¡UP! typo dimana-mana
enjoy
~~
'Tik tok tik tok' detak jam dinding besar menggetarkan seisi rumah mewah milik Presdir itu.
Musim gugur telah tiba,mentari mulai menampakkan sinarnya di pagi hari. Tawa seorang anak kecil menggema di seluruh ruangan,dia berlarian ke sana kemari dengan riang gembira.
Elena, keponakan Anna yang cantik dan menggemaskan.
Dia masih berumur 4 tahun, mulai hari ini dia dititipkan pada Anna karena ayah bundanya sedang ke luar kota untuk menjenguk keluarganya disana sekalian ingin menyelesaikan pekerjaan disana.
Dia adalah gadis kecil yang periang,dia tidak pernah berhenti bicara dan selalu manja terhadap seseorang.Hari ini Juan tidak ada di rumah saat ayah bunda Elena mengantarkannya pada Anna.
Tepat di siang hari,saat jadwal kerja Juan sudah longgar,dia menyempatkan untuk pulang ke rumah berharap bisa beristirahat dirumahnya yang nyaman itu.Beberapa menit kemudian dia tiba di rumah, membuka pintu dann---
"Elena!? Ayo makan,aku tau kau pasti lapar kan." Teriakan Anna terdengar keras,membuat Juan berhenti sejenak. "Hoyeee. Aku datang bibi." Elena berlari menghampiri asal suara Anna dengan langkahnya yang masih compang camping.Elena berlari melewati Juan yang masih berdiri didepan pintu, tentu saja Juan sangat terkejut mengetahui ada seorang anak kecil dirumahnya. Tanpa segan-segan pun dia mengikuti Elena pergi,dan melihat Anna baru saja memberinya makan.
Bahkan terlihat anak itu sangat bersemangat untuk menghabiskan makanannya.
Anna hanya dapat tersenyum melihat tingkah lakunya, dan kemudian Anna melihat Juan yang ingin mengatakan sesuatu padanya, namun dia cegah dengan langsung menghampiri dan membungkam mulutnya itu berharap dia tidak berkata yang aneh-aneh di depan Elena.
"Sat! Diam.. akan kujelaskan semua ini."
"Apa ini,ada anak kecil dirumah ini!?"
Anna lalu menjelaskan panjang lebar tentang Elena yang dititipkan untuk sementara waktu.
Sementara Juan berfikir, seperti apa rumahnya nanti? Karena dia sering melihat di TV bahwa anak kecil itu sangat membahayakan.
"Ayolah Wan,sekali ini saja."
"Emmmm" Juan bergumam lirih,berfikir selama hampir setengah jam baru kemudian dia menjawab "Baiklah, kali ini saja."
Anna sangat bahagia hingga reflek memeluk pria didepanya itu.
"Elah, pake modus peluk-peluk segala."
"Eh" Anna melotot melepaskan pelukannya itu dengan cepat. "Hehe,sorry." Dia pun pergi untuk menengok Elena.
---
Hari-hari berikutnya, Rumah Presdir itu diramaikan oleh seorang anak kecil yang tak henti-hentinya bermain, berlarian, dan tertawa hingga menangis juga. Bahkan tangisannya begitu keras hingga terdengar sampai depan rumah.Elena selalu tak puas, dia selalu meminta ini itu, dan jika kemauannya itu tidak dilaksanakan maka dia pasti akan menangis.
Dia selalu meminta Juan untuk menemaninya bermain, lucu sekali dia sampai menangis karena hanya mau bermain dengan Juan, walau Juan menolak! tapi dengan terpaksa akhirnya dia menuruti kemauan anak itu,karna jika tidak tangisan yang memilukan itu akan keluar.
"Ah,merepotkan sekali." Katanya.Sore ini, saat Juan baru pulang dari kantor, Elena langsung menghampirinya dengan tawanya yang menggemaskan, membuat Juan langsung menggendongnya. Namun saat ketika digeletakkan di sofa,dia tidak mau diturunkan,dia bahkan tidak mau melepaskan genggaman tangannya di kemeja Juan.
Mengetahui hal ini,Juan mulai pusing, dia berteriak memanggil Anna tapi tidak ada jawaban.
Akhirnya,dia terus menggendong anak itu di pangkuannya sambil duduk menonton film walaupun saat itu dia sangat letih karena pekerjaan kantor tadi.
---
1 jam setelahnya, Anna ternganga melihat kedua orang itu, Juan dan Elena tertidur bersama didepan televisi yang masih saja menyala.
Posisi mereka tidur begitu membuatnya menahan tawa, terlihat Juan memeluk Elena yang juga ikut tertidur di perlukanya.Saat Anna mencoba pergi untuk mematikan televisi, Juan bangun dan langsung berbisik pelan pada Anna.
"Apa?" Anna bingung,dan dia mendekat
"Tolong bawa anak ini ke kamarmu.. aku sangat lelah."
"Ah tidak mau, lihat dia, dia tertidur sangat pulas di pelukanmu."
"Kau ini, aku sangat letih tau.. rasanya tulang rusukku mau patah."
"Oke baiklah,sini biar ku gendong dia ke kamar."
Ini belum seberapa, bahkan pada hari-hari berikutnya, Juan sampai kewalahan mengurus anak kecil yang menjengkelkan itu.
Elena tak henti-henti untuk mengajaknya bermain bahkan sampai larut sekalipun.
Bahkan kadang sampai Anna melihat Juan terlelap bersama Elena di kamarnya, dan hal ini tiba-tiba membuat hati Anna sedikit demi sedikit terbuka."Atu ingin beli ituuuu" rengek Elena ditengah supermarket. Sore itu dia bersama Juan.
"Yang mana sayang." Lirih Juan baik-baik untuk mengecilkan nada rengekannya itu.
"Pelmenn lolipop."
"Baik,ini untukmu, ayo kita pulang."
"Tidak! Ini satu lagi, aku ingin membeli 2."
"Baiklah sayang. ayo." Juan mengambilkan satu lagi dan memboncengnya ke kasir.
Selepas keluar dari supermarket itu, Elena menyuruh Juan menunduk dan dia pun menurut.
Dia ingin mengatakan sesuatu yang sulit ditebak Juan."Paman,mendekatlah" kata Elena dengan pipinya yang chubby.
"Kenapa sayang." Juan meninggikan alisnya penasaran.
"Ini untukmu." Dia memberikan satu permen lolipop yang diberikan Juan tadi. "Terima kasih selama ini kau sudah mengajakku bermain." Katanya dengan lembut.
"Ah terima kasih ya." Balas Juan dengan senyuman manisnya "Baiklah, sekarang kita berteman?"
"YAy!" Sorak anak itu membuat Juan langsung menggendongnya.
-
--
-
-Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
YASH! COUPLE [Lengkap✓]
Romance🚫PERINGATAN! : MASIH DILAKUKAN PROSES PENYUNTINGAN Juan tidak rela keluarganya hancur semenjak ayahnya meninggal dunia. Tapi yang paling membuatnya tidak rela dan syok adalah surat wasiat peninggalan ayahnya yang menginginkan agar dia menikah deng...