Saat pulang sekolah, Kezya seperti biasa menunggu Karel di halte yang sepi dan lumayan jauh dari sekolah. Sebenarnya Kezya bisa saja pulang menggunakan taksi, namun sekarang uang yang dibawa Kezya tidak cukup dan dengan terpaksa dia harus berjalan ke halte dan menunggu Karel yang datang sangat terlambat.
"Abang mana sih? Awas aja kalau dia malah langsung pulang." dumal Kezya yang sudah merasa pegal berdiri karena menunggu Karel.
Kezya memilih mengeluarkan handphonenya untuk mengirim pesan kepada Karel. Saat Kezya sedang spam pesan, tiba-tiba ada suara motor menghampirinya dan berhenti di hadapannya yang membuat Kezya mengalihkan pandangan dari handphone.
Kezya mengerutkan dahinya karena seseorang yang berada di atas motor terus memandanginya. Kezya tidak mengenalinya karena dia memakai helm yang menutupi wajahnya dan dia hanya bisa melihat matanya. Saat Kezya melihat matanya, dia seperti mengenalinya namun Kezya takut jika salah orang.
Tiba-tiba dia membuka helmnya dan membuat Kezya membulatkan matanya. Setelah membuka helmnya, dia membenarkan rambutnya yang berantakan dan itu sukses membuat Kezya menahan napasnya.
Sekarang adalah pemandangan yang Kezya tidak akan lewatkan. Ini pertama kalinya Kezya melihat Devan seribu kali lipat terlihat lebih keren.
"Lagi ngapain?" tanya Devan.
Kezya tidak menjawab pertanyaan Devan karena dia masih terpesona dengan Devan.
Devan yang melihat Kezya seperti itu akhirnya membunyikan klakson motornya yang membuat Kezya kaget dan tersedar dari keterpesonaannya.
"Eh, gimana kak?" tanya Kezya yang sudah sadar.
Saat Devan akan membalas pertanyaan Kezya, tiba-tiba Kezya membulatkan matanya karena dia melihat mobil Karel yang sedang berbelok menuju tempat dia berada.
"Kak, kalau ada yang nanyain aku bilang aja gak tau atau apa gitu terserah kakak. Asal jangan bilang kalau aku ada disini." ucap Kezya dengan panik sembari berlari untuk bersembunyi di belakang halte.
Devan belum sempat membalas ucapan Kezya yang membuatnya bingung. Namun tak lama kemudian, ada mobil yang berhenti di pinggirnya dan menurunkan kaca mobilnya sehingga Devan bisa melihat siapa yang ada berada di dalam mobil tersebut.
"Sore pak ketos." ucap Karel dengan nada mengejek.
"Liat ada cewe disini gak?" tanya Karel.
Devan semakin dibuat bingung karena pertanyaan Karel. Sebelumnya Kezya bilang jika ada yang menanyakannya maka Devan harus menjawab tidak ada, dan sekarang Karel menanyakan perempuan yang berada disini. Itu berarti Karel menanyakan Kezya.
Yang membuat Devan bingung adalah, apa hubungan antara Kezya dan Karel?
"Gak." jawab Devan.
"Yakin?"
"Hmm."
"Ok. Makasih pak ketos."
Setelah mengucapkan terima kasih, Karel kemudian pergi. Dan saat mobil Karel sudah tidak terlihat, Kezya keluar dari persembunyiannya dan menghampiri Devan.
"Siapa?" tanya Devan.
"Hah? Oh itu aku juga gak tau, ganggu mulu dia." jawab Kezya yang terpaksa berbohong.
Devan hanya menganggukkan kepalanya saat mendengar jawaban dari Kezya. Tiba-tiba handphone Kezya terus berbunyi karena ada pesan yang masuk. Setelah itu nada panggilan dari handphone Kezya berbunyi. Kezya melihat siapa yang menelponnya, dan saat dia lihat ternyata itu adalah Karel yang membuat dia bertambah kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Ketos
Teen Fiction[Sequel Kayla] Bercerita tentang seorang Ketua Osis yang tidak suka dengan siapa pun yang selalu melanggar peraturan, tapi sialnya dia malah dikejar-kejar oleh seorang perempuan yang baru memasuki sekolahnya dan parahnya perempuan itu sering melangg...