Happy Reading !!
****
Pagi ini entah kenapa firasat Reina mengatakan akan terjadi sesuatu dengan dirinya, tetapi Reina buru buru mengesampingkan firasat itu dan berpikir postiveSaat ini Reina mengikuti ujian bersama sahabat sahabat nya, meskipun keadaan Reina masih belum pulih total dan harus banyak istirahat tetapi Reina tetep kekeh untuk mengikuti ujian ini, iya mau tak mau Zevan mengijinkan adik nya itu untuk mengikutinya
Gio, Azka dan Ezra seluruh kelas XII seminggu yang lalu sudah selesai menjalankan ujian nya dengan baik tinggal menunggu pengumuman.
Kring .. Kring
Bel telah berbunyi semua murid sudah menyelesaikan ujian nya. Reina perlahan keluar kelas di bantu dengan Tasya.
"Gimana tadi ujian nya bisa" tanya Zevan selagi menuntun Reina menuju mobilnya. Sementara Tasya sudah pergi bersama Ezra
"Alhamdulillah baik kak. Doa'in ya nilai aku bagus" ucap Reina tersenyum pada kakak nya
"Dek kamu tungguin di sini dulu ya, kakak mau ngambil mobil dulu" ucap Zevan yang di anggukin oleh Reina, lalu Zevan berlari menjauh dari Reina
Zevan meninggalkan Reina sendiri di depan sekolah. Saat Reina menggerak gerakan mata nya ke kanan dia melihat anak kecil sedang berlari untuk mengambil sebuah boneka yang tergeletak di tengah jalan lalu dia reflek melihat ada kendaraan yang melaju kencang dari arah yang bersamaan. Reina berlari sekuat tenaga untuk menyelamatkan anak kecil itu
"AWASSSSSS !!!!!
Brukk !!!
Reina merasa sakit di sekujur tubuh nya, tulang tulang nya seakan ingin patah. Darah mengalir deras di setiap tubuh Reina, dirinya merasa mungkin ini akhir dari masa hidup nya. Perlahan kesadaran Reina mulai hilang dan akhirnya semua gelap
Di tempat lain Zevan mencari keberadaan adiknya itu, setelah mengambil mobil dia menuju adiknya berada tetapi dia tidak menemukan nya. Dia juga menelfon nomer Reina tetapi tidak ada jawaban sama sekali dari adik nya itu, Zevan sekarang mulai khawatir dia sudah berpikir kemana mana
Namun saat mencari Reina kening Zevan menyatu lantaran di seberang sana ada gerombalan orang banyak, dengan penasaran Zevan berjalan dimana orang yang sedang mengerubungi itu
"Permisi ini ada apa ya" tanya Zevan dengan salah satu orang yang berpakaian sederhana
"Ada gadis yang di tabrak gara gara nylametin anak kecil" jawab orang itu. Pikiran Zevan sudah kemana mana dan berusaha berpikir postive
"Gadis pak"
"Iya mas, sekitar umur 16 th, masih memakai seragam lengkap, rambut nya kecoklatan kulit nya putih. Itu yang saya dengar dari beberapa orang yang melihat saksi kejadian" kata orang itu yang membuat hati Zevan tak karuan, langsung saja dia menerobos kerumunan itu dan melihat siapa gadis tersebut.
Tepat saat Zevan melihat siapa gadis yang dimaksud oleh orang orang itu dirinya mematung di tempat, mata nya sudah berkaca kaca , nafas Zevan seakan tercekat di tenggorokkan serta jantung berhenti berdetak.
Kaki nya terasa lemas kemudian dia terjatuh di samping gadis"Reina" lirih Zevan
"REIINNAAA" teriak Zevan seraya memeluk Reina yang penuh dengan darah, dia menangis sambil menggoyang goyang tubuh adik nya agar membuka mata tapi nihil tidak ada pergerakan sama sekali dari Reina.
Kemudian Zevan dengan cepat membawa Reina kerumah sakit terdekat, dia menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi tidak peduli dengan umpatan pengemudi lain, terpenting keselamatan adiknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay (END)
Teen Fiction(COMPLETED) Reina Cantika Arinjani • Cantik √ • Manis √ • Baik √ • Pintar √ • Tidak sombong √ • Periang √ Gio Alvaro Pratama • Dingin √ • Datar √ • Cuek √ • Pintar √ Gimana jadi nya kalo Gio manusia es balok ketemu seorang gadis yang sedikit cerob...