Duapuluh3.

1.4K 46 1
                                    

Happy Reading ~

"Aku inggin sendiri,bukan berarti lari hanya coba menata hati untuk menghadapi kenyataan yang tak sesuai ekspetasi."

----

Malam ini langit terlihat jernih,dengan semilir angin yang menenangkan,namun udara nampak sedikit dingin.

Seorang gadis nampak tengah duduk di sebuah bangku kayu,di atas jembatan,dengan keadaan yang...entahlah.

Tatapanya kosong menerawang,seolah membelah udara dihadapanya,bahkan ia tidak memakai mantelnya,membiarkan udara dingin menyelimuti tubuhnya.

Gadis tadi menghela nafas berat."Kemarin aku teramat bahagia di sini,tapi... Sekarang aku sendirian,seperti orang bodoh."sesudahnya ia terkekeh miris di ujung kalimatnya.

"Anggel..." sapa sebuah suara barithon,Anggel diam sama sekali tidak mengalihkan pandanganya.

Tanpa izin,lelaki tadi duduk di sebelah Anggel,lalu menyampirkan mantelnya yang hangat ke tubuhnya, menghalau udara dingin malam ini.okay mungkin jika di keadaan normal ia akan merona,mendapat perlakuan manis semacam ini,dari lelaki berwajah di atas rata rata disampingnya.

"Kau merasa dingin?."Anggel menggeleng kecil." ini sejuk Josh."

"Dasar payah!,padahal kan aku ingin memberimu jaket seperti dalam film." sebal Joshua yang membuat Anggel tertawa,Anggel segera menyenderkan kepalanya di bahu lebar Joshua.

"Saat ini bahu mu sudah cukup Josh." Joshua membelai sayang kepala gadisnya.

Tanpa sadar sebulir air menetes dari manik Anggel, segera Anggel menghapusnya.

"Are you okay?." tanya lelaki di samping nya lembut,"Anggel... "

Hening.

"Nothing." akhirnya ada suara yang keluar dari mulut Anggel.

"Ceritalah!."

Anggel menoleh, menatap dingin lelaki di samping nya,tatapan yang sangat jarang ia tunjukan selama ini."pergi!."satu kata pengusiran bernada dingin keluar dari bibir Anggel

"An-"

"Aku ingin sendiri!."lanjut Anggel tidak ingin dibantah.

"Kalau begitu anggap saja aku tidak ada."Lelaki tadi menyahut dengan santainya.

"shut up!."Anggel tidak perduli kalau perkataanya terdengar ketus,ia sungguh tidak ingin di ganggu sekarang, ia hanya ingin mengenang Joshua saat ini,sendiri.tanpa siapapun.

Tetapi lelaki di sebelahnya sepertinya sangat keras kepala,yeah. dia tetap duduk tenang di samping nya,padahal jelas Anggel sudah mengusirnya.

"An kau tahu tidak?,mengapa bumi itu bulat?." tidak penting, Anggel tetap bungkam,sedikit berharap lelaki itu kesal lalu meninggalkan nya.

"Karena tuhan itu adil,semuanya mendapat hak yang sama, siang lalu malam."

Lelaki tadi menatap dalam gadis di samping nya."jika kemarin siang tentu akan berlalu menjadi malam,so.Tuhan nggak bakal terus menerus membiarkan kegelapan terus menguasai.

"Percaya!,siang bakal segera datang menghempas mimpi buruk di malam kita."

Lelaki tadi menyentuh lembut bahu Anggel, membuat sang empunya menoleh."satu kuncinya,bersabar!."

"Karena yang terbaik yang bakalan terjadi."Anggel masih diam,namun matanya mulai berkaca.

"An kalau kamu ada masalah,aku bisa loh jadi diary hidup kamu."

"Dan kenapa kamu peduli,Max."Anggel menatap Maxime lelaki itu skeptis.

"Karena kita sama." Maxime berhenti sejenak,nampak berfikir."sama sama mahluk sosial,yang saat susah pasti butuh sandaran."jelas Maxime akhirnya.

"Kamu nggak ngerti Max,seharusnya minggu depan Joshua menunggu ku di altar,hiks,d-an.. Aku harusnya jadi pengantin yang palin-g bahag-ia hiks,haru---"

"Sssttt... kamu bebas nangis Anggel, ada aku."Maxime memeluk Anggel hangat,sesekali tangan nya mengelus bahu Anggel yang bergetar hebat,seiring dengan tangisnya.

Tanpa Anggel sadari,Maxime tersenyum misterius, bukan jenis senyum tulus,namun entahlah.

Dan bersamaan dengan itu,tanpa siapapun sadari sepasang hazel menatap keduanya dengan tatapan berbeda ya,dua manik hazel.

Bersamaan dengan itu sesosok jiwa melebur menjadi satu dengan pekatnya langit malam,diiringi pandangan terluka.

-----

Yuhuuuu aku come back guys,gimana?,ada yang kangen kah sama cerita ini?.

Semoga ada deh ya wkwk,maksa gitu lo thor,-

Btw aku gk bakal lupa buat bilang DON'T FORGET COMENT AND VOTE!.buat yang gk ngerti jangan lupa coment dan vote! Nah nah udah gk ada alesan lagi kan!.

Bye next chapter ~

The Lawyer Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang