Sudah dua hari Kezya tidak mendekati Devan, itu semua bukan tanpa alasan. Kezya sedang disibukkan dengan tugas yang diberikan oleh guru killernya. Jika saja ini bukan tugas dari guru tersayangnya, maka Kezya tidak akan repot-repot untuk mencari buku yang harus dia cari.
"Ra, lo udah nemu belum bukunya?" tanya Kezya.
"Belum, kemaren gue udah ke toko buku katanya itu buku emang udah jarang. Lo gimana?" jawab Tiara.
"Sama. Gimana dong?" tanya Kezya.
"Eh lo udah liat ke perpus belum?." ucap Tiara.
"Udah, tapi katanya itu buku udah banyak yang pinjem dan habis. Kayanya kelas lain juga tugasnya sama." balas Kezya.
"Gimana kalau kita cek lagi? Siapa tau udah ada yang balikin itu bukunya." ucap Tiara memberikan saran.
"Pasti pada belum dikembaliin lah." balas Kezya.
"Kan siapa tau Key. Yuk ah." ajak Tiara sembari menarik tangan Kezya.
Kezya dan Tiara berjalan menuju perpustakaan. Sesampainya disana, mereka langsung berpencar untuk mencari buku yang dimaksud oleh gurunya.
Mereka sudah mencari di beberapa rak buku, tapi belum juga menemukan buku yang dimaksud mereka. Tiba-tiba mata Tiara menangkap sesuatu sampai dia memicingkan matanya untuk melihat lebih jelas. Dia melihat seseorang membawa buku yang sedari tadi dia cari. Dan saat Tiara melihat siapa orangnya, dia langsung menghampiri Kezya.
"Key key." bisik Tiara sembari mengguncangkan bahu Kezya.
"Apaan sih?" tanya Kezya.
"Gue udah nemu bukunya." ucap Tiara yang membuat Kezya membulatkan matanya karena senang.
"Seriusan lo?" tanya Kezya.
"Iya."
"Terus mana bukunya?" tanya Kezya sembari keheranan karena melihat Tiara sama sekali tidak membawa apa-apa.
"Bukunya..." ucap Tiara yang menggantung.
"Mana?"
"Tuh." ucap Tiara sembari menunjukkan dimana letak bukunya.
Kezya melihat kearah yang ditunjuk Tiara, saat Kezya melihatnya matanya langsung membulat dengan sempurna.
"Terus maksud lo, gue..."
Tiara hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban.
"Please Key, lo kan udah biasa deketin kak Devan dan ini juga demi masa depan kita berdua."
"Iya iya."
Kezya berjalan untuk menghampiri Devan. Ini lebih horor daripada dia disuruh untuk menembak Devan, karena sekarang dia harus berurusan dengan buku, benda yang paling disukai Devan. Belakangan ini, dia juga tidak ada waktu untuk mendekati Devan karena tugasnya. Dan sekarang, dia tiba-tiba kembali muncul di hadapan Devan untuk meminjam buku yang baru saja Devan baca.
Kezya duduk disamping Devan yang belum menyadari kehadirannya. Kezya menarik napasnya dalam-dalam dan berdoa agar dia diberi kemudahan.
"Hai kak." sapa Kezya.
Devan hanya melirik sebentar kepada Kezya hanya untuk mengecek siapa yang menyapanya. Setelah itu, dia kembali fokus kepada bukunya.
"Bukunya bagus ya kak." ucap Kezya yang mencoba berbasa-basi dahulu.
"Aku juga lagi nyari-nyari itu buku."
"Tapi katanya buku itu udah jarang banget dan disini juga udah pada dipinjem."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Ketos
Jugendliteratur[Sequel Kayla] Bercerita tentang seorang Ketua Osis yang tidak suka dengan siapa pun yang selalu melanggar peraturan, tapi sialnya dia malah dikejar-kejar oleh seorang perempuan yang baru memasuki sekolahnya dan parahnya perempuan itu sering melangg...