~~
"Ada apa ini!?" Anna masuk dan heran.
"Singkirkan DIA! Bagaimana bisa,ada KUCING di bawah tempat tidurku! Menjijikkan!" Teriak Juan histeris
"Apaa,kamu takut KUCING? Hahaha.." Anna tertawa keras ke arah Juan.
"Singkirkan!cepat! Aku tidak tahan lagi."
"Ayolah Juan,dia hanyalah anak kucing yang mungil. Lihat dia,ayo!perkenalkan.. namanya Hanna,bagus bukan?"
"Aish,kau ini.. bawa dia peeerrgiii! Aku sangat tidak tahan."
"Ah kau ini,sangat tidak seru."
Anna membawa Hanna ke kamarnya,dan berhasil menidurkanya. Anak kucing itu pun tidur ditempatnya dengan tenang. Sedangkan Anna heran,dia baru tau kalau suaminya itu takut pada seekor kucing,walaupun hanya anak kucing pula.
10 menit setelahnya..
Anna mendapat panggilan dari rumah sakit untuk segera kembali ke sana karena pasien khususnya, Johan.. telah sadar dari komanya dan mengalami masa kritis secara tiba-tiba. Anna sampai panik mendengar kabar itu. Dengan cepat,dia langsung bergegas pergi meninggalkan Juan yang baru pulang setelah sekian lamanya.Baru saja ketika mobil akan dijalankan,seseorang berkata dari samping jendela. "Hei,bawalah monster menjijikan itu bersamamu. Aku tidak mau hariku kacau karenanya."
"Aish,orang ini. Ayolah Juan paling-paling dia hanya duduk manis dengan semangkuk makanannya." Dia berusaha meyakinkan.
"Aku tidak yakin dengan semua perkataanmu itu."
"Baiklah,aku pergi dulu. Oh iya,sebaiknya kau tidur siang. Jika butuh sesuatu telepon aku saja. Dah!" Mobil pun melaju dengan normal.
Demikian dengan Anna yang pergi bekerja,Juan menghabiskan waktunya untuk beristirahat di rumahnya,tapi juga merasa terganggu dengan kehadiran si kucing mungil,Hanna.
Sejak kecil,dia phobia terhadap kucing.
Semua itu berawal ketika suatu hari,dia pergi membeli kucing dan memeliharanya. Waktu itu dia pikir seekor kucing tidak terlalu bermasalah jika dipelihara didalam rumah.
Tak lama setelah itu,hal buruk menimpa pamanya,pamanya meninggal secara tak wajar dengan bekas cakaran kucing diwajahnya. Dokter bilang pamanya meninggal akibat saking parahnya cakaran kucing itu memenuhi wajah.
Seketika Juan syok mendengar kabar tersebut, dia bahkan membuang kucingnya di panti asuhan hewan dan tidak mau melihat binatang itu lagi.
Sejak saat itu, dia menjadi phobia terhadap kucing.12.00 siang. Juan bangun dari tidur dan entah kenapa dia rasakan kupu-kupu diperutnya yang membuatnya bergegas turun dari tempat tidur, berjalan menuju dapur mencari sesuatu untuk dimakan.
Dia membuka tudung saji diatas meja makan dan melihat semangkuk nasi putih dan secangkir teh tersajikan diatas meja.
Juan mengerutkan dahinya dan berkata
"Anak ini,dia pikir aku apa? hanya disediakan nasi tanpa lauk."Sesaat kemudian harsha datang, menghampiri Juan.
"Pak pres,apakah ini kucing anda?" Ucapnya menggendong seekor kucing milik Anna. "Aku mendengarnya mengaum dari tadi dan hidungnya seperti bermasalah. Lihatlah dia terus bergerak memberontak.""Awas Harsha, jangan kau gendong! Nanti kau dicakar."
"Hahaha, mana mungkin. Dia hanyalah anak kucing."
"Ah terserah kau, semoga saja kau selamat. Kita harus membawanya kepada si pemilik."
"Ngomong-ngomong memangnya,siapa pemiliknya?" Heran harsha.
"Anna. Sudahlah,mari kita bawa ke rumah sakitnya. Kau yang gendong ya. Biar kujalankan mobilnya."
Mereka berdua bergegas pergi ke rumah sakit dengan membawa seekor kucing.
Kau tau, keadaan ini sangat lucu jika dibayangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
YASH! COUPLE [Lengkap✓]
Romance🚫PERINGATAN! : MASIH DILAKUKAN PROSES PENYUNTINGAN Juan tidak rela keluarganya hancur semenjak ayahnya meninggal dunia. Tapi yang paling membuatnya tidak rela dan syok adalah surat wasiat peninggalan ayahnya yang menginginkan agar dia menikah deng...