Part 23

2.4K 82 0
                                    

Kau seperti matahari senja yang semula menenggelamkan
sinarnya dengan penuh sejuta
kesempurnaan yang kau pancarkan

******

Setelah kejadian kemarin kini Gio dan Papanya mulai membaik meski Gio merasa kaku dengan sikap Papa nya tidak seperti biasa. Tetapi Gio akan berusaha untuk merubah sikapnya.

Saat ini dia tengah bersiap siap untuk berangkat sekolah nya padahal masih pagi, tidak biasanya Gio bangun lebih awal. Serasa cukup dengan penampilannya dia keluar dari kamarnya untuk turun, namun saat menuruni tangga dia melihat Papa yang sudah stay di meja makan

“Pagi Son, gimana tidur kamu nyenyak kah” ucap Papa Gio yang sedang mengoleskan rotinya

“Baik” ucap Gio singkat dan duduk di depan Papa nya sambil mengambil roti dan mengoleskan  selai kacang pada rotinya.Gio tidak terlalu suka dengan coklat dia lebih suka dengan kacang. Setelah selesai Gio bangkit dari tempat duduk nya dan pamit untuk berangkat sekolah , Gio keluar dari rumah menuju mobil nya dan masuk di kursi pemengudi setelah itu dia melesat pergi dari halaman rumah menuju sekolah

****
Setelah sampai di sekolah Gio turun dengan wajah datar nya menuju kelas. Perbincangan di koridor sekolah pun tejadi

“Itukan Gio tumben dia berangkat pagi banget gak kayak biasanya”

“Subbhanallah calon imam gue dateng cuy”

“Gio ganteng banget hari ini”

Masih banyak lagi percakapan para siswi siswi tersebut Gio yang mendengar itu tidak peduli dia lebih melanjutkan langkahnya menuju kelas, namun saat melihat kelas nya kosong belom ada penghuninya dia jadi berpikir segitu paginya kah gue bangun dan ternyata belom ada tanda tanda anak anak yang masuk ucapnya dalam hati. Kemudian dia tidak ambil pusing dia melangkah lagi menuju taman belakang sekolah

Setelah tiba langkah Gio terhenti lantaran dia melihat seorang cewek berambut panjang sambil duduk di taman tersebut , penasaran dengan gadis itu Gio langsung melangkahkan kaki nya mendekati gadis itu. Satu tepukan di pundak gadis itu membuat gadis itu kaget dan berbalik badan ternyata dia Reina

“Ah kak Gio ngagetin aja” ucap Reina mengelus dada nya karena kaget dengan adanya Gio di belakangnya

Gio hanya menaikkan alisnya dan tidak berniat menjawab akhirnya ikut duduk disamping Reina.

Mereka hanya diam tidak bersuara sibuk dengan kegiatan mereka sendiri. Sinar matahari yang sudah muncul membuat setengah wajah Reina terkena sinar matahari tersebut bukan nya menghindar Reina tetap diam menikmati hangat nya sinar matahari di pagi hari

Sedangkan Gio melihat wajah Reina mengenai sinar tersebut termenung cantik batinnya. Dia tidak egois jika Reina terlihat cantik ketika wajah nya yang polos itu terkena sinar matahari membuat sisi dirinya muncul dan bersinar

“Lo cantik” spontan Gio mengucapkan kata itu membuat Reina menatap Gio dengan mengkerutkan alisnya

“Hah !” ucap Reina bingung

“Apa?” ucap Gio tenang meski dalam hatinya tidak tenang. dia juga tidak tahu kenapa dia harus keceplosan mengucapkan kalimat itu

“Kakak tadi bilang apa” ucap Reina seraya menatap Gio
“Nggak bilang apa apa, mungkin lo salah denger” ucap Gio datar sambil melirik Reina yang terlihat bingung

“Masak aku salah denger sih tapi bisa jadi” gumam Reina pada diri sendiri sambil berfikir keras membuat wajah polos nya semakin imut, Gio melirik Reina dengan sudut matanya tanpa sadar dia tersenyum kecil dengan tingkah polos Reina tunjukkan

“Udah jangan dipikirin, masuk kelas” ucap Gio bangkit tempat duduk melangkah pergi dari tempat tersebut, namun belom selangkah dia berhenti dan menoleh ke belakang melihat Reina yang masih stay di tempat tersebut tiba tiba ide jail muncul di otak nya

“ Lo nggak mau balik kelas? Kalo nggak mau yaudah gue mau ngingetin aja awas ada yang gangguin lo” ucap Gio dan langsung berjalan meninggalkan Reina

Reina mendengar ucapan Gio tiba tiba menjadi merinding

“Kok tiba tiba gue jadi parno gini” ucap Reina yang melihat keadaan sekitar nampak sepi dan sunyi kemudian

Brukk

Seketika Reina mendengar suara itupun berlari dan berteriak memanggil Gio

“AAAAAA …. KAK GIO TUNGGUIN” teriak Reina seraya berlari mengejar Gio yang sudah agak jauh

Gio yang mendengar teriakan Reina hanya terkikik pelan dan melanjutkan langkah nya menuju kelas

Reina sampai kelas nya dengan nafas yang tersengal sengal, kemudian dia duduk di tempat duduk nya yang sudah ada Tasya, dia mengatur nafas nya supaya lega

“Kenapa lo Rei kayak habis lari marathon aja” ucap Tasya yang menatap bingung dengan mengkerutkan dahinya

“Aku tadi habis dari taman belakang sekolah .. terus nggak sengaja ketemu sama kak Gio. Kita hanya duduk aja sumpah ya Tas gue pegel banget sama kak Gio masak tadi di taman belakang bilang ada hantunya ya kali aku percaya terus lama lama nih aura nya jadi serem banget tau nggak sepi kayak kuburan” ucap Reina menjeda ceritanya dan masih mengambil nafas nya yang sedikit berkurang

“Terus” ucap Tasya penasaran dengan cerita Reina

“Tiba tiba ya dari belakang aku nih ada yang jatoh Tas entah itu apa yang jelas aku langsung lari sekenceng kencengnya. Mereka yang ngeliat aku lari lari hanya menatap bingung tapi aku sudah nggak  peduli keadaan yang penting aku slamat gitu” ucap Reina yang telah menceritakan kejadian tadi pada Tasya

“Tapi ya Rei gue denger denger nih dari siswa lain emang ada yang gantung diri di taman belakang sekolah” ucap Tasya menjaihili sahabatnya ini

Mata Reina langsung membulat sempurna, seketika tubuhnya menjadi kaku dan keringat dingin mulai membara keseluruh tubuhnya

“Gan..gantung diri? Dimana?’ ucap Reina merasa takut dengan cerita Tasya

“Di pohon toge” ucap Tasya tertawa berbahak bahak , Reina yang merasa di kerjain Tasya memukul lengan Tasya dengan buku yang berada di meja

“Udah takut tingkat level tinggi gini masih aja dikerjain, nggak lucu tauk Tas” ucap Reina sebal

“Ups kayaknya ada yang marah nih. Iya maaf deh Rei jangan ngambek dong” ucap Tasya seraya menusuk nusuk pipi chubby Reina

“Apaan sih Tas. Iya iya aku maafin tapi janji jangan jail lagi” ucap Reina menyingkirkan tangan Tasya dari pipi nya

“Gak janji hehe” ucap Tasya nyengir tanpa merasa bersalah membuat Reina memutar bola matanya dengan malas dan sesekali mendengus pelan

****

Jangan lupa Vote sama Comment ya
See you ❤

Stay (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang