Part 6

3.6K 124 0
                                    

Kau mempunyai mata yang begitu indah sampai-sampai diriku terpana akan pesonamu

Reina C.A

*****
Seorang gadis yang sedang berdiri di tengah lapangan sambil hormat di tiang bendera. Dia adalah Reina.
Saat kejadian pagi tadi membuat Reina kesal setengah mati, lantaran mobil yang membuat baju Reina kotor dan mendapat hukuman membuat Reina terbelak matanya karena pemilik sang mobil itu adalah Gio Alvaro Pratama. Kakak kelas yang nyebelin, tatapan nya dingin seperti es balok dan memiliki wajah datar seperti triplek.

Reina tak henti"nya berumpat pada cowok itu. Sampai 1 jam berlalu dia masih berdiri di tengah lapangan, kemudian Reina merasa  kepala nya terasa pusing dan dahinya bercucuran keringat dan saat itu matanya buram dan semuanya gelap

•••••
"Eugh " lenguhan seorang gadis yang terbangun, kemudian dia mengedarkan pandangan nya pada ruangan tersebut

"Aku dimana, perasaan aku masih ada di lapangan kok sekarang ada di sini" ucap nya dalam hati

"Lo di uks" ucap seorang cowok yang berada di samping nya

Gadis itu terkejut dan melihat kesamping ternyata ada seorang cowok yang menatap dirinya datar
Cowok itu Gio

"Kok dia ada disini" ucap nya kembali dalam hati

"Lo pingsan dan gue yang bawa lo kesini" ucap Gio datar seakan tau apa yang ada dipikiran gadis itu

Gadis itu tertegun dengan Gio, bukan karena jawaban Gio tetapi cowok itu bicara pada nya lebih dari 1 kata.

"O.. Oh makasih kak" ucap gadis itu yang masih takut dengan aura Gio yang menurutnya seram dari pada pergi ke rumah hantu

"Hm" ucap Gio singkat dan pergi dari ruang tersebut dan meninggalkan gadis itu sendiri.

Tak lama kemudian Tasya datang dengan heboh nya

"Yaaa ammpun lo gak papa kan Re, gak ada yang lecet kan, lo baik-baik aja kan. Emang ya tuh guru kejam bener sama murid sendiri sampai-sampai lo pingsan kek gini" ucap Tasya bertubi-tubi yang membuat gadis yang bernama Reina itu tersenyum geli

"Udah aku gak papa kok Tas" ucap Reina sambil tersenyum pada sahabatnya itu

"Iyaudah yok ke kantin udah laper gue" ucap Tasya yang membantu Reina turun dari tempat tidur

Sesampainya di kantin mereka memesan makan

"Lo mau pesen apa Re, biar gue aja yang ngantri kan lo lagi sakit" ucap Tasya

"Aku pesen bakso sama es jeruk aja deh Tas" ucap Reina sambil memberikan uang kepada Tasya kemudian Tasya sudah berjalan menuju ke pedagang untuk mengantri

Sementara itu Reina tengah memainkam handphone nya tiba-tiba dia terkejut lantaran ada yang menggebrakan meja nya membuat pengguni kantin menuju ke arah sumber suara itu

Brakk !

"Eh lo yang namanya Reina ya" ucap cewek yang menggunakan pakaian ketat hingga membentuk lekukan tubuh nya

"I.. Iya kak, e.. Emang kenapa ya" ucap Reina yang takut dengan kakak kelas nya ini

"Jangan pernah lo deketin Gio, karena dia milik gue. Kalo lo masih aja deketin Gio lo bakalan tau akibatnya" ucap cewek itu menatap Reina dengan tajam dan pergi meninggalkan Reina yang masih takut dengan ancaman kakak kelasnya itu

"Kasian banget tuh anak baru, belum aja seminggu dia sekolah di sini udah dapat ancaman dari Indri the genk nya "

"Rasain tu anak baru, cari masala aja"

Dan masih banyak lagi cemoohan para siswa siswi untuk Reina. Reina yang mendengar itu menundukkan kepalanya ke meja .

Tak lama kemudian datang lah Tasya yang membawa pesanan mereka. Tasya yang melihat Reina menundukkan kepala nya curiga

"Re , lo kenapa" ucap Tasya yang menyentuh pundak Reina , kemudian Reina mendongak kepalanya pada Tasya

"Gak papa Tas, gue lagi pusing aja" ucap Reina berbohong pada Tasya dan memberikan senyuman manis pada Tasya
Sorry Tas, kalo aku udah bohong sama kamu, belum saat nya kamu tau batinnya

"Iyaudah nih makanannya . Di makan ya Re , biar cepet sembuh lo nya." ucap Tasya yang memberikan makanan nya pada Reina .

Saat sedang asyik-asyik makan. Penghuni kantin menjadi hening membuat dahi Reina berkerut

"Ini kenapa semua pada diam Tas" ucap Reina yang bingung dengan keadaan kantin yang tiba-tiba hening

"Biasalah , pasti ada muka tembok datang" ucap Tasya yang acuh dan memakan bakso nya kembali

Reina yang tidak mengerti arti muka tembok itu pun bertanya pada Tasya

"Muka tembok? Siapa ?" ucap Reina bingung

"Liat ke arah jam 9" ucap Tasya tanpa menoleh pada Reina.
Reina mengikuti arahan Tasya 

Tepat Reina berbalik tubuh mata nya tidak sengaja menatap sang pemilik mata biru itu
Mata mereka sempat bertemu, kemudian Reina memutuskan kontak mata pada nya

"Anjirr Gio dkk ganteng banget"

"Gio duduk sama aku yuk"

"Kece abis "

Perdebatan para siswi" itu membuat Tasya sebal, karena mereka malah mendekati meja Tasya dan Reina

"Halo adek sayang" ucap Azka pada Tasya. Yap Tasya adalah adik dari Azka.

"Haii Tasya buntet" ucap Ezra yang menggoda Tasya , membuat Tasya sebal dengan perkataan Ezra

"Apa lo bilang , gue buntet. Apa kabar sama lo yang kurusan kayak tempe" ucap Tasya sinis pada Ezra

"Mendingan gue kurusan, tapi banyak yang suka, lah lo udah buntet kek balon mana ada yang suka sama lo" ucap Ezra tak kalah sinis nya dari Tasya

"Aaaaaa... Ezra lo kok nyebelin banget sih" ucap Tasya yang memukul Ezra bertubi-tubi

"Aduh .. Duhh. Sakit Tasya oon. Sadis banget lo jadi cewek. Pantesan aja gak ada yang mau sama lo, lo nya aja kek gini" ucap Ezra yang sudah berlari meninggalkan kantin karena sebentar lagi ada suara yang menggelegar

"EEZZZRRAAA ..... Jangan lari lo" teriak Tasya sambil mengejar Ezra yang sudah jauh

*****

Jangan lupa VOMMENT yaa ❤
see you ❤😍

Stay (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang