🔭#12. Petaka

6.1K 157 0
                                    

"kamu cantik,tapi.. berubah jadi jelek kalo nangis."


•••

Di malam yang sama.

Juan memilih diam, namun indahnya alunan musik dan gelayut dansa tetap menghangatkan suasana, hingga datanglah seseorang yang membuat seisi ruangan gempar tak karuan.

"Stooop!! Berhenti!" Teriaknya memekakkan telinga.

Anna sesaat diam tak tau apa maksud dari wanita itu. Juan ikut heran menatap mereka bertiga dari kejauhan, yakni Anna,Rey dan wanita tak dikenal itu.

"Metta?" Tatap Rey yang tampak akrab dengan wanita itu.

"Kamu ya! Dasar cewek murahan, berani-beraninya deketin calon tunangan aku! Nggak ada kerjaan lain apa, selain jadi cewek gatel." Teriak cewek itu didepan Anna, yang membuatnya terpaku menahan sakitnya luka, namun dia hanya diam tak membalas.

"Metta cukup! Maksud kamu apa, siapa tunangan kamu,aku nggak pernah bilang gitu ke kamu!" Teriak Rey.

"Kamu nggak usah belain cewek blagu ini deh, pelakor kayak dia nggak pantes dibelain. Nyadar diri dong mbak!"

"Gebrak!" Suara pukulan tangan Juan pada meja didekatnya membuat semua orang menatapnya. Dia juga tak segan-segan menghampiri wanita yang asal bicara tersebut.

"Kau bilang apa tadi!? Cewek murahan,gatel?!Jaga ya, tu mulut!,jangan asal nyeplos! Jagain cowoknya, asal kau tau.. Reygan yang sedari tadi mencoba mendekati Anna. Satu lagi saya peringatkan,dia adalah istriku, jadi.. tak kan pernah ku biarkan siapapun berani macam-macam padanya!" Sentak Juan lantang membuat wanita itu diam membisu.

"Jadi, wanita itu..istrinya?." Batin Metta tak berani berkutik.

"Ayo kita pulang!" Ajak Juan menggandeng tangan Anna menariknya keluar dari gedung itu.

Saat Juan ingin membukakan pintu mobil untuk Anna, tiba-tiba Rey datang menghampiri mereka.. berharap untuk menjelaskan semuanya pada Anna.

"Ann! Tolong dengerin penjelasan aku dulu.. aku cuman mau mint....." Kalimatnya terpotong dengan sautan Juan yang tidak hanya tinggal diam begitu saja.

"Kamu mau apa lagi!?! Belum cukup apa,udah buat Anna menangis!!" Teriak Juan hampir menonjok pria itu.

Juan menuntun Anna untuk masuk ke dalam mobil terlebih dulu.

"Anna! Aku mohon, aku cuman mau minta maaf ke kamu!"

"Diam! Dia nggak butuh semua itu."

Juan menyetir mobilnya, bergegas pulang. Anna masih menangis dan terlihat pucat. Mereka berdua hanya hening di dalam mobil.
Sedangkan wanita yang masih mencoba menahan tangis tersebut, merasakan sakit di hatinya, dia hanya ingin berada didekat Juan, karna didekatnya membuat Anna merasa aman dan nyaman. Hingga sampailah mereka berdua didepan gerbang rumah, seperti biasa, Juan membukakan pintu dan mengajak Anna masuk ke dalam.

Saat langkah mereka sudah mencapai setengah jalan dari pintu masuk, Anna berhenti sejenak.. sedangkan Juan tetap meneruskan langkahnya.. hingga dia berhenti tepat hanya 2 langkah dari tempat Anna berhenti. Juan berbalik, menatap istrinya itu.

"Ada apa? Kenapa berhenti?"

Anna diam menanggapi pertanyaan Juan.
Dengan cepat dia mendekat dan memeluk Juan dengan penuh kasih sayang.

"Eh?" Juan terkejut, namun dia tidak mencoba melepaskan pelukannya, justru dia memeluk balik.

"Terima kasih, aku tidak tau harus bagaimana jika kamu tidak ada disana." Ucap wanita itu menahan tangis yang membuat pria di depannya menjadi khawatir.

"Iya iya.. udah ah, jangan nangis,dasar cengeng. Kamu itu cantik,tapi.. berubah jadi jelek kalo nangis." Tukas Juan mengajak gurau.

"Apaan sih. Sini..biar ku tampol tu mulut." Anna tersenyum,merasa terhibur dan mencoba mengejar Juan yang berlari kabur.





Bersambung..

YASH! COUPLE [Lengkap✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang