Happy Reading
*****
Reina perlahan melepaskan pelukan nya dari Zevan, lalu dia memandangi semua orang tapi pandangan nya jatuh ke arah Gio"Boleh tinggalin aku berdua sama kak Gio" ucap paruh Reina yang dianggukin oleh semua orang, lalu mereka keluar daru ruangan tersebut hingga tersisa Reina dan Gio.
Gio mulai melangkah kearah Reina dan langsung saja menghambur ke pelukan Reina, dia memeluk kekasih nya erat seakan dia takut kehilangan nya.
Mereka berdua terhanyut dalam kerinduan, kemudian Gio melepaskan dan memandangi Reina dengan lekat"Kak" ucap Reina seraya mengeluarkan sesuatu dari dalam tas lalu dia menyerahkan sebuah kaset dan amplop berwarna pink pada Gio, lalu saat Gio ingin membuka nya Reina buru buru menyela nya
"Jangan di buka sebelum kakak sampek rumah" ucap Reina sambil tersenyum, kemudian dia memejamkan mata nya seakan merasakan sakit yang luar biasa di dalam dirinya tetapi dia bisa menahan nya
"Rei kamu gak papa" ucap Gio yang khawatir melihat Reina kemudian gadis itu memeluk Gio tanpa aba aba membuat Gio terkejut, akhir nya dia juga membalas pelukan Reina
"Makasih kak untuk semua nya. Akhirnya aku bisa merasakan kebahagian itu bersama mu meskipun hanya sementara itu sudah cukup bagiku. I love you more than any word can say I. I love you more than every action I take. I'II be right here loving you till the end. Terimakasih untuk cinta tulus yang kakak berikan padaku" ucap Reina yang mengeluarkan air mata meski mata nya tetap terpejam. Lalu rasa sakit itu semakin kuat membuat Reina tidak bisa menahan nya dan seketika tubuh Reina terkulai lemas di pelukan Gio, tangan yang tadi nya menggenggam kini perlahan terlepas dari tangan Gio membuat dirinya bertambah khawatir
"Rei kamu kenapa ? Hey bangun sayang.. Reina !!" Gio terus menepuk nepuk pipi Reina pelan, namun mata Reina tetap terpejam. Dengan cekatan Gio langsung memencet tombol yanh terhubung dengan ruangan dokter tam selang beberapa lama datang lah seorang dokter yang memasuki ruangan Reina dengan sedikit berlari
"Ada apa dengan Reina !! Kenapa dia bisa tidur lagi padahal saya baru aja ngobrol sama dia tapi kenapa dia memejamkan mata nya dok !!! Jawab dokter!!!!" pekik Gio tepat di hadapan sang dokter, kemudian Azka dan Zevan melerai perdebatan antara Gio dan dokter itu
"Biarkan saya memeriksa pasien dulu" ucap dokter seraya memeriksa keadaan Reina. Mereka semua terlihat gelisah dengan keadaan Reina yang semakin lama semakin buruk, kemudian Zevan menghela nafas nya dan beranjak menuju ke tempat Reina
"Permisi dok saya boleh bicara sama adik saya" ucap Zevan yang meminta dokter untuk berbicara pada adik nya lalu dokter tersebut perlahan mundur selangkah.
Wajah pucat Reina membuat hati Zevan miris, mungkin ini keputusan yang tepat dia sudah berpikir matang matang untuk mengambil keputusan ini. Perlahan dia memegang kedua tangan Reina dengan lembut
"Maafin kakak yang belom bisa jadi kakak yang baik buat kamu. Maafin kakak yang pernah berbuat salah kamu Rei. Sekarang Reina mau apa dari kakak? " ucap Zevan sambil menitikkan air mata nya. Tasya dan Ezra yang kebetulan masuk dalam ruangan Reina terkejut dengan Zevan yang menangis sambil memandangi wajah pucat Reina. Dirinya bertanya pada Gio tetapi tidak ada respon
"Ikhlas ? Kalo Rei mau kakak ikhlas, baik kakak ikhlas kalo kamu pergi asal kamu bisa bahagia di sana dan tidak merasakan sakit lagi. Kakak akan selalu menyayangimu Rei, love you"
Tiiiitttt !!!
Suara mesin jantung yang nyaring membuat semua orang yang berada di ruangan itu menangis histeris, Zevan langsung memeluk adik nya dengan erat sambil menangis dalam pelukan nya.
Gio, cowok itu langsung keluar dari ruangan tersebut dan berjalan entah kemana. Sekarang yang ada dipikiran nya hanya satu yaitu penyesalan. Dan dia baru menyadari nya jika penyesalan akan datang diakhir cerita dan betapa bodoh nya dirinya telah menyianyiakan gadis yang mencintai nya dengan tulus. Gio benar benar frustasi dia berpikir cinta tidak selalu berpihak kepada nya, disaat dia merasakan kebahagian perlahan rasa kebahagian itu berujung dengan kepedihan yang mendalam.
*****
Sore ini para sahabat dan Zevan baru saja ketempat peristirahatan terakhir Reina. Setelah itu mereka pulang kerumah masing masing.Gio cowok itu masih berada di makam Reina, perlahan dia mengusap nisan itu tanpa sadar dia menitikkan air mata nya.
"Kenapa lo pergi ninggalin gue ? Apa gue gak pantes untuk mendapatkan cinta dari lo? Terkadang gue bingung dengan arti cinta itu apa. Malahan gue anggap cinta itu hanyalah bullshit, kenapa gue bilang cinta itu bullshit karena setiap gue mendapatkan kebahagian pasti kebahagian itu akan perlahan hilang dari gue" ucap Gio lirih seraya menghapus sisa air mata
"Tetapi saat lo datang, lo seakan membawa pengaruh besar bagiku Rei, lo adalah sumber kebahagian gue tanpa lo hidup gue gak ada arti nya sama sekali. Gue akan tetep menyayangi lo Rei rasa gue ke lo gak akan pernah hilang sampai kapan pun. Love you" setelah itu Gio beranjak pergi dari tempat itu menuju rumah nya. Sekitar 10 menit Gio tiba di rumah dan langsung masuk ke dalam rumah menuju kamar nyaDia merebahkan tubuh nya ke tempat tidur sambil memejamkan mata. Kemudian dia teringat sesuatu, dia bangkit berjalan kearah salah meja yang ada di kamar nya itu.
Di sana terdapat sebuah kaset dan amplop berwarna pink yang diberikan oleh Reina kapan lalu, kemudian dia mengambil kaset itu untuk memutar nya setelah di putar dia dapat melihat wajah cantik Reina di sana
"Haii kak Gio pacar aku yang dingin mengalahkan es kutub di selatan" ucap Reina terkikik pelan
"Gak usah lama lama aku capek. Aku disini mau ngungkapin isi hatiku pada kakak dan kuharap kakak ngelihat vidieo aku sampai habis ya"
"Jika kakak sudah nonton vidieo ini berarti aku udah gak ada di dunia ini lagi. Aku mau kakak ikhlasin aku ya cari pengganti lain yang lebih dari aku kalo bisa lebih cantik dari aku hehe ...
Aku mau ngucapin makasih ya kak Gio yang udah hadir dalam hidup Reina meskipun itu hanya sebentar. Mengenal kak Gio membuat Rei mengerti dengan kehidupan rumit nya cinta. Rei gak nyesel kok kenal sama kak Gio malahan Rei belajar banyak dari kakak.
Maafin Rei ya kak kalo Rei pernah buat kakak sebel, habis muka kakak datar banget kayak triplek terus itu juga sifat nya dingin banget. Nanti gak ada yang suka lagi lo sama kakak kurangin deh ya dingin nya itu hehe ...
Kak Gio pasti nangis kan, jangan nangis kak nanti kalo kakak nangis siapa yang ngusap air mata kakak itu , kak Gio harus kuat meskipun aku gak ada di sini aku kan selalu di hati kakak selamanyaUdah dulu ya kak aku capek, ingat pesen ku jangan nangis lagi sayang kamu harus kuat love you
Dan hilang sudah wajah Reina di layar laptop digantikan dengan warna hitam polos. Gio mematikan laptop tersebut dan berbaring di atas kasur, dia menatap langit langit kamar nya dengan mata yang berkaca kaca
"Happy there i will stay here with the same feeling"
******
Yeeaayyy akhir nya selesai 👏😄
Makasih ya untuk kalian semua yang udah mau baca ceritaku ini
Dan makasih juga buat kalian akhir nya ceritaku jebol 1KThank's you so much guys ❤😚
Mungkin kalo gak ada kalian aku gak bisa apa apa 😂
Sekali lagi aku mengucapkan beribu ribu terimakasih 🙏Oke see you 😚❤
Thank's
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay (END)
Teen Fiction(COMPLETED) Reina Cantika Arinjani • Cantik √ • Manis √ • Baik √ • Pintar √ • Tidak sombong √ • Periang √ Gio Alvaro Pratama • Dingin √ • Datar √ • Cuek √ • Pintar √ Gimana jadi nya kalo Gio manusia es balok ketemu seorang gadis yang sedikit cerob...