Keesokan harinya..
Rumah Sakit Mirae. Jl.Edelweise no.7
"Ann!" Teriak seseorang dari belakang"Oh, anda ternyata.. apa ada yang bisa saya bantu?"
"Eng-enggak, bukan soal kerjaan kok, saya cuma mau ngajak kamu hadir di seminar Orsen bersama saya malam ini." Pinta Reygan.
"Seminar Orsen?"
"Iyaa, acaranya malam ini. Tapi ya, kalau kamu mau saja"
"Kenapa saya?"
Rey tersenyum "Asisten saya sedang sakit, saya ingin minta tolong padamu"
~~
Orsen adalah organisasi terbesar dari luar kota yang sedang mengadakan seminar di hotel BATAVIA.
Tentu saja, Juan adalah salah satu dari orang terpenting di seminar tersebut.Juan, dia tidak tau.. kalau Anna sudah janjian dengan Rey untuk hadir bersama.
Bahkan saat Anna berangkat, dia sedang tidak di rumah karena belum pulang dari kantornya.Di malam yang sama..
Ketika Anna berada di mobil yang sama dengan Rey."An, sedekat apa sih.. kamu dan Juan?"
"Dekat denganya, hanya bisa digamparkan dengan jari kelingking ini"
"Seriusan Anna jangan bercanda" Rey mengelak tak percaya.
"Beneran, aku sama Juan itu nggak sedeket yang semua orang bayangin. Tidur aja NGGAK seranjang, nikah aja cuma kontrak, mirip anak kos-kosan pokoknya."
"Hahaha.. tapi, semua orang bilang kalau kamu sama pak pres itu serasi dan mereka juga mengelak tentang pernikahan kontrak itu."
"Bodo amat yang penting kenyataanya gitu"
Sesaat kemudian...
"Silahkan." Rey membukakan pintu mobil dimana Anna duduk, layaknya pria yang menunjukan cintanya.
"Terima kasih." Untuk pertama kalinya Anna merasa canggung saat diajak jalan dengan pria lain selain Juan.
Di acara itu, belum terlihat sama sekali tanda-tanda kehadiran seorang Juan Bramasta. Tanpa disadari.. mata seseorang telah mengamati pintu masuk sedari tadi berharap akan kehadiran seseorang.
"Apa Juan datang juga? Lantas.. dengan siapa?" Batin wanita itu.
Anna menjadi sorotan di mata semua orang. Dia adalah istri seorang Presdir ternama begitu juga dia adalah seorang dokter senior yang terkenal.
Namun, kehadirannya bersama pria lain selain Juan membuat publik heran.
1 jam berlalu, sejak kedatangan Anna di tempat tersebut, tak juga didapatinya sosok pria gagah nan cool yang selau menjadi pusat perhatian semua orang.20.00 malam.
Tiba-tiba, semua orang berlarian menuju ke pintu masuk.
Saking berdesak-desakan, pintu ruangan yang terbuat dari ukiran kayu modern itu sampai tidak kelihatan.Sebenarnya siapa yang membuat kehebohan ini kalo bukan presdir tampan yang selalu menjadi most wanted.
Anna ternganga, wanita cantik itu terpaku di tempat dimana dari tadi dia berdiri. Tumbuh rasa penasaran di hatinya dan juga rasa ingin tau yang tinggi.Sampai akhirnya terlihat karpet merah di sekitar pintu masuk itu tak lagi berisikan orang-orang yang berdesakan.
Terlihat beberapa orang menepi dan baris bersebrangan di sepanjang karpet itu.
Para pejabat dll turut menyambut dengan berada paling depan."Selamat datang pak Presdir. Salam hormat kami kepada anda." Sambut ketua Orsen.
"Terima kasih banyak,selamat datang juga di kota kami, semoga anda betah disini." Juan disambut dengan sangat sopan.
"Tentu saja, saya sangat suka disini. Mari.." Pejabat itu pun mengajak Juan masuk.
Pria itu berjalan dengan anggunnya diatas red carpet, di belakangnya tampak beberapa bodyguard dan 2 orang pentingnya. Seketika saat dia datang, suasana gedung itu terasa hidup, tak lupa dia juga menjadi pusat perhatian dan sorotan.
Juan melihat Anna yang sedang bersenda gurau dengan Rey di meja yang sama.
Dia terlihat cemburu, hatinya seakan mau robek, karna dia benci laki-laki itu.
Dengan berani, dia melangkah menghampiri."Oh, selamat malam pak presdir. Silahkan duduk." Sapa Rey yang melihat Juan mendekat.
"Maaf, tapi.. saya ada perlu dengan istri saya sekarang." Tatap Juan tajam pada Rey.
"Ada apa?" Sahut Anna.
"Ayo ikut denganku, semua orang sangat ingin bertemu denganmu"
Dengan sigap Juan segera menarik Anna menjauh dari keramaian, menjauh dari Reygan terutama, dengan tatapanya yang tajam membuat Anna tak bisa teralihkan sama sekali.
Raut muka Juan terlihat gusar, rahangnya menegang dia mencondongkan badannya hingga lebih dekat dengan Anna.
"Kenapa kau datang bersamanya! Kau tidak harus---"
"Kenapa? Apa aku salah? Kau siapa"
"Aku siapa? Hei nona bodoh semua orang disini tau kalau kau adalah istriku, setidaknya kau harus berfikir bagaimana orang orang akan membicarakanmu nantinya, dan aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi" Juan sedikit merenggangkan tatapanya karena salah ucap suatu hal, tapi wanita didepanya sama sekali tidak sadar.
"Wow kau benar sekali tuan Presdir, bukankah harga dirimu yang paling penting diatas segalanya? Sudah jelas bukan! Aku permisi" Juan segera menariknya lebih dekat lalu mencium pipinya, membuat Anna diam seribu bahasa.
"Sekarang tolong jadilah istri yang menyayangi suaminya didepan semua orang"
Anna hanya bisa mengangguk mengikuti Juan yang tampak bersemangat.
Juan mengajak Anna menemui para pejabat dari luar kota."Tuan Michel, perkenalkan.. ini Anna, istri saya."
"Selamat malam, senang bertemu dengan anda.. oh, anda sangat cantik rupanya."
"Terima kasih." Jawab Anna.
"Kalian memang cocok sekali." Tambah pejabat lain.
Saat keadaan hening, dikarenakan semua orang larut dalam alunan musik.. Rey tiba-tiba mendekati Anna yang sedang berdiri mmenikmati musik di samping Juan dengan meacungkan telapak tangannya.
"Mau berdansa?"
"Hm, sekali saja" Anna menikmatinya sebagai rasa bersenang-senang. Tetapi, Rey malah menganggapnya sebagai momen romantis.
"Bedebah! Kalo suka ya tembak, gausah modus! Tanganku sampai sudah gatal mau mukul" Serempak Juan dalam hati.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
YASH! COUPLE [Lengkap✓]
Romance🚫PERINGATAN! : MASIH DILAKUKAN PROSES PENYUNTINGAN Juan tidak rela keluarganya hancur semenjak ayahnya meninggal dunia. Tapi yang paling membuatnya tidak rela dan syok adalah surat wasiat peninggalan ayahnya yang menginginkan agar dia menikah deng...