Tigapuluh2.

1.2K 37 0
                                    

Happy Reading...

"Cinta itu bisa menyakiti. Namun berbeda dengan saling mencintai."

°
°
°
°
°

Semilir Angin berhembus pelan seolah mengerti untuk tidak menyakiti gadis yang tampak rapuh saat ini.

Sesosok gadis bersurai coklat panjang dengan manik serupa,manik yang biasanya menampilkan kelembutan serta keramahan dengan segaris senyum di bibirnya.

Namun saat ini semua seolah hilang,hanya ada tatapan kosong dengan mata sembab dan bibir mengatup rapat.

Hanya di temani hening tentu saja malam sudah cukup larut,bahkan mungkin dia satu satu nya mahluk hidup di sini, di tempat ini,tempat yang menjadi betapa lucu skenario hidupnya.

Dilamar
Ditinggalkan
Ditipu
Dan sekarang...
Dimanfaatkan.

Muak sangat memuakan,lagi entah sudah yang kebebrapa kali air menetes dari kedua netra hazelnya padahal saat ini tidak hujan.

Anggel memejamkan matanya, mengambil nafas dalam. Ia lelah sungguh, Anggel bebar benar ingin pergi dan jujur sempat terbesit keinginan melompat dari jembatan. Tadi

Namun Anggel sadar itu bukanlah perbuatan yang baik.

"Hai."

Anggel menoleh cukup kaget,saat melihat seorang wanita yang err-

"Boleh aku duduk di sini." tanpa mendengar jawaban dari Anggel dengan santainya wanita dengan penampilan nyentrik itu duduk di samping Anggel.

Ia tersenyum ramah dan menjulurkan tanganya,"Nama ku Calla,kau siapa?." Anggel menatap ragu namun entah keinginan dari mana ia menderima uluran tangan gadis yang bernama Calla itu.

"Anggel." dan Anggel langsung menarik tanganya,Calla gadis itu tersenyum maklum.

"Calm Anggel,aku tidak ada niat jahat ko." Calla tertawa,suara nya merdu.

Ia mengadahkan kepalanya ke atas,menatap langit"sebenarnya aku sudah memperhatikan mu sejak tadi,kau terlihat. Menyedihkan."ia terkekeh halus "Jadi disini lah aku sekarang."

Anggel hanya menyimak,gadis di samping nya benar benar banyak bicara padahal mereka baru mengenal beberapa detik yang lalu.

"Kau menato tubuh mu?." Anggel bertanya,"Apa itu asli?." Calla menoleh.

"Tentu saja asli! Aku benci kepalsuan apalagi ketidak pastian." Jawab Calla ramah.

"Jadi Anggel mungkin kau akan menganggap ku aneh,tapi aku ingin menjadi teman mu. Apa boleh?." Calla lagi lagi tersenyum, dan Anggel merasa nyaman saat melihatnya.

"Tentu." bibir Anggel tertarik sedikit ke atas.

Calla berseru senang."Wah senangnya!."saking senangnya Calla sampai menarik Anggel ke dalam dekapanya.

Anggel mematung ini yang ia butuhkan sejak tadi,sebuah pelukan hangat,tanpa di komando air mata lagi lagi mengalir.

"Sudah kuduga,kau kesakitan sejak tadi. Menangislah..." Calla mengusap bahu Anggel lembut dang Anggel langsung terisak hebat sampai bahunya bergetar.

"Aku mungkin tidak tau apa masalah mu Anggel, tapi satu yang pasti hati mu tidak mungkin berkhianat." Calla semakin mengeratkan pelukanya.

"Jadi ikutilah apa kata hatimu,sejenak mari lupakan logika! Dan mari menjadi bodoh."Calla tersenyum walaupun Anggel tidak melihat nya.

"Manusia berotak belum tentu mempunyai hati,tapi kalau kau mempunyai hati otakmu pasti akan bekerja."

Dan malam itu hanya Anggel habiskan dengan menangis dalam dekapan seseorang yang bahkan baru ia kenal.










Next ya?.

Btw buat yang penasaran sama sosok Calla dia bakal punya lapaknya sendiri nanti:)

Ciao.

The Lawyer Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang