Setelah tiga hari melaksanakan MOS, akhirnya sekarang Kezya bisa bernafas dengan lega. Tidak ada lagi penampilan seperti orang gila, tidak ada lagi kakak yang amat dia cintai menertawakannya, dan tidak ada lagi perintah atau hukuman yang diberikan kakak kelasnya.
Seperti biasa, Kezya sekarang sedang berjalan untuk ke sekolahnya karena dia baru saja diturunkan oleh kakaknya. Sebenarnya Kezya ingin berangkat sendiri saja namun kedua orang tuanya melarang dan akhirnya Kezya terpaksa harus ikut dengan kakaknya dengan terus berdoa agar tidak ada yang melihatnya. Dia sudah kapok dengan kejadian saat itu.
Dulu, saat Kezya masuk SMP yang sama dengan kakaknya, seminggu kemudian sudah banyak perempuan-perempuan yang mendekatinya karena ingin dekat dengan kakaknya. Bahkan dia sering dititipkan surat dan makanan. Akhirnya Kezya tidak tahan dan dua bulan kemudian dia pindah ke sekolah yang jauh dari sekolah sebelumnya. Hidupnya menjadi tentram dan damai.
Dan sekarang dia masuk ke sekolah yang sama lagi dengan kakaknya karena paksaan kedua orang tuanya. Akhirnya Kezya setuju namun dengan syarat tidak boleh ada yang tahu jika dia adalah adik dari Karel sehingga dia selalu turun dari mobil kakaknya saat masih lumayan jauh dari sekolah.
Tiba-tiba Kezya tersadar dari lamunannya dan melihat ke arah jam tangannya yang sudah menunjukkan jam 7 lebih 3 menit. Kezya langsung berlari dengan sekuat tenaga sembari berdoa agar dia tidak kesiangan dan mendapat hukuman.
Namun sepertinya kesialan sedang menimpa Kezya, di depan gerbang sudah ada guru yang Kezya pastikan itu adalah guru yang akan menghukum murid-murid yang terlambat. Kezya meneruskan langkahnya sampai ke sekolah karena dia tidak mungkin kembali pulang ke rumahnya kecuali jika dia mau di kurbankan oleh Bundanya.
Saat sudah di hadapan guru tersebut, Kezya memberikan senyum manisnya dan tak lupa menyalami tangan gurunya.
"Jam berapa sekarang?" tanya guru yang berada di hadapan Kezya.
"Jam 7 lebih 6 menit mungkin Bu." jawab Kezya saat sudah melihat jam tangannya.
"Kamu ya baru masuk udah terlambat, perempuan lagi."
"Maaf Bu."
"Cepat isi buku poin disana." ucapnya sembari menunjuk ke arah pos satpam sekolah.
"Iya Bu." balas Kezya.
Kezya berjalan sembari menunduk karena dia malu dilihat oleh murid lelaki yang juga terlambat sepertinya. Saat Kezya mengadahkan kepalanya, tiba-tiba matanya berbinar karena dia melihat ada mantan satu menitnya sedang berada di pos satpam.
"Hai man- eh kak." sapa Kezya saat sudah berada di pos.
Devan tidak menghiraukan Kezya. Dia hanya menggeserkan buku ke arah Kezya yang membuat Kezya mengerutkan dahinya.
"Isi." ucap Devan yang membuat Kezya mengangguk mengerti.
"Kakak tiap pagi disini?" tanya Kezya sembari mengisi buku poin.
"Hmm."
"Cuma buat mantau yang terlambat doang?"
"Hmm."
"Kalau abis itu, kakak langsung ke kelas?"
"Hmm."
"Kak! Aku itu ngajakin kakak ngomong bukan ngajak nyanyi intro lagu nissa sabyan." ucap Kezya sembari menatap kesal Devan.
Devan kembali tidak menghiraukan Kezya. Dia tiba-tiba mengambil buku poin dari Kezya dan setelah itu pergi untuk memberikan buku poin kepada guru yang sedang bertugas menjaga.
Kezya hanya terdiam dan mengedipkan matanya berkali-kali karena untuk yang kedua kalinya dia ditinggalkan begitu saja. Jika sampai yang ketiga kalinya dia bersumpah akan melemparkan sepatunya kepada Devan agar lelaki itu kembali lagi dan tidak jadi meninggalkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Ketos
Roman pour Adolescents[Sequel Kayla] Bercerita tentang seorang Ketua Osis yang tidak suka dengan siapa pun yang selalu melanggar peraturan, tapi sialnya dia malah dikejar-kejar oleh seorang perempuan yang baru memasuki sekolahnya dan parahnya perempuan itu sering melangg...