"Tunggu dulu? Insiden? Insiden apa yang mereka bicarakan." Dia mencoba menyimpulkan, akhir-akhir ini hanya ada satu insiden yang terjadi. Jadi.. "Jika mereka membicarakan tentang insiden, mungkinkah yang mereka maksud insiden kecelakaan Juan?"
~~
Posisi Anna masih sama, serta mengamati orang yang sama di kafe itu, tak lupa dia juga memotret bukti nyata yang ada didepannya.
Berbagai pernyataan yang dia dapati membuatnya bingung dan terkejut.
Bagaimana tidak, dengan memata-matai Reygan, dia telah menemukan jawaban atas pertanyaanya selama ini, pertanyaan yang dia cari-cari sejak awal semua ini terjadi.Miris, selama ini dia mencari serta mengumpulkan semua detail dari insiden kecelakaan yang dialami Juan. Tapi ternyata semua yang dia cari itu ada tepat di depan matanya, bahkan sangat dekat namun dia terlalu lambat menyadari.
1 jam berlalu
Sayup-sayup Anna masih mengamati Reygan yang belum beranjak dari tempat duduknya.
Dalam hati rasa benci mengerubunginya, bagaimana tidak? Juan, yang tak lain adalah suaminya telah dicelakai oleh orang terdekatnya sendiri.Lalu beberapa menit kemudian Reygan akhirnya pergi setelah mendapat tagihan pembayaran dari salah satu pelayan kafe. Dia meletakan uangnya di atas meja dan pergi untuk keluar.
Mengetahui hal itu, Anna pun kembali ke rumah sakit. Dia melaju dengan mobilnya, hatinya berkecamuk riuh. Rasa benci dan kecewa menghantui pikiranya.----
----
----
----"Rasanya sangat sulit dipercaya dan diterima, bodoh sekali aku selama ini terlalu menghormati orang licik itu!"
----
------
----Kali ini Anna tak jadi kembali ke rumah sakit. Dia memilih untuk ke rumah terlebih dahulu.
Setibanya di rumah, dia mengumpulkan beberapa bukti tentang kejahatan yang dilakukan oleh Reygan.Boleh diperjelas sekali lagi, jadi dalang dibalik kecelakaan Juan adalah Reygan sendiri. Dia menyuruh orang untuk melakukanya, dia juga membayar orang suruhannya termasuk salah satu saksi mata untuk tutup mulut.
Oke, kembali ke cerita. Setelah Anna mengumpulkan semua bukti berupa rekaman CCTV, potret saat dia di kafe, serta rekaman saat dia berbicara.
Semua bukti itu sudah membuktikan yang sejelas-jelasnya bahwa Reygan adalah orang yang bersalah atas semua ini, dan dia harus menanggungnya sesuai dengan hukum yang berlaku.Hari itu menjelang petang, Anna mendapat telepon dari Zamia, dia juga dokter tapi masih magang. Mereka mulai berteman saat menjalankan tugas bersama.
"Halo Anna?"
"Iya,ini aku.. keadaan disana baik-baik saja?"
"Baik, sebenarnya aku ingin memberitahumu bahwa kau sebaiknya tidak usah kembali malam ini, karna sip kerja mu diganti besok pagi. Malam ini aku yang jaga disini."
"Oh begitu, iya Zam tak apa.. mungkin aku akan tetap kesana jika sudah sangat larut untuk menemani Juan tidur."
"Baiklah, selamat malam." Tutup zamia.
Seperti yang dikatakan Anna, ketika malam sudah sangat larut, dia pergi ke rumah sakit untuk menemani Juan.
Setibanya disana, WOW rumah sakit begitu ramai malam ini. Dia pun berusaha mencari Azamia, apakah dia butuh bantuan karna ini pasien begitu banyak sedangkan dia masih magang disini."Zamia!" Sapa Anna ketika mereka tak sengaja berpapasan.
"Hei Anna. Mau menemani suamimu yang sedang sakit itu ya."
"Iya awalnya, tapi setelah melihat keramaian ini... Kau yakin tidak butuh bantuan?"
"Ah tidak usah, aku merasa tidak enak kalau begini."
"Tidak apa Zam, aku juga belum terlalu lelah."
"Baiklah aku tidak memaksa. Kalau begitu permisi,aku buru-buru."
"Iya."
Melihat suasana rumah sakit yang ramai ini mengingatkanya pada saat itu, saat dimana dia bekerja sampai larut malam,sedangakan Juan terus menunggunya sampai tertidur.
Oh Juan, itu adalah masa-masa paling indah."Anna!" Teriak seorang laki-laki yang tak lain adalah Reygan. "Ada pasien di ruang IGD yang belum ditangani. Tolong kau kesana."
Tanpa memberi jawaban apa-apa, Anna langsung memalingkan muka dan bergegas ke ruang IGD.
Dia menangani pasien itu dan setelah selesai 10 pasien kritis lainya dia tangani juga sampai jam menandakan pukul 3 pagi."Hahh..." Hembusan nafas keluar dari mulutnya.
Anna mencuci tangan berganti pakaian lalu menengok Juan.
Dia masuk, melihat keadaan Juan, sekali lagi... Air matanya tak dapat dia tahan.
Air mata itu terus mengalir bagai muara sungai yang deras."Wan, andai saja aku mendengarkan ucapanmu untuk menjauhi orang seperti Reygan. Kau benar, dia adalah orang yang buruk aku tau sekarang kenapa kau selalu tidak suka padanya."
Anna mengatakan itu disamping air matanya yang membasahi pipi Juan.
Tapi anehnya dia seperti mendapat respon, Juan yang matanya masih terpejam, tiba-tiba mengeluarkan air mata juga.
Dan hal itu sontak membuat Anna sangat terkejut.Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
YASH! COUPLE [Lengkap✓]
Romance🚫PERINGATAN! : MASIH DILAKUKAN PROSES PENYUNTINGAN Juan tidak rela keluarganya hancur semenjak ayahnya meninggal dunia. Tapi yang paling membuatnya tidak rela dan syok adalah surat wasiat peninggalan ayahnya yang menginginkan agar dia menikah deng...