🔭#35 Jalan terbaik

5K 117 0
                                    


kabar kalian gimana?

~~

Juan berbalik pergi dari tempat itu, tempat yang membuat dadanya sesak.
Kakinya melangkah, menuju pintu masuk rumah sakit. Hancur

Berbagai emosi juga dirasakan Anna, dia tak henti-hentinya menangis.

Hatinya sakit. Tujuan hidupnya seakan mengambang tak tau arah lagi.
Dia beberapa kali mendapati panggilan suara dari teleponnya, siapa lagi kalo bukan dari Juan.

Anna diam, tak mau mengangkat telepon darinya. Dia hanya menghabiskan waktunya untuk menangis.

Jam pulang
Anna dijemput oleh Juan, mereka pulang bersama, di dalam mobil hanya ada keheningan sesampainya dirumah, saat Anna akan membuka pintu tiba-tiba ada yang menghentikannya.

"Tunggu, aku ingin bicara padamu

"Ya?"

Juan menceritakan semuanya pelan-pelan pada Anna yang diam-diam memang sudah tau "Kau tau, waktu hidup Ghea tingga/ 7 hari lagi, oma ingin aku menikahinya karena itu keinginan terakhirnya. Bagaiman menurutmu?"

"Terserah kau, itu hakmu. Kenapa bertanya padaku" Jawab Anna dingin, dia lalu pergi masuk.

Suasana rumah kali ini begitu dingin,setelah mengingat hari-hari sebelumnya betapa indahnya kebersamaan mereka yang mulai terjalin baik.

"Ada apa dengan Anna?" Tanya Juan kepada Sandra

"Aku juga tidak tau hm"

"Apa dia marah padaku? Tidak seperti biasanya dia seprti ini"

"Mungkin dia butuh waktu mencerna apa yang tadi kau katakan padanya"

"Iya mungkin"

Di ruang tamu, Anna sedang menonton film dengan popcorn di tanganya.
Juan menghampiri, duduk disampingnya.

"Apa kau marah padaku"

"Sama sekali tidak"

"Lalu?"

"Tidak papa, ayolah.. jangan berfikir seperti itu"

"Oke oke"

Mereka menonton film bersama tanpa berkata apapun, hening,

"Anna"

"Apa?"

"Aku ingin bicara serius padamu"

"Katakan"

"Aku ingin me---kah---mu se---telah kontrak ber--hir" Kata-kata Juan tidak begitu jelas, sebab ada jamsker yang sedang muncul di fim Tain To Busan itu sehingga Anna tidak dapat mendengarnya

"Apa? Kau bilang apa tadi? Aku tidak mendengarnya"

"Lupakan saja tidak penting" Gagal, sudah 2 kali ini Juan gagal meminangnya.

Keesokan harinya
Pagi yabg indah, langit yang cerah, udara yang sejuk, membuat suasana rumah cukup tenang.
Anna sudah tau bahwa hari ini Juan akan menikahi Ghea karena itu permintaan terakhir yang dimilikinya.

"Duniaku, cintaku, apakah memang ini yang Tuhan takdirkan untukku. Sakit sekali rasanya, melihat orang yang kucintai menikahi seorang gadis selain aku sendiri dihadapanku" tak hentinya dia menangis, Juan mengetuk pintu, dan saat itu dia dengan cepat menutupi segala kepedihanya.

Di rumah sakit, Anna ikut berdiri sebagai saksi.
Ghea terlihat bahagia, walaupun wajahnya pucat pasi, Juan terus menatap Anna entah apa yang dipikirkannya.

Seorang penghulu datang, dia memulai, Juan mulai menyerahkan tanganya dan mengucap janji pernikahan.
Tak kuasa Anna menangis, oma memeluk Anna erat, Sandra juga berada disampingnya, mata Juan sangat merah,mungkin menahan tangis.

Di detik-detik terakhir, Anna tak tahan dan langsung keluar ruangan,berlari pulang ke rumah, dia tidak berfikir panjang.
Dia mulau mengemas pakaiannya, barang -barang kecilnya dimuat dalam satu koper dan sebuah tas ransel.

Dia memakai jakenya, sepatu dan pergi. Tak lupa dia meninggalkan secarik kertas untuk Juan dan semuanya.

Anna pergi, dia naik Taxi ke bandara.. dia pergi dengan mata yang penuh air mata.
Dia mengurus paspor dan berangkat ke Amerika, karena disana dia punya sebuah rumah cadangan.
Saat tiba di bandara, dia mendapat beberapa panggilan dari Juan dan itu membuatnya semakin sedih. Dia hanya mematikan panggilan itu dan fokus dengan penerbanganya.

Di sisi lain, Juan yang sedang berdiri risau didalam kamar, melihat secarik kertas mencurigakan yang diletakan diatas meja.
Terlihat tulisan tangan seseorang terpapar disana, tampak tak asing, dibukanya setelah itu.

Dear: Juan (my hero)

Aku tau kau pasti melihat surat ini setelah sadar aku tidak ada.
Percayalah, hari ini aku pun bahagia melihat keputusanmu yang sangat baik itu. Aku salut padamu Juan, dan tolong jangan mempedulikan perasaanku sekarang.
Luka memang tak dapat sembuh hanya dengan sekejap mata, namun luka akan sembuh seiring berjalannya waktu.
Dan waktu itu kudapat dari kepergianku ini. Kau tau, mungkin Tuhan berkehendak lain tentang kita, jadi jangan pernah menyesal telah mengenalku.
Akupun senang bisa mengenalmu, satu-satunya pria yang membuatku tertarik. Aku mencintaimu sejak lama. Maaf, aku pergi tanpa pamit, karna itu pasti akan jadi lebih rumit.
Percayalah, sampai kapanpun, diamanapun aku berada, aku akan terus mengingatmu. Dan rasaku padamu akan tetap ada seutuhnya.

Bersambung...

YASH! COUPLE [Lengkap✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang