Alsylla Kezya Mahendra atau yang sering dipanggil Key, sedang mengecek alat-alat yang harus dibawa ke sekolah.
"Topi bola ada, buku sampul biru ada, papan nama ada, terus apa lagi ya?" ucap Kezya saat mengecek barang-barang yang sudah ada di tasnya.
"Oh iya, kacamata dari origami, hampir aja lupa." lanjutnya sembari mengambil barang yang tadi disebutkan di meja belajarnya.
"Ini penampilan gue udah kaya orang gila aja, kalau sampe abang liat, bisa abis diketawain." ucap Kezya saat melihat dirinya di depan cermin.
Kezya kemudian memasukan kacamata dari origaminya ke dalam tas. Tanpa Kezya sadari, sedari tadi ada yang memperhatikannya di balik pintu sembari menahan tawanya.
"Karel, Key, ayo sarapan!" teriak seorang perempuan dari dapur.
"Iya bun, sebentar!" balas Kezya yang juga berteriak.
Sebelum keluar, Kezya kembali memperhatikan penampilannya. Dikucir dua dengan tali rafia, kaos kaki hitam putih, sungguh perpaduan yang pas untuk menjadi orang gila baru.
Setelah dirasa penampilannya memang pas sekali seperti orang gila, Kezya keluar dari kamarnya dan menuju ke dapur untuk sarapan. Sedangkan seseorang yang tadi mengintip langsung bersembunyi di balik tembok dan saat keadaan sudah aman, diam-diam dia masuk ke dalam kamar Kezya untuk melaksanakan aksinya.
Di sisi lain, Kezya sudah datang ke dapur, sudah ada Ayah dan Bundanya disana, menunggu untuk sarapan bersama.
"Pagi ayah, bunda." sapa Kezya.
"Kamu kaya Martini orang gila depan komplek Key." ucap Kelvin--Ayah Kezya dan juga Karel--yang membuat Kezya mengerucutkan bibirnya.
"Heh anak sendiri dikatain orang gila." balas Kayla--Bunda Kezya dan juga Karel--yang membuat Kezya merasa mendapat pembelaan.
"Tapi emang bener sih." lanjutnya yang semakin membuat Kezya kesal.
Tiba-tiba ada suara tawa dari belakang Kezya yang sangat keras, tak lain dan tak bukan adalah Karel, Abang dari Kezya.
"Gue aja dulu gak nurut-nurut amat dek pas lagi MOS." ucap Karel yang kemudian duduk di samping Kezya.
"Ayah juga dulu gak ikut-ikutan kaya gitu." timpal Ayah.
Kezya dan Bundanya hanya memutarkan matanya mendengar ucapan Karel dan Ayahnya.
"Gak usah ngajarin yang jelek ke Key." ucap Bunda.
"Lagian sekarang kan hari pertama Key, itu berarti Key harus menunjukan citra yang bagus, kalau dari awal Key udah nakal kaya abang, nanti Key bakal di cap nakal terus." jelas Kezya yang membuat Karel hampir menyemburkan makanan yang ada di mulutnya.
"Terserah lo." balas Karel yang masih mencoba menahan tawanya.
Kezya hanya mengerutkan dahinya melihat Karel yang sedikit tidak waras.
"Yuk bang." ajak Kezya saat sudah menyelesaikan sarapannya.
Karel melihat jam tangannya, sekarang masih jam setengah tujuh. Itu berarti ini masih pagi.
"Bentar dek, masih pagi." balas Karel.
"Bang, ini kan hari pertama Key. Masa Key harus ngikutin jamnya abang datang ke sekolah sih? Kalau gitu belum apa-apa Key udah di hukum." ucap Kezya sembari memelas.
"Rel, kasian tuh adek kamu." ucap Bunda.
"Anterin adek kamu sana, kalau emang ini masih pagi, balik lagi aja ke rumah pas Key udah di sekolah." ucap Ayah yang memberikan saran.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Ketos
Teen Fiction[Sequel Kayla] Bercerita tentang seorang Ketua Osis yang tidak suka dengan siapa pun yang selalu melanggar peraturan, tapi sialnya dia malah dikejar-kejar oleh seorang perempuan yang baru memasuki sekolahnya dan parahnya perempuan itu sering melangg...