Duapuluh2.

1.5K 40 0
                                    

Happy Reading ~

"Bukankah ini memuakan?,hanya bisa menatapmu tanpa bisa menggapaimu,tapi tolong yakinkan aku penantian ini tak akan percuma."

-
-
-
-
-
-
-
-

Ruangan serba putih itu terlihat hening,bau obat obat tan jelas tercium kuat dari ruangan yang hanya terdapat satu bankar,serta nakas.

Seorang gadis terbaring dengan mata terpejam erat,namun kelopak matanya nampak bergerak,dan akhirnya menampakan hazelnya yang jernih,dengan sedikit kilau keemasan yang menawan.

Gadis tadi seperti mengerjap kan matanya beberapa kali,menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina matanya.

Setelah kesadaranya terkumpul ia langsung terduduk dengan gerakan cepat menyebabkan kepalanya kembali pening.

"Ugh.."

"Berbaringlah Anggel!." intrupsi sebuah suara,lalu Anggel dapat melihat seorang lelaki paruh baya melangkah menuju ke arahnya.

"Paman Leo." sapa Anggel pelan.

Seorang tadi yang dipanggil paman tersenyum, lalu memegang kedua bahu Anggel.

"Kau baik baik saja kan?."dan Anggel langsung berhambur ke dalam pelukan lelaki yang ia sudah anggap sebagai ayahnya sendiri,kaka laki laki dari mama Joshua.

"Paman...Joshua.. Dia hiks." lagi,air mata melucur dari iris memukaunya yang sekarang tampak redup.

"Tenanglah nak!,Joshua itu kuat ia akan baik baik saja,percayalah!." ucap Paman Leo Menenangkan,sesekali tangan nya mengusap bahu gadis yang ada dalam dekapanya.

Hatinya juga sakit,sungguh rasanya ia sungguh.

"Paman,bagaimana keadaan dia?,apa Joshua sudah sadar?!." Anggel memandang penuh harap ke arah pamanya.

"Dia akan segera sadar."

"Tidak!,kondisi nya baik baik saja bukan?,tolong jangan bohong paman,ini sungguh tidak lucu." ucap Anggel tersengal di sela isak tangisnya.

"Istirahatlah,setelah itu baru kita lihat dia." Anggel menggeleng menolak,ia sedikit mendorong tubuh paman Leo menjauh.

Saat hendak turun,Anggel merasa kakinya seperti jelly,sangat lemas,dan ia terjatuh tanpa bisa di cegah,untung ada paman Leo yang sigap menahan tubuhnya.

"Istirahatlah Anggel, setelah itu isi tenaga mu,dia tak akan suka melihat gadis tercintanya begini." nasehat paman Leo.

Anggel lagi lagi terisak,"Joshua curang paman!,ia tidak suka aku begini,lalu bagaimana dengan ku yang melihat nya terbaring koma!."tanpa sadar Anggel histeris.

Paman Leo hanya diam,membiarkan Anggel menagis sepuasnya,saat sudah mulai reda."Anggel Joshua sedang tidak berdaya."

"Dan kalau kau sampai sakit juga,lalu siapa yang akan menjaganya?,tegar lah demi dia,dan yakinlah he is come back for you!."

Anggel tercenung,benar ia harus kuat, ia harus membawa Joshua nya kembali,bukan.tentu bukan dengan hanya menagis dan membuat tubuhnya sakit.

Anggel mengangguk mantap,ia mulai berdiri perlahan dengan bantuan paman Leo yang nampak senang nasihatnya di dengar.

Anggel duduk di atas bangkar,lalu paman Leo mengatur tingginya."ingin makanan yang lain Anggel?. "

"Tidak paman,ini sudah cukup." Anggel mulai melahap bubur yang terasa hambar di lidahnya dengan perlahan.

Hening.

Akhirnya bubur itu sukses Anggel habiskan dengan amat terpaksa."Anggel, mengenai Joshua. "

"Ya paman?,tak apa bicara saja,aku sudah bisa mengendalikan diriku." Yakinkan Anggel sambil tersenyum kaku,walau ia tidak yakin dengan yang ia ucapkan.

"Entah ini berita baik atau buruk,tetapi peluru yang di tembakan ke arah Joshua tampaknya agak sedikit meleset." Paman Leo mengambil nafas berat.

"Dan tidak menghancurkan organ vital Joshua, namun menyerempetnya,dan itulah yang menyebabkan kebocoran pada jantungnya dan menyebabkan Joshua koma." jelas paman Leo, lelaki itu mengalihkan pandanganya ke arah Anggel yang tengah memejamkan matanya erat,seolah membentengi kristal  kristal air yang memaksa keluar.

"Paman,bisa tinggalkan aku dan tolong jaga Joshua!." bahkan suara nya terdengar serak.

"Aku ingin istirahat,sebentar!."

"Baiklah." paman Leo mendesah pasrah,dan langsung berjalan ke luar ruangan meninggalkan Anggel sendiri, sesuai permintaan gadis itu.

Dan tepat seperti dugaanya,lagi lagi terdengar isak tangis tertahan setelah pintu ruangan Anggel ia tutup.

"Maafkan aku nak."

The Lawyer Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang