15 - Konser Musik

28.8K 3.1K 143
                                    

Sekarang Kezya sedang bersiap-siap untuk menonton konser artis kesukaannya. Regan memberitahunya jika konser tersebut dimulai jam 5 sore dan sekarang sudah jam 4 sore. Dia sudah mengirim pesan kepada Devan jika dia akan menonton konser dengan Regan, namun Devan belum membalas pesan tersebut. Kezya akhirnya keluar dari kamarnya dan mencari Bundanya untuk pamit.

"Bundaa." teriak Kezya mencari Bundanya.

"Di belakang." jawab Bunda yang juga berteriak.

Kezya berjalan menuju belakanh rumahnya yang terdapat taman yang selalu dirawat oleh Bundanya setiap hari. Kezya terkadang membantu Bundanya saat dia sedang diberi hidayah.

"Bunda aku pamit ya mau nonton konser." ucap Kezya sembari menaikkan suaranya saat mengucap kata terakhir untuk memanasi Abangnya yang tidak kebagian tiket.

Karel yang sedang duduk di taman yang tidak jauh dari tempat Kezya berdiri pura-pura tidak mendengar ucapan Kezya. Sejak semalam Kezya terus saja pamer kepada Karel jika dia bisa menonton konser, yang mengakibatkan Karel kesal kepadanya.

"Iya hati-hati. Kalau udah selesai langsung pulang. Jangan keluyuran kemana-mana lagi." balas Bunda.

"Siap bunda." ucap Kezya sembari menyalami tangan Bundanya.

"Abang, Kezya pergi nonton konser ya." teriak Kezya yang membuat Karel melemparkan sandalnya namun Kezya sudah berlari sebelum sandal itu mengenainya.

Karel berjalan untuk membawa sandalnya, namun baru beberapa langkah Bundanya memanggilnya.

"Karel, bantuin bunda potongin bunga yang udah layu." ucap Bunda meminta tolong.

Karel yang sedang dalam mood yang buruk karena Adiknya dan karena dia memang pemalas, tiba-tiba memegang perutnya.

"Aduh bunda, perut Karel sakit." alibi Karel yang sudah diketahui Bundanya.

"Maaf ya Bun. Karel ada panggilan alam dulu." lanjut Karel sembari mencium pipi Bundanya dan setelah itu melesat pergi entah kemana.

***

Kezya sudah sampai di halte dekat sekolahnya, dan sekarang dia sedang menunggu Regan. Tak berapa lama kemudian, Regan datang dengan mobil hitamnya.

"Key." panggil Regan sembari menurunkan kaca mobilnya.

Kezya tersenyum saat melihat Regan dan kemudian berjalan untuk masuk ke mobil Regan.

"Bahagia banget lo keliatannya." ucap Regan sembari menyetir yang tadi melihat wajah bahagia Kezya.

"Iya dong. Gue kan mau liat konser artis kesukaan gue. Dan yang lebih bahagianya, gue bisa buat abang gue kesel karena dia gak bisa liat konsernya." jelas Kezya yang tidak menyadari ucapannya.

"Abang? Lo punya abang?" tanya Regan.

Kezya membulatkan matanya karena keceplosan jika dia mempunyai Abang. Kezya memukul mulutnya berkali-kali merukuti kebodohannya.

"Hehe, iya." jawab Kezya sembari menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Kelas berapa abang lo?" tanya Regan yang matanya tetap melihat ke depan fokus menyetir.

"Berapa ya? Lupa gue." jawab Kezya yang membuat Regan mengerutkan dahinya.

"Lah, aneh lo. Abang sendiri gak tau." ucap Regan.

"Ya soalnya gue sama abang gue gak pernah akur sih. Jadi gitu deh." balas Kezya yang sebenarnya sedari tadi dia asal menjawab.

"Jangan bilang, nama abang lo juga lo lupain."

My Annoying KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang