🔭#24. Kejahatan yang mulai terungkap

4.8K 114 1
                                    

LINE
09.35 PM

Ejes
Ann!
Belom pulang?
Ini, baru aja aku ngeliat jari
jemari Juan gerak.
T_T

~~

Malam itu, dengan rasa khawatir terhadap Juan, Anna berpamitan kepada semuanya untuk pulang.
Dia bilang, karena ada urusan mendadak.
Tentu, mendengar hal itu membuat Reygan sontak terkejut.
Tanpa mengatakan apa-apa lagi pada Reygan, Anna pun segera bergegas pergi ke rumah sakit. Sedang disisi lain,Reygan berlari menghampirinya yang masih belum terlalu jauh.

Walaupun beralaskan heals yang cukup tinggi,Anna tetap berusaha berjalan secepatnya.
Dengan langkahnya yang compang-camping, akhirnya dia melepas heals nya itu dan berlari sampai depan pintu.
Karena gedung itu begitu besar, sehingga butuh beberapa menit untuk keluar.

"Ann!" Terdengar dari kejauhan suara orang memanggil.

Anna menoleh, dan ternyata itu Reygan. Diapun berhenti.

"Kau mau kemana? Kenapa tiba-tiba."

"Ya itupun karena kabar ini tiba-tiba pak."

"Ada apa? Boleh saya temani?"

"Ini menyangkut Juan, suami saya." Dengan percaya diri kali ini Anna menyebut kata suami saya didepan orang lain.

"Oh baiklah, apa kau mau diantar?"

"Trimakasih, tapi tidak usah pak. Saya bisa sendiri, lebih baik bapak tetap bersama yang lain saja."

"Baiklah, hati-hati."

Setibanya di rumah sakit, dia amat terkejut dengan situasi rumah sakit yang amat sangat ramai saat itu.
Dia berlari menyusuri koridor, menaiki tangga menuju ruangan Juan, dan disana dia bertemu Ejes sedang duduk di depan jendela kaca memainkan ponselnya.

Dia berlari menyusuri koridor, menaiki tangga menuju ruangan Juan, dan disana dia bertemu Ejes sedang duduk di depan jendela kaca memainkan ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terlihat cahaya lampu menerangi. Mata Juan masih terpejam, namun denyut nadinya mulai normal.
Tanpa menunggu, Anna segera ganti pakaian dan membawa segala perawatan untuk memeriksa Juan.
Tapi memang, kenyataan memberikan kabar bahwa Juan masih dalam masa kritis. Walaupun ada salah satu anggota tubuhnya yang bergerak.

Anna hanya bisa pasrah tak bersemangat, dia rindu sosoknya yang selalu membuatnya tersenyum dan mengoceh. Keadaan ini membuat Anna semakin hilang semangat, dia begitu ingin melihat Juan sehat seperti biasa lagi.

Sudah cukup baginya untuk merasakan penderitaan ini, hidupnya gambar seketika. Entah kenapa, namun ada bagian hatinya yang sedikit terikat pada Juan.
Tapi dia terlalu kaku untuk mengakuinya.

Tiga hari kemudian...

Keadaan Juan masih sama seperti sebelumnya. Kritis tak sadarkan diri.
Sedangkan Anna seperti biasa, selalu setia menemani Juan kapan pun setelah dia selesai dengan pekerjaannya.

Setiap malam, Anna selalu tidak bisa tenang. Sebab insiden kecelakaan itu, sampai saat ini belum diketahui detailnya.
Rasanya dirinya tidak terima dengan hal yang menimpa Juan kali ini, dia memang berusaha mencari tau, tapi selalu tak dapat apa-apa.

"Sebenarnya kenapa Juan bisa koma sampai selama ini." Ratapnya.

"Tenanglah An, semua orang juga pernah merasakan sakit."

"Aku kesepian...."

Sandra tersontak, tidak biasanya Anna berkata seperti ini.

"Kau tau, selama 3 hari ini.. aku seperti jatuh tak berdaya. Aku selalu merasa ada bagian penting yang hilang dalam hidupku. Dan aku pun sadar,bagian penting itu tak lain adalah Juan."

"Kau bersungguh-sungguh?"

"Iya, jika tidak.. kenapa aku membiarkan mulutku berbicara."

"Oh Anna.. aku tau aku tau bagaimana perasaanmu saai ini." Sandra memeluk hangat sahabatnya itu. "Rasanya campur aduk, sakit, senang, terenyuh, marah, menjadi satu."

Mereka berpelukan, Anna mulai meneteskan air matanya perlahan, selepas itu dia mendekat disamping Juan, dia menggenggam tangannya dan tidur di lengannya yang empuk.

~
Sedang disisi lain, Reygan, manager Anna pergi terburu-buru ke belakang dinding rumah sakit sendirian.
Entah apa yang akan dia lakukan, tapi yang jelas dia ingin menemui seseorang.
Terlihat seorang pria memakai jubah,masker,topi, kacamata berwarna hitam. Sampai-sampai wajahnya tidak terlalu jelas terlihat.

Anehnya, Rey dengan cepatnya langsung menyodorkan uang begitu saja padanya.
Tak tau ini penyuapan atau apa, tapi semacam hal jahat.

"Pergilah, pergi dari negara ini jika masih ingin menikmati harta yang melimpah."

Dalam sekejap pria itupun pergi dalam kegelapan.
Rey, kembali masuk dengan ekspresi seakan tidak ada terjadi apa-apa, termasuk transaksi yang dia lakukan tadi.

Bersambung...

YASH! COUPLE [Lengkap✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang