Part 30

2.5K 76 0
                                    

Jangan membuat harapan jika
hadirmu hanya sementara

*****

Terkadang seseorang ingin memiliki kisah cinta yang bahagia tetapi itu hanya beberapa persen saja. Banyak lika liku dalam percintaan yang harus kita jalani, mulai dari rasa kekecawaan patah hati sampai hingga cinta nya cuman bertepuk sebelah tangan. Itu semua yang dirasakan oleh Reina, dia merasa bahwa cinta hanyalah omong kosong. Setelah kejadian beberapa jam yang lalu membuat Reina benar benar down. Dia bingung kenapa juga harus sesakit ini melihat orang yang bukan siapa siapa nya sedang bermesraan dengan cewek lain. Reina tidak bisa merasakan perasaan nya sendiri dia benar benar bodoh dalam sebuah percintaan.

Saat ini Reina tengah menatap beribu bintang yang bersinar terang di balkon kamar nya. Dia juga berpikir kenapa dia harus merasakan sakit ini meski orang itu tidak punya perasaan yang sama terhadapnya, orang itu yang selalu membuat harapan kepadanya dan orang yang sama juga membuat hatinya terluka. Dalam hati Reina benar benar kecewa

“Shit” umpat Reina tanpa sadar air bening lolos begitu saja membasahi pipi nya buru buru dia mengusap kasar pipi nya dan menghembuskan nafas panjang. Dia ingin membuang jauh jauh kejadian itu dalam pikiran nya kemudian dia berbalik dan masuk ke dalam kamar nya dan istirahat , dia sangat lelah lelah pikiran dan batin.

🌼🌼🌼🌼

Pagi ini Reina sudah rapi dengan seragam sekolahnya, dan dia juga tidak berjalan kaki lagi menuju sekolah nya karena Zevan kakak nya sudah selesai kuliah  tinggal menunggu sidang nya saja. Reina keluar dari kamar nya menuju tempat keluarganya berkumpul.

“Pagi” ucap Reina singkat dan langsung duduk di tempat meja makan dan mengambil beberapa roti untuk dimakan.

“Pagi sayang, tumben kamu lesu gitu kenapa?” ucap Lena melihat Reina yang tampak kurang bersemangat. Reina yang merasa diperhatikan oleh keluarganya tersadar dan menunjukkan senyuman manisnya

“Enggak ada apa apa kok Ma, Rei cuman lagi berhalangan aja jadi badan Rei kurang vit aja” ucap Reina tersenyum manis agar kedua orang tuanya percaya . tetapi tidak dengan Zevan, dia sangat paham betul dengan adik nya ini di saat bilang tidak papa pasti ada apa apa Zevan yakin ada yang ditutupi oleh Reina

“Iyaudah kalo gitu Zevan mau nganter Rei berangkat dulu ya Ma, Pa nanti keburu telat. Ayo dek” ucap Zevan selagi menarik tangan Reina paksa membuat Reina pasrah jika kakak nya sudah begini dia akan diintrograsi oleh kakak nya yang penuh cerewet. Reina bingung harus mau bilang apa pada kakak nya tidak mungkin kan dia mengatakan yang sejujurnya.

Di dalam mobil Zevan terlihat aura nya sangat berbeda, kakak nya sama sekali tidak berbicara mulai dari rumah sampai sekarang. Reina semakin resah karena kakaknya menunggu dirinya bercerita tetapi dia tidak bisa bercerita sekarang.

“Apa yang kamu sembunyiin Rei” ucap Zevan dengan dingin tanpa menoleh ke Reina, membuat dirinya kelagapan

“Sembunyiin? Sembunyiin apa deh kak” ucap Reina seraya tertawa kecil

“Enggak usah bohong dek. Kakak itu hafal sama sikap kamu pasti kamu ada apa, iyaudah kalo kamu belom bisa cerita gak papa tapi kalo sudah siap kamu bisa cerita sama kakak ya.” Ucap Zevan sambil mengelus rambut Reina dengan sayang. Meskipun Zevan orang nya seperti itu, asli nya dia penyanyang banget.

“Maaf” ucap Reina menundukkan kepalanya maaf kak belom saat nya kakak tahu tentang masalah aku, biar aku sendiri yang nyeleseain masalah aku makasih slama ini kakak sudah bantu aku banyak banget dan maaf untuk masalah ini aku gak bisa menyangkutkan kakak ucap Reina dalam hati

Stay (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang