Flashback on
Devan berdiri dari bangkunya dan berjalan menghampiri seseorang yang sedang duduk bersandar di bangku paling belakang sembari memainkan handphone. Devan duduk disampingnya sehingga membuat dia mengalihkan pandangannya kepada Devan sembari tersenyum simpul.
"Ada apa?" tanyanya.
"Lo pasti tau." jawab Devan yang membuat seseorang di sampingnya tersenyum.
"Jadi maksud lo kesini apa? Mau tanya cara nembak cewe?" goda Nathan yang membuat Devan meliriknya tajam.
"Gila lo." balas Devan membuat Nathan terkekeh.
"Iya iya gua tau. Lo pasti pengen cewe itu jauhin lo kan biar hidup lo yang tenang dan lurus kaya jalan tol balik lagi?" ucap Nathan yang dijawab oleh deheman.
"Kenapa lo gak bilang aja kalau lo ga suka?" tanya Nathan.
"Udah."
"Terus?"
Devan tidak menjawab pertanyaan Nathan, dia hanya melirik Nathan dengan malas. Nathan menganggukan kepalanya karena menanyakan pertanyaan bodoh versi Devan.
"Dia masih deketin lu." ucap Nathan yang menjawab pertanyaannya sendiri.
"Emang lo tolak dia gimana?" tanya Nathan.
"Gua bilang dia tetep dia meskipun berubah." jawab Devan yang sama sekali tidak membuat Nathan mengerti.
"Lo belajar 5W1H ngga? Orang kalau ditanya bagaimana ya jawabannya penjelasan dari awal sampai akhir. Masih mending kalau lo ngerangkumnya bikin gua ngerti. Ngomong panjang cuma pas presentasi doang, enakan juga jadi bagian ganti slide." ucap Nathan yang sudah terbiasa mendengar Devan hanya berbicara satu kalimat.
Nathan adalah teman yang paling dekat dengan Devan. Sedari SMP, mereka selalu berada di kelas yang sama. Meskipun kepribadian mereka yang berbanding terbalik, namun mereka cukup cocok. Nathan yang selalu bertanya tentang pelajaran meskipun akhirnya dia masih tetap tidak mengerti dan Devan yang terkadang meminta bantuan atau saran tentang kehidupan. Karena hidup Devan benar-benar lurus dan tidak berwarna menurut Nathan, sehingga Devan perlu banyak belajar darinya tentang arti kehidupan.
"Dia suka langgar aturan dan banyak ngomong, dia bilang mau berubah biar deket sama gua. Gua bilang ga usah karena itu dia." jelas Devan yang masih tidak membantu sama sekali.
"Dev, gua minta sekali lagi lo jelasin lebih panjang lagi."
Devan menghembuskan napasnya kasar karena Nathan sama sekali tidak dapat mengerti maksud dari penjelasannya.
"Dia mau berubah jadi apapun gua ga bakal suka karena dia tetep dia. Gua ga suka kalau itu dia." jelas Devan.
"Ga semua orang bisa ngerti perkataan lo termasuk gua. Dan kayanya cewe yang deketin lo juga ga ngerti maksud lo apa." ucap Nathan yang membuat berpikir perkataan Nathan ada benarnya.
"Kenapa ga lo ajak jadian aja dia?" tanya Nathan yang membuat Devan meliriknya tajam.
"Gua serius. Cewe kan biasanya ga bakal deketin lagi kalau abis disakitin." ucap Nathan membuat Devan mengerutkan keningnya.
"Maksud gua, lo tembak aja dia. Terus lo buat dia makin suka sama lo. Waktu dia udah bener bener cinta sama lo, lo ajak putus." jelas Nathan.
Devan langsung berdiri dari bangkunya setelah mendengar saran gila dari Nathan.
"Gua cuma kasih saran aja sih, lagian lo juga belum pernah pacaran. Cobain lah sesekali biar ada cerita buat anak lo nanti." ucap Nathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Ketos
Teen Fiction[Sequel Kayla] Bercerita tentang seorang Ketua Osis yang tidak suka dengan siapa pun yang selalu melanggar peraturan, tapi sialnya dia malah dikejar-kejar oleh seorang perempuan yang baru memasuki sekolahnya dan parahnya perempuan itu sering melangg...