Tiga.

3.5K 74 0
                                    

Happy Reading ~

Anggelica mengadahkan kepalanya,menikmati semilir angin yang berhembus lembut membelai wajah cantik nya,juga dengan nakalnya memainkan rambut panjang miliknya.

Guk guk guk.

"BERHENTI ANJING SIALAN!!."

Bruk.

Anggel merasa jantungnya seketika berhenti bekerja,karena merasakan seorang lelaki memeluknya erat.

"Tolong,please help me nona?!." ucap pria asing tadi masih memeluknya.

"Apa yan g ha rus ku lakukan?." tanya Anggela tersendat,gugup merasakan hembusan hangat di tengkuknya.

"Usir dia,cepatlah!."

Guk guk guk.

"HUUAAA,USIR ANJING ITU!,ASTAGA."

Jadi pria ini takut dengan anjing.manis sekali pikir Anggel.

Segera saja Anggel sedikit membungkuk  mengambil sebuah batu,mengangkat tanganya seolah olah ingin melempar ke arah anjing di depanya yang berukuran cukup besar.

"Pergilah!." seolah mengerti anjing itu berlari pergi,dan Anggel tersenyum puas,sambil membuang batu yang ia pegang tadi."dia sudah pergi err--."

"Maxime,panggil aku Max." tanggap pria tadi cepat."sory karena memeluk mu tiba tiba."

Tepat saat Maxime mengangkat kepalanya,dengan Anggel yang memang penasaran dengan wajah pria di samping nya.

Tatapan mereka bertemu,seperti sihir Anggel juga Maxime terhanyut dengan manik masing-masing.

"So beutiful." pikir Maxime.

"Mengapa?,maniknya terlihat begitu indah,juga wajahnya,astaga ini tidak benar." batin Anggel merutuk.

"Ekhem,thanks sekali lagi nona."

"It's oke,dan kau bisa panggil aku Anggel."

"Ahh kalau begitu mari kita berkenalan." putus Maxime sambil menyodorkan tanganya yang dengan senang hati Anggel sambut.

"Maxime Fox."

"Anggelica Florence."

"Nama yang cantik untuk seorang malaikat." goda Maxime setelah itu mengecup lembut punggung tangan wanita cantik di depanya."senang bisa bertemu."

Mau tak mau perlakuan manis dari Maxime membuat rona merah di kedua pipinya,ohh ayolah wanita mana yang tidak akan merasa salah tingkah jika di perlakukan secara manis oleh lelaki berwajah seperti pangeran di depanya.

"Mee too." balas Anggel menarik tanganya perlahan."tapi aku seperti familiar dengan nama juga wajah mu?."

"Tentu saja, aku seorang model juga aktor,cukup kaget juga melihat reaksi mu yang biasa saja saat dipeluk oleh ku." balas Maxime jahil.

Anggel tersenyum geli."really?,aku merasa tersanjung."

"Astaga, datar sekali aku sedikit kecewa." ucap Maxime berpura pura sedih.

Anggel terkikik kecil,manis.pikir Maxime. "Ayolah aku hanya bercanda."

"Aku tahu."

"And that,mengapa kau bisa dikejar anjing tadi?, rasanya jika penggemar mu tahu mereka akan kecewa." Anggel menatap pria di sampingnya heran bercampur geli.

Maxime meringis sedikit."yah kau benar,mengenai fans aku sejak tadi memang menggunakan masker juga kupluk."

Maxime ikut melirik wanita cantik di sampingnya penuh minat."dan itu semua entah kemana."Maxime sedikit tersenyuk kikuk.

"Biar kutebak?,apa mungkin terbang saat kau berlari tadi?." Anggel menyelesaikan kalimatnya dengan tawa kecil.

"Lagian ada- ada saja,kau takut anjing?."

"Yeah,kau tau di dunia ini tak ada yang sempurna bukan?."

"Benar."

"Bye the way,kau ini masih kuliah atau sudah bekerja?,seperti nya jika kau sedang mencari pekerjaan kau bisa menjadi model." tawar Maxime sambil tersenyum,senyum yang amat ethernal bagi Anggel.

Anggel terpana sesaat,"tidak aku sudah bekerja."

"Begitu?,sebagai apa kalau boleh aku tahu?."

"Pengacara."

Maxime membulatkan matanya terkejut."jadi itu kau,astaga ternyata benar kau memang sangat memukau dari fisik maupun sifat."

"Kau berlebihan." Anggel menunduk malu.

"Tidak.tidak kau memang luar biasa,tak kusangka kau secantik ini." ucap Maxime sambil tertawa renyah.

Anggel tiba tiba melirik jam yang melingkar di pergelangan tanganya,seketika dia merutuki dirinya sendiri,bisa bisanya ia lupa jika ada janji dengan klien nya.

Segera saja Anggel bangkit berdiri."sorry Max,aku seperti nya harus pergi,bye nice too meet you." pamit Anggel.

Namun sebelum itu Maxime ikut bangkit,dan menahan pergelangan lengan Anggel,Anggel menoleh heram menatap pria yang mencekal lenganya.

Maxime tersenyum mempesona,dan itu juga berlaku bagi Anggel yang seketika terdiam."bisakah kita bertemu lagi?."

Anggel balik tersenyum tak kalah manis."tentu."

Setelah itu Anggel benar-benar melangkah pergi,dengan Maxime yang menatap nya penuh arti.

---

Huh semoga pertemuan mereka tak mengecewakan ya:v,Maxime  atut sama guk guk, manis nya pacar ku (plak digampar Anggel.) 😂

Udah ya bye bye,votenya jan lupa loh,awas kalo lupa! (Maksa) wkwk.

See you next chapter ~

The Lawyer Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang