Sembilanbelas.

1.6K 39 1
                                    

Happy reading ~




"Kau sudah siapkan semuanya?."

"Sudah tuan muda."

"Bagus!,aku akan pergi sekarang."ucap lelaki berpakaian serba hitam,sambil melangkan keluar ruangan yang terlihat misterius

"Kau akan hancur,Joshua O'connor."

-----

Hari ini Anggel sedang tidak ada pekerjaan,karena pernikahan nya dengan Joshua tinggal seminggu lagi,makanya Joshua sudah mengajukan cuti untuk dirinya.

"Hallo Josh."sapa Anggel menempelkan ponselnya,yang tengah tersambung dengan kekasihnya.

"Ya,baby?,ada apa?" sahut Joshua lembut.

Entahlah Anggel juga bingung mengapa ia menelfon lelakinya,namun perasaan sedikit tidak enak.tanpa sadar Anggel malah melamun."sayang?!,kau masih di situ?." ucap Joshua mengagetkan Anggel.

"Josh,saat itu kau pernah bilang, akan menuruti semua permintaan ku bukan?."

"Tentu."

"Kalau begitu Jangan pernah tinggalkan aku,apapun yang terjadi!."ucap Anggel serius,terdengar kekehan halus dari sebrang telfon.

"Apa kau merindukan ku?." tanya Joshua.

"Sedikit." sahut Anggel gugup.

"Kalau begitu kemarilah!." Anggel tersenyum senang.

"Oke,aku akan bersiap sekarang!."

"I love you,my Angel."

"I love you too,My Ice."

Pip

Anggel segera bangkit dari posisi rebahanya,ia ingin segera bersiap untuk pergi ke kantor lelakinya.

----

Tok tok tok.

Pintu ruangan Joshua terbuka,menampakan seorang lelaki berpakaian serba hitam,dengan senyum mematikan terpahat sempurna di bibirnya.

"Hy Josh."

"Mau apa kau kemari."Tanpa sadar wajah Joshua mulai mengeras.

"Bernegosiasi,tentu saja."

----

Anggel sudah rapih dengan dandanan terbaiknya,ia tersenyum cantik,namun hatinya malah merasa sedikit gelisah.



Tanpa buang waktu ia keluar dari kamarnya,menuju pintu utama rumahnya,setelah mengunci pintu depan dan pagar rumahnya,matanya bergerak liar mencari kendaraan umum yang lewat,Anggel segera menyetop taksi yang kebetulan lewat.

Segera ia masuk ke dalam taksi,mendudukan dirinya di kursi belakang."O'Compny sir!."sang supir mengangguk paham,lalu langsung menjalankan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah Anggel.

Selama perjalanan,tanpa sadar Anggel malah melamun,matanya bergerak menatap pemandangan di luar kaca mobil.

Ia tersenyum sedikit membayangkan kejadian seminggu lalu,dimana salah satu moment terbaik dalam hidupnya terjadi di atas jembatan Brooklyn.

"Sudah sampai,nona." beritahu supir,menyentak Anggel dari lamunanya.

"Ah iya,terima kasih sir." ucap Anggel ia segera keluar dari taksi,tentu setelah membayar sesuai dengan nominal yang tertera dalam argo.

Anggel menatap gedung yang menjulang di hadapanya, ia segera masuk ke dalam loby menghampiri resepsionis,yang tersenyum ramah ke arahnya."permisi,apa tuan O'connor ada?." tanya Anggel lembut.

"Kebetulan dia ada di ruanganya,dengan siapa aku bicara?." tanya sang resepsionis ramah.

"Anggel.Anggelica Florence."

"Ahh nona Florence, tunangan tuan O'connor benar?." antusias resepsionis."kalau begitu silahkan,beliau ada di ruangan nya."beritau resepsionis tadi tersenyum ramah.

Anggel lantas mengangguk mengerti,ia balas tersenyum,lalu langsung berlalu pergi menaiki lift di pojok lorong loby.

Anggel menunggu sampai lift berhenti di lantai 25,dimana ruangan Joshua berada.

Ting!

Setelah berhenti sempurna Anggel segera menyusuri lorong yang nampak sepi,ia berhenti tepat di meja biasanya sekertaris Joshua berada,namun...

Anggel menatap heran sekertaris Joshua yang nampak terlelap,"kenapa dia tidur kelelahan kah?."heran Anggel.

Tangan nya hendak meraih bahu sang sekertaris sebelum sebuah suara mengerikan menghentikan nya.

Prannkkk!!!

Anggel tersentak,tubuhnya seketika kaku,suara itu seperti sesuatu dari kaca yang pecah,dan itu berasal dari  ruangan Joshua.Tunanganya!.

Tersadar dari keterkejutanya,Anggel bergegas membuka pintu dimana kekasihnya bekerja.

Dan Anggel sungguh merasakan jiwanya seakan di tarik paksa dari raganya,hatinya remuk melihat pemandangan di hadapanya.

Seketika manik coklat hazelnya memburam,dengan tubuhnya yang melemas.merasakan sesak yang teramat dalam dadanya.

Dan entah sejak kapan butiran air mata sudah meluncur dengan bebas nya tanpa permisi.

"JOSHUAAA!!!."

"Iris coklat itu?!."

-----

"Mission completed!." ucap seorang lelaki berpakaian serba hitam.

------

Itu kenapa ya?,Joshua kenapa ya?,ko Anggel teriak gitu si?,aduh baca terus makanya okeh.

Please guys!,kalau kalian suka cerita ini tinggalkan jejak oke!,kritik klo memang ada kesalahan.

Maaf ya kalau author banyak mau,soalnya suka rada sedih aja gitu,liat votenya yang jauhhhhhh sangat sama yg baca.

Jadi curhat kan,udah ah.

Bye next chapter ~

The Lawyer Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang