Part 37

2.2K 77 1
                                    

Kehilangan mu adalah kesalahan
terbesarku

****

Di rumah sakit Gio berlari tergesa gesa dan berteriak memanggil suster dan dokter

"DOKTER ! SUSTER !!! tolong slamat dia dok" ucap Gio yang sudah membaringkan Reina di brangkar rumah sakit

"Pasti, kami akan lakukan yang terbaik buat teman anda, sebelum itu anda keluar dulu" ucap dokter tersebut seraya masuk ke dalam ruangan itu, Gio menghembuskan nafas panjang dan tubuhnya jatuh di lantai. Zevan kakak kandung Reina hanya menatap sendu adiknya yang sedang bertaruh nyawa di dalam sana, jika dia tidak datang ke villa itu entah apa yang terjadi pada adik nya

Flashback

Sekitar pukul 10:30 WIB Zevan merasa ada janggal dihatinya, kemudian dia ingat dengan Reina buru buru dia menelfon adik nya itu sambungan pertama gagal, lalu Zevan mencoba nya kembali ternyata tetap gagal kemudian dia menelfon Tasya sahabat Reina

"Halo Tas Reina ada sama lo kan" ucap Zevan yang setenang mungkin

"Tadi sih ada kak, tapi sekarang aku gak tau ya. Bentar aku cariin dulu" ucap Tasya di seberang sana. Dalam hati Zevan berdoa agar adik nya itu tidak kenapa kenapa dan menghilangkan pikiran negative nya

"Reina gak ada kak aku cariin di setiap villa juga gak ada. Duh gimana nih kak" ucap Tasya panik

"Oke oke lo tenang dulu, pasti Reina ada kok lo cari lagi deh. Dan kasih alamat villa lo gue kesana sekarang" setelah mendapat alamat nya Zevan buru buru pergi ke Bandung dengan keadaan khawatir, semoga kamu gak kenapa kenapa dek batin Zevan

Tak butuh lama Zevan akhirnya telah sampai di villa itu dan langsung masuk, didalam sudah ada Tasya Gio Ezra dan Azka.

"Reina nya udah ketemu" ucap Zevan yang bertanya pada Tasya, lalu Tasya hanya menjawab dengan gelengan kepala membuat Zevan frustasi, kemudian dia ingat langsung saja mengeluarkan headphone dari saku celana nya

"Lo ngapain kak" tanya Azka pada Zevan

"Gue nglacak keberadaan Reina dengan GPS" ucap Zevan yang terus mengotak ngatik headphone nya tanpa menatap Azka

"Akhirnya ketemu!!" seru Zevan membuat mereka langsung menatapnya dengan penuh tanya

"Di mana kak"

"Reina saat ini ada di jlxxxxx no.4, ada yang tahu itu dimana" tanya Zevan,

"Aku tahu kak dimana tempat nya, ayok ikuti aku" ucap Tasya yang langsung pergi ketempat itu dengan sahabat nya. Sekitar menempuh perjalan selama 15 menit mereka telah sampai di rumah tua yang sudah lama tidak berpenghuni. Akhirnya mereka masuk ke dalam rumah tersebut, namun saat di tengah perjalanan Azka melihat Regan yang tak jauh darinya

"Itu bukannya Regan ya, ngapain itu bocah di sini" ucap Azka berbisik ada sahabat nya, lalu Gio melihat Regan yang berada di sana langsung saja menghampiri nya

Brukk

Gio memukul wajah Regan sehingga Regan tersungkur ke bawah

"Dimana Reina" ucap Gio dingin dan menatap Regan dengan tajam

"Apa maksud lo dateng dateng mukul gue" ucap Regan seraya bangkit dan menatap Gio sinis

"Gak usah banyak bacot lo, kasih tau Reina sekarang dimana"

"Dimana ya, gue kagak tahu tuh" ucap Regan yang acuh dan langsung mendapat pukulan lagi oleh Zevan

"Kasih tahu dimana Reina atau lo mati di sini" geram Zevan selagi menatap Regan dengan sengitnya. Nyali Regan tiba tiba menciut dan akhirnya dia memberitahukan nya pada Zevan, buru buru mereka ke taman belakang sesampai nya di sana Zevan melihat adiknya yang sudah terkapar lemah dengan berlumuran darah yang sangat banyak, kakinya tiba tiba lemas tidak bisa menopang dirinya, Zevan merasa dihantam oleh batu besar di kepalanya melihat Reina dengan keadaan mengenaskan

Stay (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang