22 - Sakit

9.5K 978 111
                                    

Kezya sedang memperhatikan guru sejarahnya yang sedang menjelaskan di depan kelas, namun Kezya lebih sering memperhatikan seseorang yang sedang berolahraga di lapangan. Mata Kezya terus saja bergerak ke depan dan ke samping, dia ingin melihat Devan yang sedang berolahraga namun dia juga tidak ingin kejadian seperti minggu kemarin terulang yaitu dia dikeluarkan dari kelas karena ketahuan tidak memperhatikan guru.

Saat Kezya sedang fokus ke arah gurunya, tiba-tiba dari arah lapang terdengar suara teriakan dan keadaan sangat ramai yang membuat Kezya dan seisi kelas mengalihkan pandangannya ke arah lapang. Kezya tidak dapat melihat apa yang terjadi karena orang-orang bergerombol, namun tiba-tiba Kezya membulatkan matanya saat melihat seseorang yang sedang digotong oleh 3 orang lelaki. Kezya langsung berdiri dari bangkunya yang membuat dia menjadi pusat perhatian seisi kelasnya bahkan gurunya sendiri.

"Ada apa?" tanya Pak Trio kepada Kezya.

"E-eh itu pak, aduhh perut saya sakit pak." alibi Kezya.

"Gak usah bohong!" ucap Pak Trio.

"Beneran pak." balas Kezya.

"Dia beneran pak, daritadi kentut mulu. Tolong pak bantu saya keluar dari penderitaan ini." timpal Tiara yang membuat Kezya membulatkan matanya karena ini sama saja membuat Kezya malu di depan teman-temannya.

"Ya sudah, cepat kamu keluar." ucap Pak Trio yang akhirnya mengizinkan Kezya keluar.

Kezya menatap Tiara dan memberikan jempol kepadanya. Ternyata alibi Tiara tidak terlalu buruk juga.

"Makasih pak." ucap Kezya sembari keluar dari kelasnya.

Kezya berlari dan mengedarkan pandangannya mencari teman-teman Devan yang membawanya ke UKS. Saat dia sudah menemukan mereka, Kezya mengikuti mereka sampai ke UKS. Dia menunggu di luar selagi teman-teman Devan masih di dalam UKS.

"Kok mereka gak keluar keluar sih? Apa gue masuk aja pura-pura sakit?" gumam Kezya.

Akhirnya Kezya memutuskan untuk masuk ke dalam UKS dan berpura-pura sakit.

"Lebih baik dibawa pulang saja." ucap penjaga UKS kepada teman-teman Devan.

Mereka belum menyadari kedatangan Kezya yang sedang menguping pembicaraan mereka.

"Baik bu." balas salah satu teman Devan.

Penjaga UKS membalikkan badannya setelah selesai berbicara dengan mereka dan dia melihat kedatangan Kezya.

"Ada apa?" tanya penjaga UKS kepada Kezya.

"Oh itu bu, ini hari pertama saya datang bulan jadi kayanya mau istirahat dulu disini." jawab Kezya dengan alibinya yang sudah disiapkan dengan matang.

"Nama kamu siapa? Dari kelas mana?"

"Kezya 10 IPA 3 bu."

"Ya sudah silahkan istirahat. Mau minum obat?"

"Gak usah bu, saya gak biasa di obat. Makasih."

Kezya berjalan ke arah kasur yang berada di samping Devan. Kezya tidak bisa melihat Devan karena terhalang oleh gorden, namun Kezya dapat mendengar apa yang teman-teman Devan bicarakan.

"Gue ke kelas ambil tasnya sekalian izin, lo berdua tanya Bu Jijah alamat Devan."

Kezya tidak percaya apa yang di dengarnya. Teman sekelasnya tidak ada yang tau dimana rumah Devan sampai harus menanyakan kepada guru. Ingin rasanya Kezya memberitahu mereka alamat Devan, namun itu akan berujung panjang dengan Kezya yang akan terus diberi pertanyaan tentang hubungannya dengan Devan.

Setelah teman-teman Devan keluar, Kezya membuka gorden yang menghalanginya untuk melihat Devan. Dia melihat ke arah penjaga UKS yang sedang sibuk dengan bukunya, dirasa sudah aman Kezya berjalan menghampiri Devan dan menatap Devan yang tertidur dengan napas yang berat.

My Annoying KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang