Bel istirahat kedua berbunyi, Devan berniat untuk pergi ke perpustakaan. Devan memang jarang ke kantin, bukan karena dia benci tempat ramai, hanya saja dia malas jika ada banyak orang yang memperhatikannya.
Devan sedang berjalan menuju ke perpustakaan dan seperti biasa murid perempuan akan diam-diam meliriknya. Namun Devan merasa sekarang dia sedang menjadi bahan gosip para murid.
"Eh kak Devan katanya udah punya pacar." ucap murid perempuan yang ucapannya terdengar oleh Devan.
Karena mendengar ucapan tersebut Devan sengaja memperlambat langkahnya agar bisa mendengar apa yang mereka bicarakan.
"Masa sih?" tanya perempuan yang satunya.
"Iya, terus katanya cewenya kelas 10."
"Yang mana sih?"
"Pokoknya kalau lo liat mukanya pasti tau soalnya dia sering deketin kak Devan."
Setelah Devan mengetahui apa yang mereka bicarakan tentangnya, dia kembali berjalan biasa. Tapi tiba-tiba muncul seorang perempuan di depannya.
"Hai kak." sapa Kezya.
Seperti biasa, Devan hanya melirik Kezya tanpa membalas sapaannya. Kezya merasa semua orang memperhatikannya dengan Devan. Walaupun memang biasanya seperti itu, tapi kali ini Kezya merasa tatapan semua orang berbeda. Bukan lagi tatapan penasaran namun tatapan tajam. Kezya tidak menanggapi tatapan orang-orang karena dia tidak peduli dengan mereka, yang dia pedulikan adalah Devan.
"Pasti mau ke perpustakaan." tebak Kezya.
"Ke kelas." balas Devan.
"Tapi kan arah kelas kakak ke sana." ucap Kezya sembari menunjuk ke arah yang berlawanan dengan Devan.
"Lupa." jawab Devan yang membuat Kezya bingung.
Devan langsung membalikkan badannya dan berjalan me arah kelasnya meninggalkan Kezya yang melongo karena mendengar jawaban dari Devan.
Selama Devan berjalan ke arah kelas dia terus saja merutuki jawabannya. Dia benar-benar merasa bodoh. Dan selama Devan berjalan pula dia mendengar banyak yang membicarakannya bahwa dia berpacaran dengan Kezya. Devan mempercepat langkahnya agar dia bisa dengan cepat sampai ke kelasnya.
Saat sudah sampai di dalam kelas, Devan langsung duduk dibangkunya dan berniat untuk membaca buku. Namun kemudian ada seorang perempuan yang menghampirinya.
"Gak ke perpus?" tanya Aletta yang dijawab gelengan oleh Devan.
"Padahal gue baru aja mau nyusul lo ke perpus." ucap Aletta.
Devan tidak menjawab ucapan Aletta karena tidak ada yang harus dijawab menurutnya. Terjadi keheningan diantara mereka. Devan yang sibuk dengan bukunya dan Aletta yang bingung untuk membuka obrolan.
"Gue mau tanya boleh?" ucap Aletta memecahkan keheningan.
Devan mengalihkan pandangannya dari buku ke Aletta dan dia hanya mengangkat sebelah alisnya untuk merespon ucapan Aletta.
"Lo pacaran sama anak kelas 10 yang namanya Kezya?" tanya Aletta dengan hati-hati.
Devan yang mendapat pertanyaan itu menghembuskan napasnya karena dia sudah malas dengan topik jika dia berpacaran.
"Gak." jawab Devan.
"Oh gitu. Maaf ya gue nanya ini, soalnya anak-anak pada penasaran karena lo kan orangnya lebih suka sendiri. Dan mereka juga pada takut kalau nanya langsung sama lo." jelas Aletta.
"Iya."
"Ya udah gue mau ke perpus dulu. Lo mau ikut?" tanya Aletta yang dijawab lagi oleh gelengan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Ketos
Teen Fiction[Sequel Kayla] Bercerita tentang seorang Ketua Osis yang tidak suka dengan siapa pun yang selalu melanggar peraturan, tapi sialnya dia malah dikejar-kejar oleh seorang perempuan yang baru memasuki sekolahnya dan parahnya perempuan itu sering melangg...