36 - Makasih [End]

5.9K 472 35
                                    

Pagi hari Kezya sudah bersiap untuk pergi ke sekolah. Namun bedanya sekarang dia merasa sangat semangat untuk pergi ke sekolah. Biasanya Kezya selalu berdoa agar banjir atau sekolah tiba-tiba terjadi kebakaran yang mengharuskan libur. Sekarang Kezya merasa sekolah adalah surga dunianya, karena saat akan berangkat Kezya akan dijemput oleh Devan, saat istirahat mereka akan makan bersama, dan saat pulang sekolah Devan akan mengantarkannya. Sungguh Kezya merasa ingin setiap hari berangkat sekolah.

Sedari tadi Kezya terus saja bercermin, memperhatikan apakah wajahnya sudah cantik atau belum. Ini hari pertama Devan menjemputnya untuk ke sekolah, maka dari itu Kezya ingin menampilkan penampilan yang sempurna.

Tiba-tiba bundanya memanggil dari ruang tamu memberitahu jika ada temannya yang menjemput. Kezya langsung tersenyum dan segera mengambil tasnya dan berlari ke arah ruang tamu. Saat Kezya berlari, tanpa sepengetahuannya Karel ikut turun ke bawah dengan penampilan bangun tidurnya. Sekarang jam 6 lebih 15 menit dan itu masih terlalu pagi bagi Karel untuk berangkat ke sekolah.

Kezya sudah sampai di ruang tamu dan disana sudah ada Devan yang sedang duduk di sofa. "Hai kak." sapa Kezya yang membuat Devan menengokkan kepalanya ke hadapan Kezya. Devan membalas sapaan Kezya dengan senyuman yang membuat Kezya semakin ingin mengurung Devan di kamarnya.

"Mau berangkat sekarang?" tanya Kezya yang seharusnya menjadi pertanyaan Devan.

"Katanya kamu belum sarapan." jawab Devan. Kezya sebenarnya ingin langsung berangkat saja karena akan gawat jika Devan bertemu dengan Ayahnya dan Karel. Ayah dan Karel adalah perpaduan yang sangat tidak ingin Kezya biarkan untuk bertemu Devan.

"Gak apa-apa, lang-" ucap Kezya yang terpotong karena Bundanya berteriak memanggilnya.

"Key sarapan dulu! Temennya juga ajak makan." teriak Bunda dari dapur.

"Pacar kali." timpal Karel yang juga berteriak.

"Pacar?" tanya Ayah yang kaget.

Kezya langsung berlari ke arah dapur sembari menarik Devan untuk mengikutinya. Sebelum Karel membicarakan yang tidak-tidak, lebih baik Kezya sendiri yang bercerita ke Ayah dan Bundanya.

"Ceritain ke kita sekarang!" ucap Ayah dan Bunda serempak sembari berkacak pinggang saat Kezya dan Devan baru sampai di dapur.

"Mampus." ucap Karel tanpa bersuara kepada Kezya yang membuat Kezya ingin sekali menceburkan Karel ke minyak panas.

"Sarapan aja dulu." jawab Kezya.

"Sekarang!" balas Ayah dan Bunda.

"Iya, aku sama kak Devan pacaran." jelas Kezya.

"Dari kapan?" tanya Bunda.

"Udah ngapain aja?" tanya Ayah yang membuat Kezya memutarkan bola matanya.

Saat Ayah dan Bunda sibuk mengintrogasi Kezya dan Devan, Karel dengan santainya duduk dan memakan sarapannya seorang diri sembari menonton drama di depannya.

"Kok abang makan duluan sih?" tanya Kezya mengalihkan topik pembicaraan.

"Heh! Gak sopan!" ucap Ayah yang kemudian membawa piring milik Karel.

"Heh! Gak sopan!" balas Karel membalikkan kalimat ayahnya.

"Heh! Gak sopan kaya gitu ke Ayah!" timpal Bunda memarahi Karel.

"Gak sopan aja semuanya sampe bumi kebalik." ucap Keyza yang sudah terbiasa dengan situasi seperti ini.

"Heh!" ucap Ayah, Bunda, dan Karel yang membuat Kezya mengerjapkan matanya karena terkesan dengan kekompakan mereka.

My Annoying KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang