🔭#17. Perasaan campur aduk

5.6K 122 0
                                    

Gimana bacanya? Masih betah?

~~

Pagi ini

Anna membuka tirai jendela ruangan itu dengan hati-hati. Berusaha agar tidak membangunkan Ghea yang masih memejamkan matanya dengan nyenyak diatas single bed yang tertata rapi di ruang VIP itu.

Sesekali setelah berhasil membuka tirai lebar-lebar,dokter itu berjalan menuju pintu untuk keluar,namun dia terkejut karna punggungnya secara tiba-tiba menabrak dada seseorang setelah pintu itu akhirnya terbuka.

Dia mendapati seseorang yang tengah berdiri tepat didepan ruang VIP itu. Terlihat seseorang itu memakai T-shirt berwarna black rose yang rapi,dengan celana panjang ditekuk dan bau badan yang wangi.

Sesekali dia tengok,leher Anna mencoba mendongak kearah wajahnya sedikit. "Aish,Juan." Tukas Anna menghela nafas. Juan hanya tersenyum sedikit dan langsung masuk ke ruangan tanpa mengatakan apapun kepada dokter itu.
"dasar-" celetuk Anna sebal dengan sikap nya yang seperti itu di pagi hari.

----
Juan melangkahkan kakinya pelan-pelan,dia membawa sebungkus dark Chocolat karena Ghea sangat menyukainya.
Dia duduk di kursi,saat tau kalau wanita itu masih belum juga bangun dari tidurnya. Sebenarnya beberapa hari terakhir ini sejak Ghea jatuh sakit dan dirawat, Juan terlihat sangat perhatian kepadanya, bahkan dia selalu rutin menjenguk, dia juga menambahkan fasilitas yang istimewa, seakan-akan Ghea adalah kekasihnya.

Padahal semua itu berlawanan dengan kejadian Minggu lalu,saat mata Juan tidak pernah sekalipun menatap ke wanita itu,dan Minggu lalu pun dia pernah bilang dihadapan semua orang bahwa dia tidak pernah mencintainya.

Beberapa menit kemudian,
Dr. Rendra datang untuk memeriksa keadaan Ghea. Namun tetap saja,wanita itu masih saja terlelap dengan nyaman di tempat tidurnya.
"Emm,permisi dok,saya ingin bertanya" ungkapnya kepada dokter itu yang mau meninggalkan ruangan.

"Iya?" mendengar ucapan,Rendra pun memutar balik langkahnya mendekati Juan.

"Apa wajar kalau dia belum bangun sampai sekarang?"

"Iya,itu semua termasuk efek dari obat yang dikonsumsinya." Mendengar penjelasan dari Rendra pun,Juan hanya mengangguk setuju.

"Oh iya,kau ini suaminya Anna kan?" Tanya Rendra setelahnya,karna baru kali ini dia berbicara dengan Juan.

"Iya benar,kau kenal dia?" Respon Juan memandang wajah dokter itu yang juga tampan. "Tentu saja,kami berteman baik sejak masih magang,dulu." Jawab Rendra dengan sesungging senyum diwajahnya.

Rendra menjelaskan kepada Juan tentang keseharian Anna di rumah sakit,termasuk fakta bahwa dia selalu serius dan jarang sekali tersenyum dijam kerja,Juan bahkan tertawa mendengarnya.. karna selama ini dia selalu melihat Anna tersenyum dirumah,yahh..walaupun hanya senyum tipis yang tampak sesaat.

Rendra juga mengatakan kepada Juan bahwa akhir-akhir ini Anna sering melamun,dia bahkan jarang keluar ruangan,dia juga kadang terlihat pucat.

Kadang saat ditanya kenapa,dia selalu menjawab bahwa dirinya baik-baik saja
"Emm,jadi sebenarnya apa yang terjadi padanya?" Tanya Rendra membuat jantungnya tersontak. Dia bahkan tidak tau tentang kondisi Anna yang seperti ini,karna dia terlalu sibuk mengurus kesehatan Ghea.

"Nafsu makanya menurun belakangan ini. Mungkin karena itu. Kau tenang saja,aku akan pastikan dia selalu baik." Tentu saja,Juan mengarang cerita ini,karna dia tak tau harus menjawab apa.

Setelah 10 menit berlalu,Rendra keluar dari ruangan,sedang Juan duduk sebentar lalu pergi keluar,dia berjalan menyusuri lantai rumah sakit yang sangat besar itu,sampai dia tiba disebuah kedai kopi.

Dia melihat Anna berdiri menyandarkan punggungnya,dengan segelas kopi di tangannya di samping kedai itu. Anna tampak melamun dan kesepian. S

ampai akhirnya saat Juan akan melangkah maju, rupanya seorang pria telah mendahuluinya,dr.Rendra berjalan pelan memegang kopi panasnya,ikut bersandar disamping Anna.

Juan pun hanya bisa mengamati mereka dari kejauhan. Terlihat Rendra yang mencoba menghibur Anna dengan gurauannya,namun tidak berhasil. Dia lalu berkata,
"Noh Ren,dicariin pak manager." Ungkap Anna membuat Rendra tidak dapat mengelak dan akhirnya pergi.

Disaat itulah Juan memutuskan untuk mendekati Anna. Dia membawakan Anna sarapan yang masih hangat,karna dia tau betul keadaanya sekarang.
"Untuk apa ini? Aku sungguh tidak lapar." Tolak Anna halus-halus,namun Juan tetap tidak mau menyerah.

"Bukankah kau itu dokter,lalu bagaimana bisa kau tidak makan seperti ini,sementara disisi lain,kau selalu memaksa orang lain untuk makan tepat waktu." Pinta Juan membuat Anna langsung menatapnya sebentar,dan kembali menyeruput kopinya yang sudah dingin.

"Lalu apa masalahmu,pergilah.. mungkin Ghea membutuhkanmu." Singkatnya.

"Baiklah,aku tidak akan pergi sebelum kau makan." Dia menyilangkan kedua tangannya,menatap Anna tajam-tajam.

"Kau ini keras kepala atau bagaimana. Kan sudah ku bilang,aku tidak lapar. Sudahlah,lebih baik kau kembali bekerja sana di kantormu."

"Jangan konyol. Kau yang keras kepala. Setidaknya makanlah sedikit,aku tidak ingin kau kenapa-napa. Lagipula,aku sudah repot-repot membawakannya untukmu,apa ini cara berterimakasihmu." Tukas Juan tidak mau menyerah.

"Baiklah,aku terima." Anna mengambil makanan itu dari tangan Juan dan meletakkannya di atas meja di kedai kopi itu. "Sudah kan? Oke,sekarang kau lebih baik kembali."

"Apa kau pikir aku ini bodoh,ayolah..kumohon makanlah,aku benar-benar tidak akan pergi jika aku tidak melihat langsung kau memakanya."

Anna pun akhirnya mau menuruti Juan dengan sangat-sangat terpaksa,mereka akhirnya duduk bersama pagi itu.

Juan dengan santai menunggu Anna menghabiskan sarapannya,dia bahkan tidak segan-segan meninggalkan pekerjaannya di kantor demi hal semacam ini. "Kau tau.." Lirih Anna pada seseorang di depannya itu.

"Tau apa?" Jawab Juan penasaran.

"Tidak jadi" singkat Anna kemudian membuat Juan kesal.

~~

Juan memang dingin dan orang yang seperti itu selalu menunjukan rasa perhatiannya dengan cara yang berbeda.

Contohnya Juan sendiri,dia menunjukan rasa perhatiannya dibalik sifat kasar dan keras kepalanya terhadap seseorang, dan itu yang membuat dia terlihat sangat berbeda dari yang lain.

Akhir-akhir ini,dia memang kerap menunjukan rasa perhatian yang berlebih kepada Ghea,mantan calon tunangannya itu. Hal itupun disebabkan karena penyakit yang diidap Ghea sangat menyakitkan,dan dari situlah Juan sadar, bahwa satu-satunya yang bisa dia berikan adalah rasa perhatian yang cukup, sebab selama ini dia telah banyak membuatnya sakit hati,itupun karena cinta yang tidak akan pernah bisa dia terima sampai kapan pun.

---
Today is Sunday

Sandra,teman dekat Anna.. dia akan pindah ke London bersama keluarga besarnya, dia juga telah mengajukan surat pemberhentian kerjanya pada manager. Mendengar kabar itu,

Anna sangat sedih dan khawatir,namun dia juga tidak bisa memaksa Sandra untuk tetap tinggal.

Malam itu Sandra pergi dengan berkata,
"An,jangan lupa jaga kesehatan,karena kesehatan itu nomor 1. Satu lagi,jika kau ada masalah, telepon aku saja,aku selalu siap membantumu sampai kapanpun." Lalu Anna menjawab dengan mata yang mulai berkaca-kaca,"Kau tenang saja,aku pasti akan baik-baik saja disini San."
Tak lama setelah itupun Sandra berangkat menaiki mobilnya menuju bandara.
Anna kembali pulang,mengurus matanya yang terlihat bengkak menahan tangis.

Bersambung...

YASH! COUPLE [Lengkap✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang