Sebelumnya aku mau minta maaf karena keleletan aku buat nyelesain cerita ini. Tapi akhirnya aku bisa bangkit lagi :) jadi mending langsung saja
Happy Reading ~
°
°
°Tampak sepasang netra kecoklatan menatap datar ke arah seorang di depanya.
"Jadi? Itu pilihanya?" seorang di hadapan pria tadi mengangguk."benar tuan! Jadi apa langkah selanjutnya?"
Pria ber irish coklat tadi nampak menyamankan posisi duduknya. Tatapanya menerawang."apalagi? Ia sudah memilih ? Kita hanya akan mengikuti bukan?" setelahnya seringai kepuasan tampak dari bibir tipisnya.
"Iam cooming baby~"
°°°
Dalam sebuah kamar bercat dominan coklat nampak
Seorang gadis terbaring dengan nyaman di atas kasur berukuran king zize. Wajahnya nampak damai dengan mata terpejam. Hingga"Ugh~" dahinya menyerit perlahan. Mencoba membuka kedua matanya yang terasa berat,mengerjap pelan.
Srak~
Dahinya menyerit lagi. Mengapa tanganya tidak bisa di gerakan?. Sontak wajahnya menoleh dan langsung terkejut setelah ia sadar bahwa kedua lenganya.
Terikat di masing masing ujung ranjang.Mencoba menarik tanganya."sshh~" kuat sekali ikatanya.
Kriet~
Sontak gadis tadi langsung menoleh ke arah pintu. Dan saat itu juga keterkejutan tampak dari kedua hazelnya yang membola.
"Max..." lrihnya pelan. Lelaki tadi langsung menyeringai iblis. "Yes baby."
Anggel. Yap wanita terikat tadi tidak lain adalah Anggel yang merasa tubuhnya mulai bergetar takut. Hy bung! Bagaimana tidak gemetar saat ini keadaan benar benar tidak menguntungkan untuknya. Memangnya dengan terikat seperti ini ia bisa apa?.
Maxime melangkah perlahan,dengan seringai yang semakin lebar."menikmati tidur mu sayang?" Anggel hanya memalingkan wajahnya. Ia muak sumpah
Setelah sampai di samping ranjang Maxime langsung duduk dengan santainya,tangan nya hendak membelai rambut Anggel sebelum-
"Jauhkan tangan mu. Brengsek!" sentak Anggel keras,bahkam sekarang dengan berani Anggel menatap tajam ke arah Maxime,walau samar maniknya terlihat bergetar. Cukup! Anggel sedang melawan ketakutan dalam dirinya saat ini. Ia bersumpah akan melawan semampunya. Yahh demi Joshuanya,hanya Joshuanya lah yang berhak atas dirinya. Hanya dia
Maxime diam,tangan nya mengambang di udara. Tanpa aba aba aktor tampan itu mencengkram kuat rahang pengacara muda di bawah pandanganya. Mengarahkan wajah Anggel menghadapnya.
Anggel berusaha tetap menatap berani ke arah lelaki di hadapanya. Maxime perlahan mendekatkan wajahnya. Berhenti tepat saat bibir keduanya hanya tinggal beberapa centi. Bahkan Maxime bisa merasakan hembusan nafas memburu milik Anggel.
"Suara mu. Seksi sekali!" ucapnya rendah. Anggel sampai merinding di buatnya."dan akan lebih sempurna saat kau berada di bawah ku baby~"
Anggel gentar. Ia ketakutan! tanpa di komando maniknya mulai berkaca kaca." Tidak Max... Bu-kan ja ja-ngan..." dan air mata mulai mengalir dari manik hazel pengacara cantik itu.
Maxime berdiri melepas cengkraman nya,menatap Anggel dari atas ke bawah seolah sedang memindai barang." Memohonlah~"
Anggel diam." Kumohon Max..." dan Maxime terbahak bagai orang sakit jiwa sambil menggelengkan kepalanya." Apa ini wanita yang sama, dengan wanita di cafe tadi eoh?" ucapnya remeh tatapanya menajam. Maxime menggeluarkan sesuatu dari saku nya.
"Nikmatilah sayang... Setidaknya kau harus membayar bukan untuk karir ku." Anggel yang melihat pisau di tangan Maxime reflek berontak sekuat tenaga namun nihil. Ikatanya terlalu kuat. Dan Maxime tersenyum lagi.
Anggel reflek memejamkan matanya saat melihat Maxime mendekatkan benda tajam itu. Dapat Anggel rasakan logam dingin itu menyentuh pipinya. Dan ia mengigit bibir bawahnya erat saat benda itu menggores wajahnya. Perih
Maxime tersenyum puas sambil menjilat darah Anggel yg mengalir di pipinya. Anggel membuka matanya takut saat merasakan benda lembab membelai pipinya.
Maxime baru saja menjilat wajahnya. Lelaki itu perlahan mendekatkan wajahnya ke arah ceruk lehernya menghirup aroma Anggel yang memabukan. Menjilatnya perlahan lalu menghisapnya kuat, sesekali ia gigit leher putih wanita yang sudah berurai air mata di bawahnya.
Puas meninggalkan bekas di sana. Dengan perlahan Maxime mulai merobek baju milik Anggel. "JANGAN!" terlambat
Anggel hanya bisa menangis ia jijik sungguh. Andai saat itu Anggel tidak pernah bertemu dengan lelaki ini pasti saat ini ia sudah mendapat gelar sebagai Ny. O'connor .
Anggel ter isak,saat merasakan tubuhnya mulai di jamah oleh tangan serta lidah lelaki brengsek ini.
Anggel menggeleng kuat. Menahan suaranya dan saat tangan Maxime mengarahkan pisaunya ke arah bra nya. Maka tubuh bagian atasnya akan benar benar polos.
Sebelum...
Brrakkk!
"Oh astaga! Sepertinya tangan mu sudah bosan di tempatnya."
End
Tbc deng :)
Btw udah siap buat real ending hmm~?
Ciao

KAMU SEDANG MEMBACA
The Lawyer Is Mine
Romance---- Aku tak mengerti,kukira hidup ku sudah cukup bahagia dan akan lebih bahagia nanti setelah aku mendapatkan suami yang kucintai,namun semua itu seakan hancur dalam sehari. Hidup ku Cinta ku,bahkan.... Karir ku sebagai pengacara. Right,iam a Lawye...