Kezya berjalan ke arah kelasnya saat bel istirahat sudah berbunyi. Sebenarnya luka Kezya tidak seberapa, hanya saja tadi Kezya sudah merasa nyaman berada di kasur UKS sehingga dia tertidur. Mungkin dia harus berterimakasih kepada Abangnya.
"Loh Key, baru aja gue mau ke UKS." ucap Tiara saat berpapasan dengan Kezya di depan pintu kelasnya.
"Telat lo." balas Kezya sembari berjalan melewati Tiara.
"Balik lagi sana ke UKS." ucap Tiara.
"Besok." balas Kezya dengan asal.
"Kantin yuk, laper nih gue." ucap Tiara yang membuntuti Kezya berjalan ke arah bangkunya.
"Ya bentar, gue mau simpen tas dulu. Masa iya gue ke kantin sambil bawa tas?"
"Oh iya juga ya."
Saat Kezya menyimpan tasnya tiba-tiba Regan menghampirinya dan menepuk pundaknya.
"Kaki lo gak apa-apa?" tanya Regan saat Kezya sudah membalikkan badannya.
"Gak apa-apa kok, cuma lecet dikit." jawab Kezya.
"Mau ke kantin?" tanya Regan yang dijawab anggukan oleh Kezya.
"Ya udah bareng aja." ucap Regan.
"Ok." jawab Kezya.
"Halo, disini masih ada orang ya bukan butiran debu." sindir Tiara karena sedari tadi dia merasa tidak dianggap.
"Loh gue kira tadi lo bakteri yang beterbangan di udara." balas Regan.
"Sialan emang bener-bener sialan lo." ucap Tiara yang membuat Kezya dan Regan terkekeh.
"Ya udah yuk ke kantin." ajak Kezya.
Mereka bertiga akhirnya berjalan menuju kantin. Selama mereka berjalan, Regan dan Tiara tidak henti-hentinya berdebat. Sedangkan Kezya akan membela sesuai dengan keadaan, jika dia ingin membully Tiara maka dia akan membela Regan, begitu sebaliknya.
Tiba-tiba mata Kezya menangkap seorang lelaki yang telah memberinya plester. Devan berjalan ke arah yang berlawanan dengan Kezya.
"Eh lo berdua duluan aja. Gue ada urusan dulu, nanti gue nyusul." ucap Kezya yang langsung berlari meninggalkan Regan dan Tiara.
Kezya berlari menghampiri Devan yang berjalan sendirian. Kadang Kezya berpikir bahwa Devan adalah orang yang hidupnya individualisme dan Kezya merasa kasihan.
"Hai kak." sapa Kezya saat sudah berada di samping Devan.
Banyak pasang mata yang memperhatikan Kezya dan Devan, namun Kezya tidak mengiraukannya.
Seperti biasa, Devan tidak membalas sapaan Kezya. Dia hanya menatap Kezya sekilas dan kemudian kembali menatap lurus ke depan.
"Mau kemana kak?" tanya Kezya.
"Perpus." jawab Devan.
"Aku ikut ya." ucap Kezya.
Sebenarnya selama sekolah Kezya tidak pernah sengaja pergi ke perpustkaan jika bukan karena ada keperluaan. Namun untuk kali ini dia rela pergi ke perpustakaan demi Devan.
Tapi tiba-tiba Devan menghentikan langkahnya saat mendengar ucapan Kezya. Kezya yang melihat itu, ikut memberhentikan langkahnya dan mengerutkan dahinya.
"Kenapa kak?" tanya Kezya.
"Gak jadi." jawab Devan yang membuat Kezya bingung.
Devan membalikkan tubuhnya dan berjalan berlawanan dengan arah ke perpustakaan. Kezya yang masih bingung hanya mengikuti Devan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Ketos
Teen Fiction[Sequel Kayla] Bercerita tentang seorang Ketua Osis yang tidak suka dengan siapa pun yang selalu melanggar peraturan, tapi sialnya dia malah dikejar-kejar oleh seorang perempuan yang baru memasuki sekolahnya dan parahnya perempuan itu sering melangg...