Tigapuluh4.

1.1K 37 0
                                    

Happy Reading ~


"Diam itu emas,tapi... Jika terus ditindas karena diam,bukan kah lebih baik mulai merencanakan kematian untuk lawan?."

°
°
°
°
°
°

Maxime tersenyum girang menatap gadis yang sejak tadi sudah ia tunggu. Anggel

Anggel hanya memasang wajah datar,menatap tanpa ekspresi sedikit pun ke arah lelaki di hadapanya yang sejak tadi memasang senyum.

Senyum yang dulu dinilai Anggel sangat memukau. Namun sekarang berubah menjadi begitu menjijikan.

"Baby Akhirnya kau datang,mulai memilih ku hmm?." Maxime menggerling nakal menatap penuh minat gadis yang sejak tadi masih belum mengeluarkan sepatah kata pun.

Anggel tersenyum culas,menatap rendah lelaki di hadapanya."kau fikir aku sudi?." Anggel menjeda mencoba menilai ekspresi wajah Maxime. "Dengar! Walaupun aku sudah tidak dengan Joshua, bukan berarti aku mau dengan lelaki banci seperti mu." lanjut Anggel tenang.

Maxime tersenyum remeh."tidak akan sayang!,sebelum rasa penasaran ku pada mu terbayar,aku akan tetap menklaim diri mu."

Anggel mengangkat dagunya."kau fikir aku suka di selingkuhi hah!."bentak Anggel lantang sontak saja pengunjung yang lain langsung mengalihkan pandanganya dimana Anggel dan Maxime duduk.

Plak.

Maxime diam,mencoba mencerna apa yang terjadi.

"Mulai sekarang kita putus,dasar maniak gila!." lagi Anggel mengencangkan volume suaranya,seolah memang menarik perhatian.

Pengunjung yang lain mulai berbisik bisik."Dengar!,aku paling tidak suka dengan lelaki murahan seperti mu!"

Anggel menunjuk wajah Maxime marah."yang dengan mudahnya memuaskan sembarang wanita,bukan kah kau tidak lebih baik dari virus?."Maxime mulai mengetatkan rahangnya. Apa maksud Anggel sebenarnya?.

Jangan jangan...

Byur...

Bukan. Bukan Maxime yang di siram tapi...

Seorang wanita entah dari mana tiba tiba saja langsung menyiram Anggel tanpa permisi"Heh jalang!,lancang sekali mulut mu menghina kekasih ku."ucapnya sinis

Anggel terkejut,wajahnya berubah marah."memangnya kenapa?,itu semua kenyataanya kan?,kekasih mu itu memang tidak ada bedanya dengan gigolo."sahut Anggel

Wanita dengan penampilan metal tadi menggeram marah."jaga bicaramu!,memang kau siapa hah?! Berani beraninya menghina kekasih ku?."

Anggel mengulurkan tanganya, dibalas tatapan heran wanita aneh itu."Kenalkan,mantan kekasih nya,beberapa menit yang lalu."

Wanita aneh tadi terkejut,dan langsung mengalihkan tatapan nya ke arah Maxime seolah meminta kebenaran."Maxime Fox!,apa apaan ini hah!."

Bagus. Begitu namanya di sebut langsung saja para pengunjung mulai ramai,memang sejak tadi  Maxime tentu memakai penyamaran.

Wanita aneh tadi dengan lancangnya merampas topi dan kacamata serta kumis yang sejak tadi Maxime gunakan.

Dan entah sejak kapan sudah banyak wartawan yang meliput drama ini.

"Kau bilang aku satu satunya,tapi apa kenyataanya aku hanya salah satunya kan?." wanita tadi mulai menangis.

"Kau ini memang hobi menjadi selingkuhan ya Max?." ucap Anggel tiba tiba,Maxime tetap diam namun tidak dapat di bohongi sorot matanya mulai menajam. Maxime muak

"Bukan kan kau sudah bersuami?" Anggel menatap gadis bernama Calla tadi,tertawa remeh."kali ini cara apa yang kau gunakan Max?,apa kau juga membuat kekasihnya koma? At--"

"CUKUP!." Maxime menatap tajam dua gadis di hadapanya.ia menatap berbahaya.

"HENTIKAN SEMUA OMONG KOSONG KALIAN!,SEBELUM..." Maxime tersenyum mengerikan.

"Aku membuat kalian menyesal di lahirkan." lanjut Maxime menusuk.

Calla menggeleng seolah sangat terluka."Max- hiks k-au."dan Calla langsung berlari meninggalkan keduanya dengan air mata berurai.

Anggel tersenyum manis,"kita selesai tuan Fox. Sayonara~." dan Anggel langsung melangkah angun melewati wartawan yang langsung menyerbunya dengan berbagai pertanyaan.

Saat Maxime hendak mengejar langkahnya lebih dulu di palang oleh para wartawan yang sejak tadi meliput.

"Tuan Max,apa semua itu benar?."

"Sebenarnya siapa gadis bernama Calla tadi?."

"Apa kau benar memiliki hubungan spesial denganya?."

"Sejak kapan tuan?."

Kepala Maxime berdenyut nyeri,sontak tanganya langsung memegangi kepalanya yang seolah di tikam.

"AAARRRGGGHHHHH!." dan gelap. Maxime pingsan.


Next nggak ni?

The Lawyer Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang