25 - Kiss to Kiss

9.8K 1K 121
                                    

"Jawab!! Lo bukan siapa-siapanya kan?" teriak Cindy.

Kezya sudah tidak tahan, dia ingin menangis. Dia ingin berteriak di depan muka Cindy dan memberitahunya bahwa dia adalah pacar Devan. Namun Kezya tidak bisa melakukannya, dia tidak mau membuat Devan marah dan malu karena akhirnya orang-orang mengetahui bahwa Kezya adalah pacarnya.

Kezya sedang menahan air matanya untuk tidak keluar, namun tiba-tiba ada yang menarik tangannya dan Kezya terkejut saat melihat siapa orang yang telah menariknya.

"Dia pacar gua." ucap Devan yang membuat semua orang terkejut.

Kezya membulatkan matanya mendengar ucapan Devan, begitu pun dengan Cindy yang sekarang sedang menatap tak percaya kepada Devan.

"Dia pacar gua jadi dia bebas deket sama gua. Lo yang siapa ngurusin hidup gua?" ucap Devan dengan tegas dan tentu saja dengan wajah yang datar.

Ucapan Devan membuat wajah Cindy memerah karena malu. Dia malu karena Devan berbicara seperti itu di depan banyak orang. Cindy akhirnya membalikkan tubuhnya dan berlari menghilang dari kerumunan.

"Bubar kalian semua." perintah Devan yang membuat para siswa yang tadi berkerumunan pergi.

Kezya yang masih terkejut sekaligus bingung tiba-tiba ditarik oleh Devan. Mereka berdua berhenti di depan perpustakaan, dimana hanya ada beberapa orang disana.

Devan melepaskan genggamannya pada tangan Kezya yang membuat Kezya mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Kenapa?" tanya Devan.

Kezya menggelengkan kepalanya sembari tersenyum aneh, "Ngga." jawab Kezya.

"Aku ke kelas duluan." ucap Devan.

Kezya menganggukan kepalanya dan masih tersenyum aneh kepada Devan, "Iya." jawab Kezya.

Devan membalikkan badannya dan berjalan ke arah kelasnya. Namun, baru saja Devan melangkah, Kezya memanggilnya yang membuat dia berhenti.

"Kak." panggil Kezya yang membuat Devan membalikkan tubuhnya ke arah Kezya.

"Pulang sekolah, jalan-jalan dulu ya." lanjut Kezya.

Devan berpikir sebelum menganggukan kepalanya, "Iya." jawab Devan.

Kezya mengacungkan jempolnya ke arah Devan. Setelah itu, Devan kembali berjalan menuju kelasnya, sedangkan Kezya sudah memeluk  tiang di sebelahnya sembari tersenyum karena kembali memikirkan kejadian tadi.

***

Kezya berjalan ke kelasnya dengan senyum yang tidak bisa dia sembunyikan. Saat dia sudah di depan kelasnya, tiba-tiba Tiara menariknya ke bangku mereka yang membuat Kezya terkejut.

"Ceritain cepet." ucap Tiara tanpa basa-basi.

"Apaan sih?" tanya Kezya yang masih tersenyum.

"Lo tau gak tadi gua diserbu anak kelas!" ucap Tiara.

"Kenapa?"

"Mana gua tau. Tadi mereka nanya soal hubungan lo sama kak Devan. Terus gua tanya mereka tau darimana, katanya tau dari kak Devan. Terus gua tanya lagi emang kapan kak Devan kasih tau, terus mereka ceritain masalah lo sama kakak kelas tadi." jelas Tiara dengan satu kali napas.

"Gak cape Ra?" tanya Kezya yang merasa engap hanya dengan mendengarnya saja.

"Cape Key." jawab Tiara sembari mencari oksigen sebanyak-banyaknya.

"Cepet ceritain ke gua." lanjut Tiara yang sudah bernapas secara normal.

Kezya akhirnya menceritakan kejadian tadi sembari terus tersenyum. Tiara yang mendengarnya pun ikut tersenyum dan bahkan berteriak.

My Annoying KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang