Part 26

2.5K 97 1
                                    

Terkadang luka datang dari
orang yang kita anggap istiwema

*****

Keheningan yang terjadi pada Reina dan Gio. Mereka sama sama enggan membuka suara, hanya ada hembusan angin yang mewakili mereka. Gio yang sedari tadi geram dengan keadaan ini langsung membuka suara

“Maaf” ucap Gio singkat sambil melirik Reina

“Maaf?” ucap Reina yang mengulang kata Gio. dia tidak mengerti kata singkat Gio dan hanya menaikkan alisnya

“Tadi” ucap Gio singkat kembali. Lagi lagi Reina di buat bingung dengan kalimat Gio yang menurutnya tidak bisa di mengerti.

“Tadi? Maksud kakak apa sih kalo mau ngomong itu yang jelas kenapa kak, aku bingung sama ucapan kakak yang singkat bener” ucap Reina dengan kesal membuat Gio menghela nafas kasar
Dasar lemot batinnya dalam hati

“Gue.minta.maaf.soal.kejadian lo.sama.Intan” ucap Gio yang menekan setiap kalimat yang ucapkan nya. Mungkin Gio akan membeli stok kesabaran nya jika menghadapi makhluk seperti Reina

“Oh itu iya gak papa kak. Seharusnya aku juga berterimakasih karena kakak aku nggak jadi kena bully. Makasih ya kak Gio” ucap Reina dengan tersenyum manis
Gio melihat Reina tersenyum manis kepadanya tertegun dan dirasa ada sesuatu yang berdetak dalam dirinya namun sedetik Gio merebuah tatapan nya kearah lain

“Kak” ucap Reina dengan lirih tetapi masih di dengar oleh Gio dia pun menoleh dengan menaikkan alis nya seraya berkata 'apa'

“Kakak deket banget ya sama Vinia” ucap Reina to the point. Karena belakang ini pikiran Reina tidak bisa tenang lantaran dia memikirkan tentang hubungan kedekatan Gio dengan teman sekelasnya bernama Vinia, Reina juga ingin bertanya tetapi nyali nya masih belum ada dia takut kalo nanti nya dia bertanya pada Gio maka bisa bisa kena marahan dia
Gio hanya menatap Reina dengan datar. Sebenarnya dalam pikiran nya untuk apa Reina ingin tau tentang hubungan nya dengan Vinia, dia juga tau kalo mereka ternyata sekelas itupun ia dapat info dari Azka

“Kenapa” bukan nya menjawab Gio malah bertanya balik. Reina mulai gelisah karena sudah salah bicara

“A..aku bukan ber..bermaksud ikut campur dalam urusan kakak, tapi akhir akhir ini Vinia kayak deket banget sama kakak. Terus kalo aku deket sama kak Gio seperti ini dia bakalan marah sama aku. Maaf kalo lancang berkata seperti ini kak” ucap Reina menundukkan kepalanya karena dia sudah salah bicara

“Vinia marah” ucap Gio sambil mengkerut dahinya dan menatap Reina yang sedang menundukkan kepalanya. Reina mendengar itu hanya bisa menganggukkan kepala dan tidak mau menatap Gio. dalam hati Gio benci dengan kelakuan Vinia yang terus terusan menganggu kehidupan nya, belom puas dia telah menghancurkan keluarganya. Kemudian Gio memegang dagu Reina agar dia menatap dirinya

“Denger lo gak usah takut jika Vinia marah ataupun ngancem lo, karena gue ada di samping lo jika terjadi sesuatu sama lo bilang ke gue” ucap Gio lembut seraya menyingkirkan sehelai rambut yang menutup wajah Reina
Nafas Reina tiba tiba berhenti sejenak karena perlakuan Gio dan ucapan yang lembut membuat dirinya tidak bisa mengontrol detak jantungnya, Reina merasa bahwa sekarang pipi nya sudah merah padam hanya karena dengan ucapan Gio yang begitu lembut.

Tak terasa mereka sudah hampir 1 jam lebih berada di taman belakang, dan kemungkinan bel pulang sekolah sudah berbunyi sekitar 15 menit yang lalu. Kemudian Reina tersadar bahwa dirinya sudah lama meninggalkan kelas dan pelajaran nya , lantas dia langsung berdiri dan berjalan menuju kelas nya tetapi belum ada selangkah tangan nya merasa ada yang menahan nya dia menoleh ternnyata Gio

Stay (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang