Jangan lupa kasih vote man temann!!
~~
Keesokan harinya
Mereka berdua kedatangan tamu yang tidak disangka.
Tamu itu, tak lain adalah atasan atau biasa disebut pak manager olehnya. Namanya Reygan.
"Tok..tok!" Suara seseorang mengetuk pintu tepat saat jam sarapan tiba.
"Iya?" Suara Anna sambil membuka pintu.
"Pagi." Sapa seseorang tersebut ramah.
"Pagi. Loh, pak manager tumben kemari. Ayo silahkan masuk."
Dia manager Anna yang cukup hampir seumuran denganya, dia masih muda dan menawan. Dia belum menikah, karena kuliahnya masih berlanjut hingga ke perguruan tinggi. Dia tampan dan cerdas, sebenarnya.. sudah lama sebuah rasa tersembunyi di hatinya untuk seorang dokter yang dikunjunginya itu.
"Trimakasih banyak, sebenarnya hari ini aku kemari untuk memberitahumu tentang berkas yang harus kau selesaikan untuk meeting besok."
"Oh, bakalan lembur nih, kayaknya.. haha"
"Santai saja,yang terpenting kesehatanmu tetap terjaga."
Sesaat kemudian...
"Eh, Juan." Sapa Anna yang melihat suaminya berkeringat karena barusan joging. Di terlihat muncul didepan pintu.
"Siapa dia?" Lirik Juan pada seorang laki-laki yang tak asing baginya.
"Pak presdir, saya Rey. Kita bertemu saat rapat di rumah sakit kemarin." Sambut Rey, dengan berdiri seakan menghormati Juan.
"Oiya, saya ingat kok. Hmm-.. tapi kenapa anda kemari?" Lirik Juan lagi menatap Anna. Kali ini tatapannya sinis.. seperti orang yang cemburu.
"Sstt!" Anna yang bersebelahan dengan Juan dengan cepat menginjak kakinya sehingga Juan merasa sakit.
"Awww!"
"Eh, kenapa? Ada yang sakit? Ah,kamu sangat merepotkan.. ayo ikut sebentar, akan ku obati." Anna menarik Juan ikut ke dalam agar dia bisa menegurnya.
Anna dan Juan pun masuk ke dalam sebentar, sedangkan manager itu..
"Hmm-.. sepertinya, kedatanganku kemari sangat tidak tepat, lebih baik aku pergi saja." Dia pergi dengan meninggalkan secarik kertas dan beberapa dokumen.
Sementara itu di dalam.
"Juan, kamu kenapa sih, dingin banget sama tu orang. Kamu tau dia siapa, dia itu manager aku, atasan aku, yang ngelola rumah sakit."
"Terus?" Acuhnya tak peduli.
"Ya kamu nggak boleh gitu, se enggaknya sopan dikit gitu."
"Ni orang kenapa sih, sok belain manager itu." Batin Juan kesal.
"Terus, aku harus bagaimana? Orang dia juga bawahan aku."
"Nggak bisa gitu!"
"Bodo amat." Singkat Juan.
"Juan!"
"Apa."
"Emang apa alasannya.!?"
"KARNA AKU NGGAK SUKA SAMA TU ORANG!" Kata-kata dingin yang keluar dari mulutnya mulai terlihat jelas akhir-akhir ini.
Juan pergi menuju kamarnya, sedangkan Anna kembali menghampiri manajernya yang sudah tidak ada di ruang tamu. Dia melihat secarik kertas dan membacanya :
Dr.Anna, maaf. Mungkin kedatangan saya kemari tidak tepat.
Pukul 04 sore.
Ketika dua sejoli saling marah dan saling menatap tajam.
Juan membaca buku di sofa ruang tengah. Sedangkan Anna, memasak untuk makan malam."Oi, jangan lupa buatin salad daging tanpa sayur." Karna ruang tengah dan dapur bersebelahan, Juan berteriak dan Anna pun mendengarkan.
"Non vegetarian memang repot ya." Keluh Anna kesal.
Pukul 18.00 makan malam dimulai.
Mereka berdua duduk di kursi masing-masing. Mereka mulai makan dengan makanan kesukaan mereka masing-masing.
Setelah beberapa saat makan malam berlangsung, salah satu mulai tidak betah menahan keheningan dikarenakan saling mendiami satu sama lain."Mayones-nya kebanyakan! Bikin orang neg." Juan mencari-cari alasan dengan sengaja mengkritik masakan Anna yang padahal rasanya sangat lezat.
"Masa sih, perasaan salad itu mayo nya selalu segitu deh. Itu kan udah umum."
"Kan umum, bukan aku, bagiku ini kebanyakan. Tuh ambilin saos."
"Makanya, jangan jadi non vegetarian! Repot kan jadinya."
"Bodo amat."
Juan berencana untuk begadang malam ini, karena tim sepak bola andalannya akan bertanding. Sedangkan Anna, malam ini kerja lembur untuk menyelesaikan tugas kerjanya. Di dekat ruang tengah berdekatan dengan suaminya yang menonton bola duduk di sofa.
"Kalo besok kamu bangun kesiangan, jangan salahahin aku pokoknya." Tukas Anna sambil menatap layar monitor didepanya.
"Tau ah, lagian kamu juga lembur sampek malem gitu."
"E eh.. jangan salah kamu, orang aku udah profesional kalo ada kerjaan gini, kalo tentang bangun pagi mah.. kecil tau gak." Tawanya menyindir Juan.
"Awas aja, kalo sampek besok aku yang yang bangun duluan." Ucap Juan langsung menancapkan headphone di telinganya seakan tak ingin berbicara lagi.
12.01.
"Huaaah, ngantuk bener." Gumam Anna. "Tu orang enak banget sih, dari tadi cuman tiduran di sofa sambil nonton tv." Liriknya pada Juan. "Tugas hampir selesai..hmm"
01.00
"Ahh, akhirnya selesai juga ni kerjaan." Ucapnya lega membuang nafas.
Anna mencoba mendekati Juan yang masih asyik menonton. Dia meliriknya dan ikut duduk disofa dekatnya.
"Ngapain kesini!!?" Teriak Juan.
"Terserah aku dong, mau kemana aja kek.. kan bebas."
"......" Juan diam.
Saking lelahnya, seseorang rupanya sedikit demi sedikit terlelap, dengan menutup wajahnya menggunakan bantal sofa.
"Anna?" Juan menatap seseorang disebelahnya yang wajahnya tertutup oleh bantal sofa yang dia pegang.
"....." Tidak ada jawaban, tetapi Anna yang sudah tertidur sambil duduk secara tiba-tiba tersandar di bahu Juan. Juan pun terkejut.
"Loh? Udah tidur?" Tatapnya pada sesosok wanita yang dia biarkan menyandarkan kepala di bahunya dengan nyaman.
Karna tidak tega dengan Anna, dia pun membiarkanya hingga pertandingan yang ditonton selesai. Hingga jarum jam menunjukan pukul 3 pagi.
Ketika mata Juan mulai terlelap di samping Anna yang tetap tersandar di bahunya, untuk pertama kalinya, mereka berdua seperti itu. Mereka berdua terlelap hingga pagi hari dengan posisi saling menyandarkan kepala di sofa yang sama.07.00 pagi.
"Pagi, tukang tidur. Haha." Sapa Anna."Brisik!!" Singkat Juan, yang mengingat kejadian semalam.
Dia duduk dan bersiap untuk berangkat kerja.
"Gara-gara kamu, semalem aku susah tidur."
"Kamu sih, udah ngerti aku ketiduran semalem, eh malah nggak dibangunin."
"Ya karena aku nggak TEGA banguninnya."
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
YASH! COUPLE [Lengkap✓]
Romance🚫PERINGATAN! : MASIH DILAKUKAN PROSES PENYUNTINGAN Juan tidak rela keluarganya hancur semenjak ayahnya meninggal dunia. Tapi yang paling membuatnya tidak rela dan syok adalah surat wasiat peninggalan ayahnya yang menginginkan agar dia menikah deng...