terdiam dengan hujan yang mengguyur kedua nya

"Lo bisa sakit ra , ayo gue anter pulang?" ujar alvaro menatap ara yang menggigil

Ara hanya menggelengkan kepala nya

"Lo bandel ya" ucap alvaro dengan menarik tangan ara dan berlari untuk berteduh

Ara sekarang benar benar menggigil suhu tubuh nya panas

"Astagfirullah ra , lo panas , tunggu di sini"

Alvaro pun berlari menembus deras nya hujan

Tiba tiba alvaro datang dengan menggunakan payung dan membawa secangkir teh hangat

"Ini kamu minum dulu "

Ara meminum teh hangat dan sekarang ara mendingan

Ara menyeka hidung nya pelan dan dia kaget melihat darah yang keluar dari hidung nya

"Ara lo gk papa" ucap nya khawatir dengan cepat menghampiri ara

"Gk papa"jawab ara

"Gk papa apa nya liat nih, lo mimisan gue anter lo ke rumah sakit ya bentar , gue nelpon supir dulu"ucap alvaro mengeluarkan benda pipih di kantong almameter jas nya

"Udah gk perlu " ucap ara menurunkan handpon alvaro

"Ck apaan sih "sela alvaro dan tetap menelfon supir nya

"Halo" ucap alvaro

"........."

"Ck....bisa gk segera pulang terus nyusuk ke sini?"

"........"

Alvaro menutup sambungan telepon nya dengan rasa bingung dan khawatir

"Tunggu dulu" ujar alvaro lalu berlari ke taman tadi untuk mengambil motor nya
Kemuadian kembali

"Ra lo masih kuat kan?"

Ara mengangguk

"Ya udah cepet naik keburu nambah deras ujan ny"

Takdir Cinta❤[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang