3 - Plester

46.3K 4.1K 191
                                    

Sekarang Kezya sudah merencakan untuk terlambat lagi, sehingga sejak dia diturunkan dari mobil Karel, dia berjalan dengan sangat pelan.

Dirumah dia sudah menghitung poinnya jika terus terlambat. Sekolah memberikan 3 poin untuk murid yang terlambat dan batas poin murid adalah 250 poin. Jika melebihi 250 poin maka murid tersebut harus dikeluarkan. Maka dari itu Kezya semalam menghitung dan dia memutuskan untuk terlambat selama 3 bulan dan itu juga sudah direncanakan hari apa saja. Sehingga dia hanya akan mendapatkan kurang lebih 150 poin.

Kezya melihat dari kejauhan sudah ada guru piket yang berjaga di depan gerbang sekolah. Dia masih berjalan dengan santai sedangkan guru piket sudah melambaikan tangannya.

Setelah sampai di gerbang sekolah, Kezya tersenyum manis dan menyalami tangan guru piket yang berbeda dari kemarin.

"Selamat pagi pak." ucap Kezya.

"Cepat isi buku poin." perintah guru piket kepada Kezya.

"Siap pak."

Kezya tersenyum saat melangkah untuk mengisi buku poin karena disana sudah ada Devan yang melihatnya dengan wajah datar seperti biasa.

"Hai kak, ketemu lagi." ucap Kezya sembari memamerkan cengirannya.

Devan hanya diam dan tidak menjawab sapaan dari Kezya. Dia hanya menyodorkan buku ke arah Kezya agar Kezya mengisinya.

"Kak, ak-" ucap Kezya yang terpotong.

"Devan." panggil guru piket yang membuat ucapan Kezya terpotong.

Devan segera pergi untuk menghampiri guru piket tersebut dan meninggalkan Kezya yang sekarang sedang menunjukkan wajah kesal.

"Ck, ganggu orang yang lagi PDKT aja." ucap Kezya dengan sebal.

Akhirnya Kezya mengisi buku poin sendirian. Tiba-tiba ada tangan yang menumpu di pundaknya. Saat Kezya melihat orangnya ternyata itu abangnya yang membuat Kezya membulatkan matanya dan langsung menepis tangan Karel.

"Ngapain sih? Abang mau semua orang curiga kalau Key ada apa-apa sama abang?" tanya Kezya sembari berbisik karena takut ada orang yang mendengar.

"Ya biarin aja, gue gak rugi ini." jawab Karel yang membuat Kezya sebal.

Kezya terus menulis tanpa memperdulikan abangnya. Dia sudah sebal karena guru piket mengganggu waktu PDKTnya dan sekarang ditambah abangnya yang tiba-tiba muncul.

"Lo kenapa bisa telat?" tanya Karel.

"Harusnya Key yang nanya, kenapa abang bisa telat? Kan tadi abang naik mobil lebih dulu dari Key yang jalan kesini." balas Kezya yang masih berbisik.

"Oh kalau abang tadi tiba-tiba lupa arah ke sekolah dek. Akhirnya abang kesasar terus liat warung, ya udah abang turun dulu buat jajan. Pas abang udah jajan tiba-tiba langsung inget arah ke sekolah, tapi nasib pait menghampiri abang karena ternyata abang harus kesiangan dan bareng lo lagi dek." jawab Karel dengan panjang lebar.

"Masa?" tanya Kezya.

"Iya dek. Ab-"

"Bodo!"

"Sialan lo."

Karel tiba-tiba menjepit kepala Kezya di keteknya yang membuat Kezya memukul-mukul tangan Karel. Kezya berusaha sekeras tenaga agar terlepas dari abangnya.

Tiba-tiba Kezya membulatkan matanya karena melihat murid-murid lain yang baru datang dan berbicara dengan guru piket.

"Bang...bang...lepasin Key. Itu ada orang." ucap Kezya dengan panik.

My Annoying KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang