Sebelas.

2.1K 50 0
                                    

Happy Reading ~

Malam ini kota New York dalam keadaan kurang bersahabat,dengan angin kencang juga udara yang terasa menusuk hingga ke tulang.

Bahkan bulan pun seakan engan menampakan keindahanya,juga bintang bintang yang ikut menghilang.

Di salah satu restauran ternama,tampak kedaan cukup ramai dengan hanya tersisanya beberapa meja yang masih kosong,di salah satu meja seorang gadis cantik berpakaian kasual nampak menikmati coklat panasnya yang baru beberapa detik disajikan oleh waiters,sesekali melihat jam berwarna violet yang setia melingkar di pergelangan tanganya.

Mendengar suara derap langkah mengarah ke arahnya,gadis tadi menoleh menatap heran lelaki yang tengah berdiri di depanya.

"Kau benar nona Florence?." tanya lelaki tadi dengan intonasi datar sedatar raut wajahnya.

Anggel mengerjap sesaat."benar, dan kau,tuan Gibson?."tanya balik Anggel.

Lelaki tadi tersenyum sedikit,"benar,boleh saya duduk?."

"Tentu,silahkan!." setelah di persilahkan Charles segera menempatkan dirinya di kursi depan Anggel.

"Kau ingin memesan dulu?." tawar Anggel tersenyum.

"Tidak,terima kasih." tolak Charles halus."saya masih ada urusan setelah ini,jadi anda bisa langsung memeriksa kontrak ini nona Florence!. "Lanjut Charles tenang.

Anggel mengangguk paham." bisa ku baca terlebih dahulu?. "Pinta Anggel.Charles segera memberikan sebuah map berwarna biru gelap berisi kontrak.

" jika ada kasus lainya,akan ada kontrak yang baru untuk itu,jadi kontrak itu hanya berlaku untuk kasus yang akan kau hadapi nanti."jelas Charles, Anggel tersenyum mengerti matanya masih sibuk meneliti setiap kata yang tertulis dalam kontrak di  tanganya.

"Baiklah,tapi sebelum saya menanda tangani ini,boleh saya memastikan beberapa hal?." pinta Anggel lagi.

Charles menatap gadis di depanya serius."hal seperti apa nona?."

Anggel sedikit merapatkan mantel yang ia kenakan,udara bertambah dingin malam ini."beberapa hal yang akan menunjukan bahwa kau memang pihak yang pantas di bela."

"Tentu,apa saja kalau begitu?."setuju Charles.

"Cctv,yang berada di kediaman Maxime,aku ingin lihat rekaman beberapa minggu sebelum nya."

"Baik,non--"

"Maaf,jangan terlalu formal,panggil saja aku Anggel."

"Tentu kau boleh panggil aku Charles kalau begitu,jadi Anggel kau ingin melihat nya sekarang atau besok?." tanya Charles ramah.

Anggel berfikir sebentar,melihat jam masih menunjukan pukul 07Pm,belum terlalu larut."sekarang kalau kau tak keberatan."

Charles mengangguk. "Kalau begitu mari ku antar ke mansion Maxime." Charles bangkit di ikuti Anggel setelah itu mereka melangkah keluar restouran.tentu nya setelah membayar.

"Kau membawa kendaraan?." tanya Charles.

Anggel mengeleng."tidak,aku menggunakan taksi tadi."sahut Anggel.

"Bagus,kau bisa ikut denganku kalau begitu." Charles mempersilahkan Anggel untuk masuk ke dalam mobil pajero sport miliknya.

Setelah membukakan pintu untuk Anggel Charles bergegas naik ke kursi kemudi,namun sebelum nya ia mengirim pesan kosong ke sebuah nomor.

"Jangan lupa sabuk mu Anggel."

Setelah nya mobil melaju,dengan kecepatan sedang melawan angin dingin malam ini.

----

Maxime menyerit, memperhatikan pesan kosong yang masuk ke dalam ponselnya beberapa detik lalu,setelah nya ia menelfon seseorang.

"Lakukan malam ini, ingat jangan sampai menimbulkan kecurigaan."

Pip.

Maxime tersenyum menyesatkan,melempar ponsel yang ia gunakan tadi ke ranjang king size miliknya.

Ia mulai beranjak meninggalkan kamar."aku sungguh tidak sabar."

---

Udah ya,pendek masa? Wkwk gpp yang penting kan update oke.

Jangan lupakan bintang nya loh~

Bye next chapter ~

The Lawyer Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang