11 - Waktu yang Tepat

30.6K 3.3K 269
                                    

Pagi ini Kezya kesiangan karena ketiduran. Padahal Kezya sudah bangun sejak jam 4 karena dia akan membuat nasi goreng untuk pertama kalinya, dan Kezya selesai membuat nasi goreng jam 6, setelah itu dia malah ketiduran padahal niat awalnya hanya akan merebahkan tubuhnya sebentar di kasur.

Kezya terbangun saat jam sudah menunjuk pada angka setengah tujuh. Dia langsung berlari ke arah kamar mandi dan dengan cepat dia sudah beres. Kemudian dia memakai seragamnya dengan cepat, sehingga dalam waktu 15 menit kurang dia sudah selesai.

Kezya keluar dari kamarnya dan berlari ke lantai bawah. Disana ada Bundanya sedang membereskan dapur dan Abangnya yang malah tertidur di sofa ruang tamu.

"Bunda." panggil Kezya yang membuat Bundanya terkejut.

"Loh, kok kamu masih disini? Bunda kira kamu udah berangkat ke sekolah."

"Aku ketiduran. Bunda kok gak bangunin aku?"

"Biasanya kan kalau pagi-pagi kamu suka tiba-tiba ilang, mangkannya Bunda kira kamu udah ke sekolah."

"Ya udah, aku berangkat dulu." pamit Kezya.

"Tuh bareng aja sama abang kamu. Padahal abang kamu udah siap tapi dia malah tidur di sofa."

"Kan abang emang gitu, kalau gak kesiangan bukan abang namanya."

"Iya, abang kamu selalu bilang sama bunda kalau moto hidupnya itu jadi murid TELADAN, padahal bunda udah bangga tapi ternyata artinya telat datang pulang duluan. Emang bener-bener anak ayah kamu itu."

"Kan itu anak bunda juga."

Kezya tak sengaja melirik jam yang berada di hadapannya. Dan kemudian dia menepuk jidatnya karena bisa-bisanya dia malah bergosip dengan Bundanya disaat dia kesiangan.

"Bunda aku pergi dulu." pamit Kezya sembari mencium Bundanya.

Kezya menghampiri Karel yang sedang tertidur, setelah itu Kezya memukul badan Karel dengan bantal sofa karena itu adalah salah satu cara paling efektif.

"Abang bangun, ayo berangkat." ucap Kezya sembari memukul Karel dengan bantal sofa.

Karel yang merasa tidurnya terganggu akhirnya membuka matanya walau sedikit.

"Ayo berangkat." ajak Kezya sembari menarik tangan Karel.

Bukannya bangun, Karel malah menarik bantal yang dipegang Kezya ke pelukannya dan setelah itu kembali menutup matanya.

"Abang!" teriak Kezya dengan kesal.

"5 menit lagi." balas Karel.

"Abang tuh emang ngeselin ya. Ya udah aku berangkat sendiri aja." ucap Kezya.

"Tunggu aja 5 menit. Lo bareng gue atau ngga juga tetep aja nanti kesiangan."

"Bye!" teriak Kezya sembari menghentakkan kakinya keluar dari rumah.

Kezya keluar rumahnya dengan kesal dan untung saja saat dia keluar ada taksi yang lewat sehingga dia tidak butuh waktu lama untuk menunggu. Kezya terus saja menyuruh supir taksi untuk mengebut.

Setelah sampai di sekolah, ternyata gerbang sudah ditutup dan itu artinya bahwa Kezya kesiangan. Kezya buru-buru membayar taksi dan kemudian berlari menuju sekolahnya sembari memegang erat kotak bekalnya.

"Telat 10 menit." ucap guru piket yang sedang bertugas.

"Maaf pak." balas Kezya sembari mengusap keringatnya.

"Cepat isi buku poin dan jangan dulu pergi ke kelas." ucap guru piket yang membuat Kezya membulatkan matanya.

"Iya pak." balas Kezya.

My Annoying KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang