Part 18

2.5K 82 0
                                    

Saat kau mengerti apa itu cinta
Kau juga akan mengerti apa
Itu kecewa

Kring .. Kring
4 jam berlalu dan sekarang waktu untuk siswa siswi istirahat

"Tas aku mau ke toilet bentar ya kamu duluan aja ntar aku nyusul udah kebelet nih" ucap Reina yang langsung berlari menuju toilet yang berada di dekat taman

"Ihh jorok banget sih Rei. Iyaudah hati hati" teriak Tasya dan merapikan buku nya ke dalam tas nya. Namun saat Tasya sedang sibuk dengan buku nya dia di kejutkan dengan kedatangan Intan dkk

"Eh adik ipar sendirian aja nih" ucap Intan seraya mengelus pelan rambut Tasya

"Apaan lo megang megang rambut gue. Gue tau rambut gue tu wangi lembut gak kayak rambut lo udah lepek bau lagi dan apa kata lo tadi adik ipar, gak sudi gue punya kakak macem kek lo " ucap Tasua sinis pada Intan

Intan yang di katakan seperti kesal dan menarik rambut Tasya membuat pemilik rambut itu mengaduh kesakitan

"Eh denger ya Tasya sayang, gimana pun suatu saat nanti kakak lo itu akan jadi pacar gue dan lo harus nerima itu" ucap Intan dengan sombong

"Cihh kakak gue gak akan mau sama cewek kayak lo. Lo pantes nya jadi simpanan om om" ucap Tasya tajam dan menekan kata om. Membuat Intan naik pitam yang mendengar kalimat Tasya

"Kurangajar banget lo Tasya" ucap Intan yang akan menampar pipi Tasya tetapi ada yang menahan tangan nya dan seketika dia menoleh

"Ezra" ucap Intan pelan, Tasya yang mendengar kata Ezra langsung membuka mata nya dan terkejut ternyata Ezra menahan tangan Intan yang akan menampar diri nya

"Mau apa lo kesini" ucap Ezra menatap tajam ke arah Intan

"Gak ada urusan nya sama lo. Urusan gue itu adalah Tasya bukan lo" ucap Intan yang tak kalah tajam nya

"Sekarang lo pergi dari sini sebelum gue nglakuin yang lebih dari ini" ucap Ezra dan menghempaskan tangan Intan dengan kasar membuat Intan meringis sakit di tangan nya

Kemudian Intan dkk pergi meninggalkan kelas Tasya dengan rasa kesal

"Lo gak papa kan Tas" ucap Ezra yang mengecek keadaan Tasya

"Iya gue gak papa kok dan makasih ya lo udah tolongin gue tadi" ucap Tasya

"Santai aja sama gue" ucap Ezra yang tersenyum manis pada Tasya

Anjiirrr kenapa sama jantung gue ini apa gue kena serangan jantung gue harus periksa ke dokter batinnya

"Eh kok lo sendirian aja kemana tuh temen temen lo" ucap Tasya seraya menetralkan detak jantung nya

"Oh gue gak tau. Saat gue bangun dari tidur gue sendirian aja di kelas tuh. Iyaudah gue keluar kelas buat cari mereka saat gue jalan di depan kelas lo kayak ada kebirutan yaudah gue masuk aja eh ternyata si nenek lampir berulah lagi" ucap Ezra panjang lebar dan di jawab oleh Tasya dengan kalimat 'O'

"Iyaudah ikut gue ayok ke kantin mungkin aja mereka ada di sana" ucap Ezra seraya menarik tangan Tasya untuk keluar kelas bersama nya

Di tempat lain Reina merasa lega karena selesai buang air kecil. Selama pelajaran berlangsung Reina sudah menahan nya hingga dia sudah tidak kuat lagi untuk menahan buang air kecil dan langsung saja di berlari kearah toilet yang tak jauh dari kelas nya

Setelah itu dia keluar dari toilet namun langkah nya terhenti, tubuh Reina tiba tiba mematung tidak bisa di gerakkan jantung nya pun berhenti berdetak untuk beberapa detik air mata Reina sudah berkaca kaca

Di seberang sana yang tak jauh dari Reina berdiri dia melihat Gio sedang memeluk Vinia dengan mesra. Sakit yang dirasakan oleh Reina. Dia juga tidak tahu kenapa dirinya sampai seperti ini, dia bahkan tau posisi nya sekarang hanyalah sebagai 'pacar bohongan' tetapi kenapa sesakit ini

Reina melihat Vinia yang sedang menatap nya dengan tersenyum smirk seakan ini adalah bagian rencanya. Kemudian dia pergi dari tempat itu dengan perasaan yang tidak baik

Ini belum seberapa Reina dan mungkin lo bakalan dapat kejutan yang tak kalah lebih dari ini ucap Vinia dalam hati

"Lepas" ucap bariton cowok seraya melepaskan pelukannya dari Vinia. Vinia akhir nya melepaskan pelukan mereka

"Aku seneng banget kamu mau dengerin penjelasan dari aku makasih ya. Aku sayang sama kamu Gio" ucap Vinia dan memeluk Gio lagi.

Gio mematung mendengar kalimat Vinia barusan. Dia tidak berniat membalas ucapan Vinia melainkan dia bingung pada dirinya sendiri. Kenapa saat Vinia memeluk nya tidak ada getaran pada hati nya dulu waktu mereka masih bersama Gio selalu merasakan hal itu tetapi sekarang dia merasa hambar.

Akhir nya dia melepaskan pelukan dari tubuh Vinia dan berjalan berbalik menuju kelas namun saat berjalan tangan nya ada yang menahan kemudian dia menoleh ke belakang ternyata Vinia lah yang menahan

"Kamu mau maafin aku kan Gio" ucap Vinia dengan nada memohon

Gio berdiam tak berkutik setelah itu dia menganggukan kepala nya dan pergi meninggalkan Vinia sendiri

"Rencana gue berhasil dan tak lama lagi lo akan jatuh ke pelukan gue lagi Gio" ucap Vinia

****
Reina saat ini tengah berada di taman belakang sambil menatap lurus ke depan dengan tatapan kosong.
Dia sedang memikirkan kejadian tadi pagi membuat hati nya sakit. Dia tidak menyangka bahwa efek nya akan sesakit ini

Saat melamun tiba tiba ada yang menyentuh pundak Reina dan seketika dia menoleh ternyata dia Regan

"Kenapa lo ada di sini" ucap Regan seraya duduk di samping Reina

"Enggak ada cuman bosen aja di kelas" ucap Reina senyum
"Kakak sendiri ngapain di sini bukan nya masuk kelas ya" lanjut Reina seraya bertanya pada Regan

"Kelas gue kosong nggak ada gurunya jadi ya gue nyari udara segar aja" ucap Regan santai dan memejamkan mata nya

Reina menatap Regan dengan lekat. Tanpa sadar di tersenyum melihat Regan yang sedang memejamkan matanya dengan tenang.

"Gue tau gue itu ganteng jadi lo gak usah natap gue kek gitu malu gue Rei" ucap Regan yang masih menutup mata membuat Reina terkejut dan memalingkan wajah nya

Regan membuka mata nya dan menatap Reina yang sedang menahan malu terkikik pelan

"Rei gue boleh minta id line lo" ucap Regan seraya bertanya pada Reina

Reina yang melihat Regan meminta id line nya mengkerutkan alis nya

"Buat apa kak" ucap Reina dengan polos nya membuat Regan gemas dan mencubit pipi Reina yang sedikit chubby

"Iya buat ngechat lo lah Rei" ucap Regan sedikit tertawa renyah membuat Reina memanggut manggutkan kepala nya

Kemudian dia menyerahkan handphone nya ke Regan setelah selesai Regan bangkit

"Nih makasih ya Reina. Gue harus pergi dulu sampai ketemu lagi" ucap Regan seraya mengacak rambut Reina membuat dia mencebik kesal

*****

Gimana sama part ini maaf kalo agak gak jelas 😂
Jangan lupa Vote sama Comment ya
See you ❤

Stay (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang