part 46

175 8 1
                                    

Kak anes sebagai salah satu dokter di rs medical azrah baru sekali mengantar pasien kemotherapi

"Kak anes..ara takut jarum suntik" ucap ara menutupi wajah nya saat ingin masuk rumah sakit

"Cill, kamu kan sekolah kedokteran jadi kamu harus ngilangin rasa fobia kamu itu" jeda tiga detik

"Jangan takut, gimana kamu nanti mau jadi dokter kalau kamu sendiri takut dengan hal kecil seperti itu"jeda tiga detik

"Percaya sama kak anes, kamu percaya kan?" Tanya vanesa menatap mata ara

"Kak anes percaya sama ara gak?" Ucap ara menunduk

"Kak anes percaya sama kamu cil, ini semua sulit bagi mu, ayo ikut" ucap vanesa dengan menuntun tangan ara

"Ayo duduk" ujar vanesa yang kini mereka berada di taman samping rumah sakit medical azrah

"Tak mudah untuk ara mengatasi fobia sendiri kak, ara udah pernah di jakarta, dan akhirnya__" ara terdiam

"Akhirnya kamu pingsan kan" tebak vanesa

"Huumm, begitulah" ucap ara

Vanesa mengetikan sesuatu di handpone nya sebelum dia menelpone seseorang

"Assalamu'alaikum"ujar vanesa

"Wa'alaikumsalam kak" ucap seseorang di sebrang sana

Ara hanya melihat vanesa yang menghubungi seseorang, namun tak lama vanesa memberi handpone yang masih terhubung dengan seseorang

"Cil kakak nyimpen berkas di ruang kerja kakak ya, kamu di sini dulu jangan kemana mana" ucap vanesa meninggalkan jejak kebingungan ara

"Kak anessss" teriak ara saat melihat vanesa melaju ke rumah sakit dan meninggalkannya sendiri

Ya ampun, mana masih terhubung sambungan telephone nya
Batin ara

"Hallo, maaf kak anes nya tadi ke ruang kerjanya, kalau mau bicara nanti saja di hubungi balik sama kak an____"

"Aku pengen bicara sama kamu" jlebbb, ucapan itu, suara itu tak asing di pendengaran ara ya dia adalah alvaro, alvaro baru 1 minggu di indonesia

"Kenapa kamu gk bilang??" ucap alvaro

"Bilang?" Ara masih bingung dengan semua ini, dengan kak anes yang punya nomor alvaro hingga pertanyaan alvaro yang lebih membingungkan

"Kenapa kamu gk bilang kalau kamu fobia jarum suntik" ujar alvaro membuat ara menunduk

"Maaf" ucap ara dengan menghembuskan nafas kasar

"Ra, kamu harus bisa hilangin fobia mu itu, di sini banyak perempuan yang sama sekali ahli dalam bidang kesehatan dan kamu, bukan nya kamu ingin menjadi dokter" ujar alvaro membuat hati ara sesak

Apa maksudnya..
Batin ara

"Terserah al, kamu mau bandingin aku sama rekan-rekan perempuan mu, ya udah sana urusin mereka" ucap ara marah

"Bukan begitu ra ak__"

"Terus gimana, ya udah kamu nyesel pacaran sama aku al??, kamu nyesel punya pacar bodoh kayak aku??,kamu kira siapa kamu yang bisa ngurusin hidup orang, dan kamu pikir fobia itu semacam makan ice cream??, gak semudah itu al" ucap ara marah

"Kamu gak mengerti ra"

"Emanggg aku gak mengerti dan tak ingin mengerti, mau mu apa si al hah" ucap ara semakin emosi jeda tiga detik

"Kamu nyesel kan punya pacar seperti aku setelah kamu pergi ke amerika dan banyak seseorang yang jauh dari aku"

"Bukannya kamu pun pergi ke singapore, sama aja kamu ninggalin aku" ucap alvaro sama emosi nya

Takdir Cinta❤[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang