5 - Ekstrakurikuler

43.1K 3.8K 266
                                    

Hari ini semua murid baru dikumpulkan di lapangan untuk membahas tentang ekstrakurikuler. Peraturan di sekolah ini adalah tidak boleh ada murid yang tanpa organisasi karena organisasi dapat membuat murid-murid menjadi disiplin. Namun, tujuan tersebut sangat bertolak belakang dengan tujuan Kezya. Tujuan Kezya adalah menjadi tidak disiplin agar setiap pagi dia bisa melihat wajah Devan.

"Silahkan pilih ekstrakurikuler yang kalian minati. Ingat, peraturan disini tidak ada yang STO atau Siswa Tanpa Organisasi. Setelah kalian pilih, silahkan kumpulkan di depan." ucap seorang guru saat setelah membagikan kertas yang harus diisi oleh biodata dan ekstrakurikuler yang diminati.

Sebagian murid ada yang langsung mengisi dan ada juga yang berdiskusi dengan temannya termasuk Kezya dan Tiara.

"Lo mau masuk ekskul mana Key?" tanya Tiara.

"Gak tau, gue gak ada minat kemana-mana." jawab Kezya.

"Gak ada minat apa gak ada bakat?"

"Sialan lo."

"Tanya si Regan masuk apa Key." ucap Tiara yang dibalas oleh acungan jempol dari Kezya.

"Gan, lo masuk eskul mana?" tanya Kezya kepada Regan yang duduk di pinggirnya.

"Gue masuk basket. Cogan kaya gue gantengnya bertambah kalau main basket." jawab Regan.

"Apa hubungannya basket sama ganteng? Kak Devan yang cuma diem aja hidupnya, gantengnya nambah mulu." balas Kezya yang langsung membuat Regan terdiam.

"Lo gak bisa apa ya kalau lagi ngomong gak bawa-bawa kak Devan? Kan kasian dia telinganya panas mulu gara-gara lo omongin." timpal Tiara saat mendengar nama Devan disebutkan oleh Kezya.

"Gak bisa. Bibir gue udah biasa ucapin nama kak Devan." balas Kezya.

"Lo masuk apa Key?" tanya Regan.

"Gak tau, bingung gue." jawab Kezya.

"Ya udah basket aja." ucap Regan memberikan saran.

"Woah, ngga ngga ngga." balas Kezya dengan cepat.

Kezya memikirkan kelangsungan hidupnya apabila dia masuk ekstrakurikuler basket. Jika dia masuk basket, itu sama saja dia masuk ke kandang singa garong karena dia akan bertemu dengan abangnya. Dan dipastikan hidup Kezya tidak akan jauh dari kejahilan abangnya yang sudah stadium akhir. Membayangkannya saja sudah membuat Kezya merinding.

"Kenapa?" tanya Regan.

"Masa Kezya lo suruh masuk basket? Harusnya bekel aja dia." timpal Tiara.

"Bener juga lo." balas Regan.

"Heh gini-gini juga gue pinter basket. Cuma gue gak mau sombong aja, nanti banyak yang suka sama gue." ucap Kezya.

"Biarin dia berimajinasi aja Gan." balas Tiara yang dijawab anggukan oleh Regan.

"Sialan." ucap Kezya.

"Oh, gue tau." ucap Tiara dengan sedikit berteriak sembari menjentikkan jarinya.

"Apaan?" tanya Kezya.

"Kenapa lo gak jadi anggota OSIS aja? Kan biar lo bisa terus liat dan deket sama kak Devan." jawab Tiara memberikan saran.

Kezya kembali memikirkan kelangsungan hidupnya. Jika dia menjadi anggota OSIS itu berarti dia harus meninggalkan kasur tercintanya untuk waktu yang cukup lama. Dia tidak bisa jika harus dipisahkan dengan kasur tercintanya dalam waktu yang lama. Kezya merinding yang kedua kalinya saat membayangkan kelangsungan hidupnya.

"Gue udah nemuin cara yang tepat dan gampang buat bisa ketemu sama kak Devan, jadi saran dari lo kayaknya di skip aja." ucap Kezya.

"5 menit lagi semua kertas harus sudah terkumpul di depan." ucap seorang guru secara tiba-tiba.

My Annoying KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang