Kezya dan Karel sedang menikmati sarapan yang dibuatkan oleh Bunda mereka. Suasana meja makan tidak pernah tenang karena selalu ada perdebatan antara Kezya dan Karel.
"Key, kotak bekel yang warna biru mana?" tanya Bunda saat sarapan.
"Mampus ilang tuh. Usir aja Bun dari rumah." ucap Karel.
"Sok tau jadi orang." balas Kezya. "Ada kok Bun di loker sekolah." lanjut Kezya.
"Kalau gak ada?" tanya Karel yang sengaja ingin Kezya dimarahi.
"Ada kok. Diem deh gak usah jadi kompor." ucap Kezya.
"Udah udah. Nanti bawa ya, soalnya mau Bunda pake." ucap Bunda.
"Iya Bun." balas Kezya.
"Inget, kalau ilang kotak bekelnya bawa kartu keluarga di laci, ambil pulpen, abis itu coret nama lo di kartu keluarga." jelas Karel.
"Kamu yang dicoret dari kartu keluarga kalau buat masalah terus." timpal Bunda.
"Ha-ha-ha-ha." ejek Kezya.
Karel yang selalu jahil, tiba-tiba memasukkan selembar roti ke dalam mulut Kezya yang terbuka. Setelah itu Karel langsung berlari menghindari amukan Kezya sembari tertawa.
"Abang!!!"
***
Kezya berjalan ke arah lokernya. Dia sudah lama tidak membuka lokernya karena dia memang tidak pernah menyimpan apapun selain kotak bekalnya dan juga jarak loker dengan kelasnya sangat jauh.
Saat Kezya membuka lokernya, dia terkejut karena banyak sekali surat-surat di dalam lokernya. Bahkan surat tersebut sampai berhamburan di lantai. Kezya membawa surat-surat itu dan membacanya.
'Jauhin Devan'
'Dasar kecentilan'
'Masih kelas 10 kok udah ngelunjak'
'Sadar diri dong!'Dan masih banyak surat yang isinya tak jauh beda dari itu. Kezya menahan air matanya agar tidak keluar. Meskipun Kezya berani melawan untuk membela diri, namun Kezya juga merasa takut dan sakit hati menerima perkataan yang menghinanya dari orang-orang.
Tiba-tiba surat yang berada di genggaman Kezya direbut oleh seseorang yang membuat Kezya kaget dan mengalihkan pandangannya.
Devan merebut surat dari genggaman Kezya dan membuangnya ke tempat sampah. Dia juga membawa semua surat yang berada di loker dan langsung membuangnya tanpa membiarkan Kezya membacanya.
"Yang kaya gini gak usah dibaca, langsung buang." ucap Devan sembari sibuk membuang surat-surat yang berada di loker Kezya.
Kezya terkejut dengan kehadiran Devan. Namun setelah itu, Kezya tersenyum melihat perlakuan Devan kepadanya. Setelah Devan selesai membuang semua surat, dia berdiri di depan Kezya.
"Makasih." ucap Kezya disertai senyum manisnya yang tulus.
"Iya." jawab Devan.
"Aku ke kelas." ucap Devan yang kemudian pergi dari hadapan Kezya.
"Eh kak." ucap Kezya yang membuat Devan menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya.
"Pulang sekolah mau gak jalan-jalan dulu?" tanya Kezya.
Devan tidak langsung menjawab. Dia sedang berpikir untuk ajakan Kezya. Sedangkan Kezya tidak pernah sekeringat dingin begini menunggu jawaban dari seseorang.
"Boleh." jawab Devan yang membuat Kezya berbinar.
"Ok deh. Sampai nanti." ucap Kezya dan kemudian Devan melanjutkan langkahnya untuk ke kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Ketos
Teen Fiction[Sequel Kayla] Bercerita tentang seorang Ketua Osis yang tidak suka dengan siapa pun yang selalu melanggar peraturan, tapi sialnya dia malah dikejar-kejar oleh seorang perempuan yang baru memasuki sekolahnya dan parahnya perempuan itu sering melangg...