Kezya sedang menunggu hasil ujian Fisika dengan perasaan tidak tenang. Masalahnya dia sama sekali tidak belajar karena memang tidak mengerti. Dia juga aneh kepada dirinya sendiri kenapa dia bisa memilih jurusan IPA dan yang lebih anehnya lagi adalah kenapa dia bisa diterima di jurusan IPA. Mungkin saat itu keberuntungan sedang ada disampingnya atau malah itu adalah sebuah ketidakberuntungan.
Tiara sudah kembali dengan membawa selembar kertas, sebelum Tiara duduk, Kezya sudah menanyakan nilai Tiara.
"Nilai lo berapa?" tanya Kezya.
Tiara tidak langsung menjawab, dia duduk dan menghadap ke arah Kezya. Setelah itu dia menunjukkan kertasnya sembari tersenyum bangga.
"6 dong." jawab Tiara dengan senyum bangganya.
Kezya langsung merebut kertas yang berada di tangan Tiara. Dia mengecek jawaban Tiara dan hanya ada 2 soal yang jawabannya sama dengannya. Tiba-tiba nama Kezya dipanggil, dia langsung berdiri dan berjalan untuk mengambil kertas hasil ujiannya. Dia hanya berharap nilainya 6 agar dia tidak usah mengikuti ujian ulang.
Saat Kezya melihat hasilnya, dia membulatkan matanya karena hasil yang memang sudah dia duga. Kezya mendapat nilai 4 dan itu berarti dia harus mengikuti ujian ulang. Kezya kembali ke bangkunya dengan wajah yang ditekuk.
"Nilai berapa lo?" tanya Tiara.
"Rahasia." jawab Kezya.
"Curang lo, tadi kertas gue aja lo ambil." ucap Tiara.
"Ya kan lo ngizinin gue buat liat."
"Kapan gue kasih izin ke lo?"
"Kalau lo gak ngerebut kertasnya, berarti lo kasih izin ke gue."
"Sini dong gue mau liat. Lo dapet 2 ya?"
"Enak aja, gak sebego itu juga gue ya."
"Ya udah mana liat."
"Gak mau."
Tiba-tiba pembicaraan Kezya dan Tiara terhenti karena guru fisika mereka sedang mengumumkan sesuatu.
"Bagi yang nilainya dibawah 6, minggu depan ujian ulang." ucap guru fisika tersebut.
"Sekarang kalian boleh istirahat." lanjutnya.
Setelah guru fisika keluar, murid-murid pun keluar untuk berisitirahat. Namun Kezya sedang tidak dalam mood untuk keluar. Dia paling malas untuk ikut ujian ulang, karena otak dia memang segini, jadi percuma saja dia ujian ulang karena hasilnya pasti sama saja.
"Woy mau ke kantin ga?" tanya Tiara yang sudah ketiga kalinya namun tetap tidak dijawab oleh Kezya.
Tiara memperhatikan Kezya yang sedari tadi melamun, tiba-tiba dia mendapat sebuah ide, kertas hasil ujian yang berada di tangan Kezya, dia rebut dan itu membuat Kezya tersadar kemudian mencoba untuk mengambilnya.
"Balikin kertasnya!" ucap Kezya sembari mencoba mengambil kertasnya yang diacungkan oleh Tiara.
"Gak mau." balas Tiara.
Tiara langsung berlari ke luar kelas untuk menghindari Kezya. Kezya yang melihat itu langsung ikut berlari untuk menyusul Tiara.
"Balikin sini, lo kan udah liat nilainya." ucap Kezya yang masih berusaha mengambil kertasnya.
"Iya bentar, kan gue pengen liat lo jawabnya gimana." balas Tiara.
"Gak mau, nanti lo ngetawain lagi." ucap Kezya.
"Ngga kok, gak bakal. Paling cuma ngakak doang gue."
"Tuh kan. Siniin kertasnya."
Tiara terus saja mengacungkan kertas hasil ujian milik Kezya. Memang Tiara lebih tinggi dari Kezya sehingga Kezya kesusahan untuk membawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Ketos
Teen Fiction[Sequel Kayla] Bercerita tentang seorang Ketua Osis yang tidak suka dengan siapa pun yang selalu melanggar peraturan, tapi sialnya dia malah dikejar-kejar oleh seorang perempuan yang baru memasuki sekolahnya dan parahnya perempuan itu sering melangg...