~~
"Sandra udah nggak disini,sekarang dia pindah di London. Dan aku,harus belajar untuk melakukan semua hal sendiri mulai sekarang,tanpa memikirkan teman mana yang akan menemani." Ungkap wanita itu sembari melemparkan tas minimalisnya diatas sofa. "Huhh.." Keluhnya,nafas berat yang dia keluarkan begitu memperlihatkan betapa sedihnya dia hari ini.
***
Keesokan harinya,
Hasil laporan kesehatan Ghea sudah siap diterima oleh Juan.Ghea yang kemarin malam mendadak kritis, sekarang di hasil laporan dinyatakan bahwa kondisinya yang seperti sekarang ini membuatnya harus mengalami masa koma, entah berapa lama, namun dokter Rendra telah mengatakan bahwa kemungkinan masa waktu koma Ghea adalah kurang lebihnya 1 tahun, namun kemungkinan itu dapat kurang atau tambah.
Pagi ini,Juan kembali sibuk bekerja seperti sebelumnya.
Bahkan kemarin malam,dia lembur sampai pukul 4 pagi,dan meeting nya dimulai pada pukul 6 pagi di Surabaya. Bersama rekan-rekannya,dia menjalani jadwal yang padat ini bahkan sampai tidak sempat sarapan dirumah bersama Anna.
Namun Anna juga demikian,dia semakin sibuk dengan banyaknya pasien yang datang per harinya, bahkan 80% dari waktunya dia habiskan di dalam ruang operasi. Sampai lupa makan, mandi hanya 1X, darah dimana-mana dan lain sebagainya.
"Anna,ayo kita istirahat dulu,kau tau pukul berapa sekarang?,pukul 10 malam." Ajak Rendra yang sudah mulai kelaparan. Namun Anna ragu untuk keluar ruangan, karena pasien yang sedang ditanganinya tidak akan ada yang menjaga jika dia tinggal.Sampai pada akhirnya,tengah malam tiba,Anna baru saja keluar dari ruangan dan selesai menjalankan operasi dengan lancar. Namun tiba-tiba terdengar kupu-kupu di perutnya mulai berbicara,dan dia pun baru ingat bahwa dia belum makan sejak tadi siang.
Sebuah notif muncul di layar ponsel Anna yang membuatnya heran. Juan yang jam segini masih juga di kantor mengirim pesan padanya lewat WhatsApp
"Hei,aku tau kau masih bekerja,ingat.. jangan pulang naik angkutan sendiri! Maaf juga aku tidak bisa menjemput karena pekerjaanku menumpuk."
Anna yang masih malas pulang akhirnya duduk bersandar di bangku depan rumah sakit. Rumah sakit itupun juga masih lumayan ramai,namun jalanan pasti sudah sangat sepi.
Tak sampai 5 menit,sebuah mobil panther hitam berhenti tepat didepanya, dia heran.. karena sebelumnya tidak pernah melihat mobil itu, maka dia bertanya-tanya dalam hati kenapa mobil itu berhenti didepanya?
Setelah dia tengok, akhirnya... Dia berhasil mengenali supir mobil itu, dia adalah Ijal. Supir kepercayaan almarhumah ayah Juan. Dan sekarang entah kenapa dia ada disini. Berkatalah dia kemudian.."Permisi mbak Anna,tadi saya disuruh den Juan buat jemput,katanya dia sibuk makanya nggak bisa jemput."
"Oh jadi si Juan yang nyuruh.. maaf ya Jal,jadi ngerepotin."
Sesampainya dirumah,terlihat seisi rumah gelap,pertanda bahwa tidak ada seseorang pun yang pulang seharian ini untuk menyalakan lampu.
Ijal pun kembali pulang ke rumahnya setelah itu. Anna meletakan tas dan barang kecil lainya di kamar,lalu dia pun bergegas mandi karena keringat yang bercucuran sejak tadi siang.
Pukul 01.00 Anna duduk bersantai di ruang tengah,tak lama setelahnya,Juan datang dengan sekotak makanan. Dia meletakan makanan itu di meja depan Anna duduk sekarang.
"Kau pasti belum makan kan. Makanlah."
Karena gengsi,Anna hanya diam menatapi sepaket makanan cepat saji yang lezat itu."Kau tidak mau?" Tatapnya kepada Anna yang masih diam tak menjawab,lalu dia berkata lagi,"Yasudah aku makan saja." Serempak kemudian Anna menjawab,"E eh,jangan.. akan aku makan semuanya,kau tenang saja."
Juan pun pergi ke kamarnya,sedang Anna sibuk mengisi perutnya yang kelaparan itu.
Dan tepat pada pukul 02.00 mereka berdua terlelap di kamar masing-masing.Pagi hari kemudian,petir menyambar sangat keras membuat dua sejoli itu terbangun dari tidurnya. Hujan memang sangat lebat saat itu,dan awan hitam menyelimuti langit yang semula terang.
Anna keluar dari kamarnya,masih memakai piyama tidurnya. Dia berjalan menyusuri tangga dan berhenti didepan jendela besar di lantai bawah, tiba-tiba dia merasa kesepian menatap rintik hujan yang lalu lalang,sampai tawa seseorang yang sangat keras menyadarkannya.
"Hm" Dia berfikir sejenak,memang siapa di rumah ini yang akan tertawa sekeras itu jika bukan dia. Kalaupun Juan, itu sangat tidak mungkin.Karena rasa penasaran,wanita itu akhirnya mengikuti arah suara tawa itu berasal, pelan-pelan dia terus berjalan hingga tibalah dia di sebuah aula bawah tanah yang sangat indah. Dia tidak pernah melihat tempat itu sebelumnya,dia takjub.
Di aula itu,terdapat ukiran-ukiran yang dilapisi dengan emas dan berlian. Ruangan itu juga tidak terlalu besar,namun terasa menyenangkan berada di sana.
Terdapat lampu yang menyala-nyala,terdapat pula sebuah muara sungai kecil buatan yang memang sengaja dibuat untuk menambah kesan damai di ruangan itu. Begitu indah dan epik,namun di ruangan itu hanya terdapat dua buah kursi dan satu meja yang memiliki bentuk unik dan sangat indah.
Disisi lain, terdapat dinding kaca yang mengarah pada hutan buatan yang sederhana,dan dihutan buatan itulah,Anna melihat sesosok pria yang selama ini tinggal seatap denganya.
Dia terkejut namun juga bahagia, melihat orang yang selama ini jarang sekali tertawa,bahkan senyum bisa tertawa lepas untuk pertama kalinya.
Anna yang masih belum diketahui kehadirannya pun mencoba mendekat pelan-pelan,dia ingin sekali bertanya kepada Juan tempat apa ini sebenarnya dan kenapa ada tempat seperti ini dan disembunyikan.
Namun tak sempat dia berfikir panjang-panjang.Juan masih tertawa terbahak-bahak karena saking asyiknya bermain dengan seekor kucing keturunan Persia yang membuatnya tertawa lepas karena tingkah kucing itu yang menggemaskan, Anna pun lalu menyadari satu hal, bahwa sebenarnya Juan adalah sosok yang penyayang.
Dan pada saat itu juga,Juan melihat Anna sedang berdiri di kejauhan mengetahui tingkahnya."Anna!?"
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
YASH! COUPLE [Lengkap✓]
Romance🚫PERINGATAN! : MASIH DILAKUKAN PROSES PENYUNTINGAN Juan tidak rela keluarganya hancur semenjak ayahnya meninggal dunia. Tapi yang paling membuatnya tidak rela dan syok adalah surat wasiat peninggalan ayahnya yang menginginkan agar dia menikah deng...