Part 5

3.9K 133 0
                                    

Seorang cowok tengah menatap lurus dengan menunjukkan aura yang berbeda, dia menoleh ke orang yang berada di sampingnya dengan senyuman licik, tetapi cowok itu memberi tatapan tajam dan dingin pada orang itu. Kemudian dia kembali menatap ke arah depan

Tak lama kemudian datang lah seorang cewek yang memakai pakaian seksi itu menuju ke tengah-tengah mobil mereka , dan membawa bendera (bukan bendera merah putih loh), kemudian sang cewek itu mengangkat bendera itu ke atas memberi aba" pada mereka dan ...

"Go !! " tepat bendera itu diayunkan oleh cewek tersebut, mobil kedua nya melaju dengan kencang .

Iya mereka sedang berada di area balapan. Salah satunya adalah teman-teman Gio, mereka sedang menyemangati salah satu teman mereka yang sedang melakukan balapan dengan musuh bebuyutan. Dia adalah Gio Alvaro Pratama, dia di kenal dengan raja pembalap karena tidak ada satupun yang bisa mengalahkannya.

Musuh bebuyutan mereka bernama Ethan Faris Maulana, cowok yang dulunya bersahabat dengan mereka sekarang malah menjadi musuh bebuyutan mereka. Semenjak kejadian itu, Ethan menjadi berubah dan menganggap Gio musuh terberatnya sampai sekarang.

Sudah 30 menit mereka melajukan mobilnya dengan kencang untuk menuju garis finish. Dan akhirnya pemenangnya tetap sama dia adalah Gio.

" HUUUAAAAA ... akhirnya lo menang juga yo. Kalo gitu kita dapat traktiran kan yo" seru Ezra yang membuat orang lain menatap Ezra dengan aneh

Pletak !

"Traktiran mulu yang ada pikiran lo Zra, sahabat lo nih buat kita jantungan tau kagak, tiba-tiba balapan aja tanpa bilang gue" ucap Azra yang kesal dengan Gio yang menerima tawaran Ethan. Azka tau Ethan benci banget sama Gio, dia akan melakukan segala cara untuk membalas dendam pada Gio

"Aduuuhh sakit pe'a. Lo tu udah kayak emak-emak rempong deh. Sekarang kan Gio udah gak ppa , gak usah lebay gitu deh" ucap Ezra yang mengusap kepalanya yang kena jitakan Azka

"Terserah gue balik" ucap Azka datar dan meninggalkan Gio , Ezra yang masih berada di area balapan.

Tanpa sekata pun Gio juga langsung meninggalkan tempat itu untuk pulang karena ini sudah tengah malam dan besok dia juga harus sekolah. Ezra yang melihat sahabatnya itu bengong seperti orang oon

"Lha gue ditinggal sendiri. Mana gue gak bawa dompet lagi, terus gue pulang naik apa. WOYYY TUNGGUIN GUE NAPA" seru Ezra yang berlari mengejar mereka berdua.

Tanpa sadari ada orang yang melihat kejadian itu dengan tatapan tidak suka.

"Liat aja gue bakalan buat lo menderita Gio Alvaro Pratama" ucap seorang itu dengan senyum smirk nya

*****
Gio memasuki rumah nya pukul 02.10 WIB. Saat ingin menaikki tangga suara paruh baya membuat langkah Gio terhenti

"Dari mana kamu Gio kok baru pulang. Sekarang kamu lihat jam berapa" ucap paruh baya dengan nada dingin nya dan menatap Gio tajam

Gio yang mendengar papa nya berbicara hanya diam, tidak berniat untuk membalas perkataan papanya. Iya paruh baya itu papa nya Gio.

"Kalo papa bertanya JAWAB GIO!!"ucap papa Gio yang geram melihat kelakuan putranya

"Untuk apa anda bertanya , toh anda gak peduli sama saya" ucap Gio yang tak kalah dingin nya

"Papa nggak pernah ngajarin kamu buat kurang ajar sama orang yang lebih tua Gio " ucap papa Gio yang menaikkan suaranya satu oktaf

"Tapi anda sendiri yang membuat saya seperti ini tuan Alfredo yang terhormat" ucap Gio sinis pada papanya

Papanya yang melihat itu pun geram dengan tingkah putranya

"ANAK TIDAK TAHU DI UNTUNG KAMU GIO" ucap papanya yang sudah mulai habis kesabarannya, sampai-sampai dia ingin menampar putranya itu, tetapi dia urungkan niatnya dan berjalan pergi dari hadapan Gio.

Gio yang melihat papanya pergi hanya menatap sinis kemudian dia naik menuju kamarnya. Sampai di  kamar yang bernuansa monokrom itu Gio langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya kemudian dia beristirahat karena besok dia bersekolah.

****
Cahaya matahari yang menembus jendela seorang cowok membuat sang pemilik kamar itu pun terusik. Kemudian dia bangkit dari tempat tidur nya dan menuju kamar mandi untuk bersiap-siap untuk sekolah

Beberapa saat kemudian, cowok itu sudah rapi dengan seragamnya dan turun untuk berangkat. Mata nya tak sengaja melihat kedua orang paruh baya yang tengah makan di meja makan, tetapi dia tidak peduli dan berjalan keluar rumah

Belum sempat dia keluar rumah, suara yang sangat dia rindukan sejak lama membuat langkah nya terhenti

"Kamu nggak sarapan dulu Gio" ucap seorang yang ternyata adalah mama tiri nya

"Gak perlu" ucap Gio dingin tanpa menoleh ke arah mama tirinya dan pergi begitu saja meninggalkan halaman rumahnya

Seorang gadis tengah berjalan menuju ke sekolahnya karena ban mobil kakak nya tiba-tiba meletus dan akhirnya dia berjalan kaki
Dia adalah Reina .

"Aduuhh aku harus cepet nih , kurang 15 menit lagi pagar nya pasti akan di tutup" ucap Reina yang gelisah dan berlari sekuat tenaga nya agar bisa sampai ke sekolah

Tidak jauh dari Reina berlari, mobil yang sedang melaju kencang membuat Reina terpekik kaget
Pasalnya mobil itu melintasi jalan yang penuh dengan genangan air dan itu membuat seragam yang di kenakan Reina basah dan kotor

"Aaaaa ... Baju aku kotor, dasar orang tidak berperikemanusian. Aku sumpahin kena masalah tu orang" umpat Reina yang kesal dengan orang itu
"Ini gimana kalo aku bolos ntar aku dimarahin Mama sama Papa kalo aku kesekolah ntar aku diketawain" ucap Reina yang kesal dan memanyunkan bibir nya, siapa yang melihat nya pasti akan gemas dengan tingkah Reina yang terbilang lucu

"Bodo amat dah kalo di ketawain, yang penting gak kena hukuman sama gak kena omelan Mama" ucap Reina yang tetap untuk bersekolah dengan keadaan yang tidak memungkinkan

*****

Jangan lupa VOMMENT yaa 😊❤
see you ❤😍

Stay (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang