Malam itu, malam yang ditunggu-tunggu.
Rumah mewah nan megah Juan, menjadi sorotan masyarakat.Pernak-pernik keindahan tersebar disetiap sudutnya.
Terdapat lampu-lampu yang ditata dengan sempurna. Bagian tengah ruanganpun terkesan begitu glamor dengan lantainya yang mengkilat memantulkan cahaya lampu.
Pernikahan ini sengaja diatur sederhana oleh Juan karena ini bukanlah pernikahan resminya.
Dia hanya mengundang beberapa orang terdekatnya. Namun apa boleh buat,para wartawan rupanya ingin meliput berita menarik ini.
Hampir semua orang tidak pernah lepas dari ponselnya. Para wanita disana terlihat sangat menikmati pelayanan di
Disisi lain, terlihat pria ber jas hitam dengan postur yang gagah berdiri dengan memegang secangkir teh sambil bersenda gurau. Juan terlihat begitu tampan ketika mengenakan jas tersebut.
Semua gadis di tempat itu pun mulai menyorotinya.
"Perhatian untuk semua! Mari kita sambut wanita cantik yang akan mendampingi orang istimewa sebagaimana yang kita ketahui."
Suara gemericik perhiasan pun terdengar, walaupun tidak terlalu keras.
Kaki indahnya mulai terlihat melangkah turun dari tangga yang telah dihias begitu indah.
Semua orang pun fokus melihat sang pengantin dengan tatapan tajam.
Anna memakai gaun berwarna putih berpadu dengan bordiran yang glamor.
Dia terlihat sangat cantik, parasnya sungguh membuat hati semua orang berbunga. Termasuk Juan, Dia seakan takjub akan kecantikannya dan melupakan semua pertengkaran yang terjadi diantara mereka selama ini.
Anna berjalan pelan dengan didampingi teman terdekatnya, Sandra.
Dia terlihat biasa-biasa saja. Tanpa rasa bahagia ataupun beruntung karena telah menikah dengan seorang presdir ternama,Mereka berduapun berdiri berdampingan diatas tempat khusus yang sudah disiapkan.
Keduanya seakan menunjukan akting terbaik mereka dalam memperlihatkan kebahagiaan palsunya,agar semua orang tidak tau tentang perasaan mereka yang sebenarnya.
Terlihat Juan yang beberapa kali mencoba berkata pada perempuan yang berdiri disampingnya,namun terhambat kerumunan tamu yang ingin bersalaman atau bahkan ingin berfoto.
"Ngomong-ngomong,aktingmu bagus." Bisiknya pada perempuan yang sedari tadi tak sempat dia ajak bicara.
"Apa kau mengejekku." Singkatnya membalas bisikan itu.
"Anggap saja kali ini tidak" Pintanya menahan tawa.
"Terkutuklah kau, suami menyebalkan!"
"Terserah apa katamu." Tanpa basa-basi lagi, seseorang telah memutus percakapan pendek tersebut.
Layaknya pernikahan sungguhan,semua berjalan sesuai rencana.
Aktingpun sempurna dan suasana m ndukung.Mungkin orang lain berfikir bahwa Anna sangat beruntung,tapi lain denganya yang berfikiran sebaliknya.
"Jadi, begini rasanya menikah?" Gumam Anna lirih pada Juan.
"Tidak seburuk yang kukira,semuanya berjalan sesuai rencana." Tukas Juan menyindir.
"Tapi ada seseorang yang tidak hadir hari ini."
"Siapa? Bukankah sahabatmu sudah datang."
"Bukan Sandra, ada yang lain. Managerku atau lebih tepatnya teman dekatku dari kecil."
"T-tunggu, jadi..manager iseng itu teman dekatmu? astaga."
"Iya,kami berteman sejak kecil."
"Hm,hubungan kalian lebih ya."
"Ya Enggak lah."
"Hati-hati, dia keliatanya nggak setia."
"Bisa diem nggak sih!"
"An?"
"Apa."
"Ayo kita dansa berdua!" Ajaknya dengan tulus sekaligus menghibur.
"Dansa sama kamu? Hah,yang benar saja." Jawabnya dengan tawa terbelit-belit.
Tanpa basa-basi,Juan menarik pergelangan tangan Anna untuk berdansa bersama ditengah-tengah semua orang. Semuanya takjub dengan kemesraan keduanya yang terlihat bahagia saling mencintai.
Saat itu, seakan dinding pertahanan antara mereka berdua roboh, seolah tak ada konflik yang terjadi.
Tepat pukul 11 malam,pesta itu berakhir fantastis. Semua orang yang pulang menunjukan ekspresi puasnya masing-masing. Kedua pengantin itu pergi ke kamarnya masing-masing untuk mengganti pakaian formal yang dipakai mereka.
Anna keluar kamar dengan segera mengenakan piyama tidurnya yang berwarna soft pink,dia merapikan semua barang yang berserakan dikamarnya,dan memeriksa keadaan di ruang tengah untuk memastikan sudah bersih atau belum.
Dan saat dia kembali ke kamarnya, tiba-tiba terjadi konsleting, bagaimana tidak terkejut sedangkan seisi rumah gelap gulita. Hanya langit malam yang terlihat terang dengan bulan dan bintangnya yang tetap bersinar.
"Kenapa ini!? Seisi rumah gelap!?" Gumamnya menatap lampu kamarnya yang sedang dalam keadaan mati.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
YASH! COUPLE [Lengkap✓]
Romance🚫PERINGATAN! : MASIH DILAKUKAN PROSES PENYUNTINGAN Juan tidak rela keluarganya hancur semenjak ayahnya meninggal dunia. Tapi yang paling membuatnya tidak rela dan syok adalah surat wasiat peninggalan ayahnya yang menginginkan agar dia menikah deng...