6 - Dia

34.8K 3.2K 47
                                    

Sudah sebulan Kezya bersekolah disini. Dan sudah sebulan juga dia mendekati Devan namun tidak ada hasil. Devan tetap dingin dan mengacuhkannya. Kadang Kezya selalu berpikir untuk apa dia melakukan ini. Dan kemudian dia menjawabnya sendiri 'Ini yang dinamakan kekuatan cinta'.

Padahal jika Kezya pikir lagi, bagaimana bisa dia cinta kepada Devan. Dia dan Devan tidak pernah bertemu sebelumnya, tidak pernah berbicara selayaknya orang normal, dan bahkan Devan tidak mengenalnya dengan baik, Devan hanya mengenal dia sebagai perempuan yang selalu mendekatinya dan melanggar peraturan. Namun Kezya lagi-lagi selalu menjawabnya sendiri 'Ini adalah kekuatan cinta pada pandangan pertama yang selalu Ayahnya ceritakan'. Memang benar, buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya.

Sekarang sudah seharusnya istirahat, namun Kezya belum keluar kelas karena guru Bahasa Indonesianya yang bernama Ibu Yati terus saja menerangkan, padahal jelas-jelas ini sudah lebih 10 menit dari jam istirahat yang seharusnya.

"Sebelum Ibu keluar, apakah ada yang ingin ditanyakan?" tanya Ibu Yati.

Saat semua murid serentak akan menjawab tidak karena mereka ingin cepat istirahat, tiba-tiba mata Regan menangkap Ranti yang akan mengangkat tangannya dan dengan cepat Regan melemparkan tipe-x ke arah Ranti.

"Aw." teriak Ranti saat kepalanya terkena lemparan.

Ranti dengan cepat membalikkan badannya untuk mencari siapa pelakunya. Dan saat dia membalikkan badannya sudah banyak pasang mata yang menatapnya tajam seakan mereka akan membunuh Ranti jika dia membuat waktu istirahat tertunda lebih lama lagi.

"Ada apa Ranti? Apakah ada yang ingin ditanyakan?" tanya Ibu Yati.

Ranti tidak langsung menjawab, dia masih melihat teman-temannya yang menatap dia dengan tajam. Akhirnya Ranti membalikkan badannya dan menjawab pertanyaan Ibu Yati.

"Eh, ngga bu. Tadi kaya ada binatang di leher saya." jawab Ranti sembari menggaruk lehernya agar terlihat meyakinkan.

"Kutuan kali lo." timpal Kezya yang membuat teman-temannya terkekeh, sedangkan Ranti hanya mendengus sebal.

"Ya sudah kalau tidak ada yang ingin ditanyakan kalian bisa istirahat." ucap Ibu Yati dan langsung keluar dari kelas.

Saat Ibu Yati keluar seketika kelas langsung ribut dan mereka langsung menuju kantin.

Regan menghampiri Ranti yang masih memasang wajah kesalnya diikuti dengan Kezya dan Tiara.

"Mau ngapain lo? Gue gak butuh maaf lo." ucap Ranti saat melihat Regan menghampirinya.

"Ye dasar curut wakanda. GR amat jadi orang, gue kesini mau ngambil tipe-X gue. Mahal nih." balas Regan sembari membawa tipe-Xnya yang tadi dia lemparkan kepada Ranti.

Ranti semakin kesal karena Regan, akhirnya dia berdiri untuk keluar kelas. Namun tiba-tiba Regan menahannya yang membuat Ranti berhenti melangkah.

"Gue saranin kalau lo masih penasaran sama jawaban yang tadi hampir aja lo tanyain, lo bisa cari di brainly. Kalau lo gak punya kuota datang aja ke rumah gue, free wifi kok." jelas Regan yang malah membuat Ranti semakin menjadi-jadi kesalnya.

Setelah itu, Ranti keluar dari kelasnya meninggalkan Regan yang terkekeh di belakangnya.

"Parah lo Gan, buat anak orang kesel." ucap Kezya yang sedari tadi menonton dengan Tiara.

"Dia juga buat kita semua kesel. Untung tadi gue dengan sigap bisa berhentiin dia buat nanya ke Ibu." balas Regan.

"Iya sih, hari ini lo bener Gan." ucap Kezya.

"Yuk ah kantin. Gue udah laper banget." timpal Tiara.

Kezya dan Regan menyetujui ajakan Tiara. Mereka bertiga langsung berjalan ke arah kantin. Sebenarnya Regan mempunyai banyak teman laki-laki, hanya saja Regan ingin bersama dengan Kezya.

My Annoying KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang